#10 Saya akan Membawa Nya

3.8K 209 0
                                    


Suasana begitu mencekam diruang kerja Opa, Devian yang merasa akan dieksekusi enggan membuka suara karena mendapat tatapan tajam dari opa dan daddy" nya

Tidak ada yang mau membuka suara terlebih dahulu, aakhirnya opa menghancurkan keheningan itu

"Jelaskan!" Tegas opa yang masih setia duduk dikursi kebesaran nya

Devian mendingakkan kepalanya, sungguh sekarang ini dia bingung mau menatap siapa karena semua tatapan tertuju padanya

"I-itu opa, tadi Devian pulang kuliah mampir kemansion karena udah lama ga ngeliat raline. Devian kangen opa, kebetulan raline juga lagi sendiri yaudah deh Devian ajak ke Taman"jelasnya

"Tapi seharusnya kau meminta izin" ucap opanya

"Bagaimana aku meminta izin sedangkan kalian tidak ada dirumah satupun"

"Kau bisa saja menggunakan handphone mu itu untuk menelfon ku bodoh" kesal Harry melihat kebodohan sang adik, devian juga hanya bisa meringis mendengar umpatan abangnya

"Jangan mengumpati adikmu harry!" Peringat opa

"Bagaimana bisa abang ngajak alin ke taman, abangkan tau alin baru keluar dari rumah sakir.gimana sih!" Ceplos Tama yang dihadiahi tatapan tajam dari opa, para hot daddy nya dan saudaranya

Tama yang tersadar akan apa yang telah dia lakukan langsung menutup mulutnya dan merutuki mulut bodohnya itu

Devian memang tidak tau kabar raline yang sempat masuk Rumah sakit,maka itu dia tidak ada menjenguk adiknya kemarin dirumah sakit

"Apa!?"
"Kalian bilang apa tadi? Raline masuk rumah sakit!?" Jedanya
"Dan kalian tidak memberitauku sama sekali!?" Tanya nya dengan tegas dan tatapan kecewa

Opa dan lainnya hanya bisa terdiam, mereka tau bagaimana perasaan devian

"Kami punya alasan tidak memberitahu mu son" ucap andrian~papi nya

"Alasan apa yang membuat kalian tidak memberitau adikku masuk rumah sakit hah!?"tanya nya penuh amarah

"Aku adalah abang nya, abang 'kandung' nya. Aku berhak tau!" Ucapnya lagi dengan penekanan pada kata 'kandung'

Devian begitu marah dan kecewa pada keluarganya, dia memilih untuk meninggalkan mansion agar bisa menenangkan pikirannya

"Jangan kejar dia" ucap opa melihat harry yang sudah bergegas menyusul adiknya itu

"Dia butuh waktu" harry hanya mengangguk saja mendengar perintah opanya
Mungkin benar, bahwa devian butuh waktu untuk menenangkan pikirannnya

~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~
Max mencoba mengetuk pintu kamar raline dari tadi tapi tidak ada balasan apapun
Sudah hampir 15 menit dia mengetuk pintu kamar adik kesayangannya tapi pintu itu masih saja tertutup

Tok... tokk tokkk
"Alin buka pintunyaaa!" Ucapnya dengan nasa yang tinggi

Tok!! Tok!! Tok!!
Ketuknya lebih keras
"Alinnn!!bukaa, kalau kamu ga buka abang bakal kasih hukuman"

Hening
Masih tidak ada sautan dari dalam kamar adiknya

"ALIN!" Bentak max

"Ada apa ini?"tanya opa yang baru saja datang bersama yang lainnya

"Iya sayang ada apa?" Tanya mommy pada max

"Aku udah 15 menit mengetuk pintu kamar rlaine tapi ga ada sautan" jawabnya

"Apa!?"risha sungguh shock akan pernyataan max, raline bukan anak yang seperti itu. Dia tau

"Dobrak pintunya max!harry! , perasaan mami ga enak"  paniknya

little AngelTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang