10. Pisah.

36.5K 3.2K 114
                                    

Happy reading😧

Aku mundur bukan lagi keharusan tapi sudah kewajiban bagiku
❤😳❤

Empat hari kinan tidur dirumah sakit, empat hari pula ia libur kuliah.

"Assalamualaim ponakan anty yang paling ganteng" sapa tasa membuka pintu.

"Eh, dia tidur ya nan" ujar tasa berbisik dan ikut duduk disamping kinan.

"Iya, tadi dikasih obat, terus bobok, lo dari kampus?" Tanya kinan.

"Iya, nih sekalian catatan hari ini" ujar tasa memberikan buku yang ia pegang. Selama kinan libur, tasa adalah orang yang paling sibuk, usai tasa pulang dari kampus, ia akan datang ke RS untuk mengantarkan makanan dan catatan materi kuliah.

"Makasi tasa sayang" ujar kinan mengambil buku ditangan tasa.

"Sama-sama, lo udah makan?" Tanya tasa.

"Udah"

"Kalau pak abi, datang kesini nggak?" tanya tasa.

"Jangankan datang sa, balas chat gue aja enggak" jelas kinan.

Tasa diam, bibirnya sudah gatal ingin mengatakan semuanya.

"Lo kenapa?"tanya kinan saat melihat wajah tasa yang seperti menyimpan sesuatu.

"Hm enggak kenapa napa" elak tasa.

"Lo jangan bohong deh sa, gue tau lo nyebunyi'in sesuatu" ujar kinan. Ia tau persis siapa tasa dan bagaimana perempuan itu jika menyimpan suatu hal.

Tasa menyengir, nyatanya ia memang tidak dapat berbohong pada sahabatnya ini.

"Anu, tapi kalau gue bilang lo jangan sedih ya" ujar tasa, ia sudah memutuskan untuk mengatakan saja.

Kinan mengangguk sambil tersenyum, ia tau kabar yang akan ia dengar kurang baik untuk hatinya, tapi ia akan mencoba menerima apapun itu.

"Tadi pas pak abi dikelas, dia dapat telvon dari orang, habis itu dia langsung nutup kelas gitu aja, dan tadi pas gue kesini, gue lihat pak abi jalan dikantin sambil bawa susu sama makanan gitu, pas gue ikutin ternyata anaknya yang perempuan itu sakit" jelas tasa.

"Maksud lo bella? Sakit apa?" Tanya kinan kawatir.

"Nggak tau gue siapa nama itu anak, lagian lo biarin aja sih sakit, biar tau rasa emaknya" ketus tasa, ia sudah sangat benci pada anggi semenjak kejadian itu.

"Dan gue kira tadi dia kesini, buat mampir ke lo, nyatanya enggak" ujar tasa.

"Nggak ada mas abi kesini, lo tau dimana kamarnya sa?" Tanya kinan.

"Lah buat apa? Lo mau besuk? Kalau lo sampe besuk tu anak nenek lampir, nggak rido gue nggak ridoo!" Ujar tasa.

"Enggak kok, gue cuma mau lihat dari jauh aja" ujar kinan.

"Kalau mau lihat dari jauh, ayok gue temenin, gue nggak mau lo nanti ketemu tu nenek gayung, nanti didoromg lagi, pingang lo baru aja sembuh, malah tambah sakit nanti" ujar tasa berdiri.

"Kalau lo ikut nata gimana?" Tanya kinan.

"Nata bobok kinan, lagian lihat dari jauh nggak nyampe tiga puluh menit" ujar tasa menarik kinan keluar.

Kinan mengikuti langkah tasa, ia berhenti didepan pintu yang bernomor 056, sesuai janjinya tadi pada tasa, kinan hanya melihat dari kaca pintu luar, ia melihat jelas bagaimana perhatian abi saat menyuapi bella dengan anggi disampingnya.

Suami VirtualTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang