Part 13

2.1K 78 5
                                    

Part 13

Diana menatap ke arah Aska, matanya seolah meminta penjelasan atas kabar yang baru ia dengar. Aska sudah dijodohkan dengan Bella, gadis yang saat ini sedang berdiri di dekatnya, itu artinya mereka akan menikah. Lalu bagaimana dengan dirinya yang sedang hamil anak Aska, bukankah ia juga harus dinikahi untuk kejelasan status anaknya nanti. Itu lah yang dipikirkan Diana saat ini, tiba-tiba hatinya juga merasa resah memikirkan nasibnya sendiri.

"Aku bisa jelaskan, Na." Aska berjalan menghampiri Diana, ia berharap gadis itu mau mendengarkan penjelasannya dulu sebelum percaya dengan kabar yang baru Asma katakan.

"Apa yang ingin kamu jelaskan? Kamu dan gadis itu akan menikah, iya? Sudahlah, Ka. Kita gugurkan saja anak ini, jadi di antara kita enggak perlu ada pernikahan, kamu bisa menikahi gadis manapun yang kamu mau." Diana mengalihkan tatapannya, berusaha menutupi kesedihannya, yang entah bagaimana hatinya juga merasa kecewa dengan fakta yang baru didengarnya.

"Aku dan Bella hanya dijodohkan, bukan berarti kita akan menikah."

"Lalu bagaimana dia bisa ada di sini? Dia tinggal di rumah kamu?"

"Ini hanya bagian dari sesi pendekatan, Na. Bukan berarti aku dan Bella akan cocok, apalagi sampai menikah itu masih jauh untuk sekarang. Bella tinggal di rumahku juga karena dia akan kuliah di kampus kita, jadi kamu jangan pernah berpikir untuk menggugurkan anakku yang berada di kandungan kamu." Aska berujar serius, sedangkan Diana lagi-lagi hanya berpaling tanpa bisa berpikir, karena yang ia rasakan saat ini hanya sakit yang ia sendiri tidak mengerti alasannya.

"Maksudnya ini apa, Kak? Kak Diana hamil anak Kak Aska? Enggak mungkin. Aku salah dengar kan, bukan itu maksudnya kan, Kak?" Asma memastikan kebenarannya meskipun wajahnya tampak tidak ingin percaya dengan kabar yang baru didengarnya. Sedangkan Bella hanya bisa terdiam, menunggu penjelasan yang akan Aska katakan.

"Iya, Kak Diana hamil anak Kakak. Sebenarnya ini yang ingin Kakak bicarakan ke kamu tadi, tapi karena semuanya sudah tahu, Kakak akan bicara dengan Bella dan juga orang tua kita di rumah." Aska berujar mantap lalu menatap ke arah Bella yang tampak syok dan tak percaya di tempatnya.

"Bella. Kita bisa bicara di rumahku kan?" tanya Aska yang hanya diangguki lirih oleh gadis itu.

"Iya ...," jawabnya singkat.

"Diana, kamu tunggu di sini ya, aku akan membicarakan semuanya dengan keluargaku. Kamu tenang saja, aku pasti akan tetap menikahi kamu, karena aku enggak mau kehilangan anak itu." Aska berujar ke arah Diana yang hanya terdiam tanpa mau menjawab.

"Ayo, Bella, Asma, kita pulang ke rumah." Aska melangkahkan kakinya yang mau tak mau mengharuskan Asma dan Bella mengikutinya.

"Iya, Kak." Asma dan Bella menjawab bersamaan lalu pergi dari kamar Diana, meninggalkan empunya menangis setelah sepeninggalan mereka.

***

Aska menyuruh Bella dan Asma untuk duduk di sofa, ia berniat memanggil orang tuanya dan membicarakan semuanya. Dengan begitu semua akan jelas, Aska tidak harus melanjutkan perjodohan itu meskipun hanya pendekatan dengan Bella, karena ia akan menikahi Diana secepatnya.

"Aska, ini ada apa? Kok ekspresi kalian seperti ada masalah." Bundanya yang ingin mengantarkan suaminya ke pintu rumah untuk bekerja, dibuat heran saat melihat Aska begitu serius menatap ke arah Asma dan Bella.

"Kebetulan Bunda dan Ayah ada di sini, aku mau berbicara soal Diana ke mereka. Aku enggak mau ada yang salah paham, makanya aku mau memperjelas semuanya." Aska berujar serius yang diangguki mengerti oleh orang tuanya, bisa dilihat dari cara mereka mengangguk dan ikut duduk di sofa.

Pregnant With My Friend (TAMAT)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang