36. Ngidam.

27.2K 2.2K 46
                                    

Happy reading😍

Bahagia ku sederhana, hanya dengan senyuman mu saja sudah cukup.
😘😍😗

Empat bulan berlalu begitu cepat, masalah demi masalah berhasil mereka lalui, seperti pagi ini, hari begitu cerah tanpa awan, tapi wajah kinan tampak masam melihat abi yang sedang memasang dasinya.

"Jangan cemberut gitu"

"Terserah aku" ketus kinan.

"Makan nasi dulu, baru makan mangga" pesan abi.

"Tapi aku mau mangga mas, aku nggak mau makan nasi" sebal kinan

Abi menarik nafas lelah, pagi- pagi ia sudah dibuat pusing dengan kinan yang terus saja merengek mengiginkan mangga, padahal perempuan itu belum makan nasi sedikit pun.

"Masih pagi sayang, nanti kamu sakit perut" kinan membuang muka asal, ia tidak ingin melihat wajah abi.

"Bilang aja kamu nggak mau beli'in"

"Bukanya nggak mau, kalau nggak gini aja, kamu makan nasi dulu, siap itu baru kita makan mangga ya" bujuk abi.

"Nggak mau mas, aku enek makan nasi"

"Roti gimana?" Tawar abi.

"Nggak mau, aku mau mangga" mata kinan sudah berkaca-kaca, ia hanya ingin makan mangga bukan nasi atau pun roti, tapi abi terus memaksanya.

"Sayang, kalau kamu makan mangga pagi begini, kasihan adeknya, setidaknya kamu makan nasi sedikit aja, makan nasi dikit aja ya" bujuk abi mengusap lembut perut kinan yang sedikit mulai membesar.

Kinan diam, betul juga apa yang diucapkan abi, kalau anak nya kenapa-napa bagaimana hanya karena mangga, ia juga tidak ingin anaknya kenapa-napa.

"Ya udah, tapi kamu suapin ya"

Abi tersenyum, ia bersyukur kinan mau mendengarkanya kali ini, selama hamil abi selalu dibuat pusing dengan segala permintaan kinan yang terkadang diluar nalar.

Pernah waktu itu kinan merengek menyuruh abi pulang, lantaran ia ingin dipeluk saat tidur, abi yang waktu sedang dinas diluar, harus kembali pulang untuk memenuhinya.

"Ya udah yuk kita kebawah, kasihan anak-anak nunggu lama" ujar abi menyibak selimut kinan lalu mengandeng tangan kinan.

"Suapin ya" manja kinan.

"Iya sayang" sabar abi, kadang abi sedikit kewalahan dengan sikap kinan saat ini, manja nya terkadang melebihi leta dan nata.

"Pagi tuan"

"Pagi bi, leta sama nata mana?" Tanya abi saat bi asih menyapa mereka saat abi dan kinan duduk dimeja makan.

"Den nata sama non leta, masih dikamar tuan" jawab asih.

Abi menganguk, abi memutuskan untuk mencari asisten rumah tangga untuk membantu kinan, agar kinan tidak kelelahan, ia tidak ingin terjadi apa-apa dengan bumil yang sedang labil itu.

"Ini susunya neng" ujar bi asih menaruh gelas didepan kinan.

"Makasi bi, tolong pangilin anak-anak ya bi, suruh cepat, nanti telat kesekolah" ujar kinan, asih menganguk lalu naik keatas menuju kamar leta dan nata.

"Mau makan nasi goreng?" Tawar abi pada kinan.

"Iya"

Abi mengambil nasi lalu menyuapi kinan dengan sayang, ia tidak keberatan sama sekali, ia suka saat kinan dalam mode manja seperti ini, walaupun sering dibuat kewalahan.

Suami VirtualTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang