Pagi itu seperti biasa Yuvi di jemput oleh Zyvan. Mereka berbicara santai sambil mengendarai motor hitam milik Zyvan. Seketika Yuvi mengingat kejadian kemarin yang membuat Zyvan ketakutan. Hingga mereka pun tiba di sekolah. Setibanya di area parkir, terlihat Faron bersama Dean. Lalu Zyvan dan Yuvi pun menghampirinya.
“Loh, kok lu jalan sama Dean, Far?” tanya Yuvi seraya menggerakkan kepalanya.
Faron melepas helmnya. “Iya yup, si dedek gemes lagi demam, kekurangan asupan. Jadi gue nebeng sama dedek gemes Dean,”
“Jijik gue dengernya anjir,” sambar Dean dengan wajah serupa.
“Makanya kasi nenen dong, ini majikannya aja yang diisi,” sahut Yuvi tertawa.
Zyvan mengerutkan alis tak mengerti. “Bentar deh, kalian bahas apaan si anjir? Gue gak paham,”
Kemudian mereka menertawai Zyvan dengan serentak. Yuvi langsung merangkul pundak Zyvan yang jauh lebih tinggi darinya, seraya berjalan masuk ke kelas.
“Udah, ini pembicaraan orang dewasa doang yang punya. Bocah kaya lu cukup diem aja ya.” ujar Yuvi tertawa geli.
“Heh bocah, lu kali yang bocah. Emang gak waras ni bocah satu,” balas Zyvan dengan ketus.
Disambut oleh keduanya tertawa terbahak-bahak. “Gak ada lah gila-gilanya ni anak,” sambung Faron merasa lucu.
“Dia kan kang lawak, cewek tomboy berkedok pelawak,” timpal Dean yang ikut larut dalam percakapan tersebut.
“Ayo suami cepetan, gue dah laper.” Yuvi berhenti tertawa dan langsung meminta Zyvan untuk lebih cepat berjalan menuju kantin.
•••
• KANTIN
Setelah menggoda Zyvan dengan pembicaraan yang hanya dimengerti oleh mereka bertiga saja, ada sesuatu yang mengancam di sana. Tampak tiga seorang lelaki yang di mana mereka adalah kekasih dari kakak kelas yang melabrak Yuvi waktu itu.
“Wah, masalah ni dateng,” kata Yuvi membuat teman-temannya sontak menatap Yuvi.
“Apaan?” tanya Faron dan Dean.
“Apa ada yang aneh di kantin ini? Perasaan kagak ada,” timpal Zyvan yang berjalan santai dengan ketiga orang tersebut.
Terlihat beberapa dari mereka memang memasang wajah sinis dan amarah yang membara ketika menatap Yuvi seorang. Ia tahu, bahwa tatapan tersebut tertuju padanya.
Akhirnya mereka pun duduk setelah berjalan dari tempat parkir menuju kantin. Sekitar enam orang tersebut langsung menghampiri tempat duduk Yuvi, setelah Zyvan pergi untuk memesan makanan yang tidak terlalu berjarak dengannya. Yuvi tak peduli dan lagi-lagi ia tetap duduk manis seraya mengobrol dengan kedua temannya.“Bangun lu bangsat!” sarkas lelaki yang bernama Azil tersebut dengan menarik kerah baju Yuvi sangat kasar.
Azil adalah kekasih dari salah satu gadis yang menyerang Yuvi kemarin. Yuvi tetap tenang meski ia merasa sedikit kesakitan. Sontak hal tersebut membuat panas Faron dan juga Dean yang tentu saja tidak terima sahabatnya di serang begitu saja. Sebab, kenal saja dengan mereka tidak. Namun datang-datang langsung menyerang seperti penjahat.
KAMU SEDANG MEMBACA
TOMBOY BAR-BAR || On Going 🎬
Teen Fiction☡ [[Time Publish : 01 Januari 2023 ]] ☡ [[Finishing Publish : ... ]] Ketika seorang senior seperti, Vino Zen yang memiliki paras tampan tanpa batas, sehingga dapat menembus cakrawala oleh fisik yang nyaris sempurna. Kepiawaiannya bermain bola basket...