👑 PART : 16 || ANTARA SENIOR DAN JUNIOR 👑

14 8 0
                                    

“Mamih! Kita sarapan apa pagi ini?” tanya Melisa yang baru saja duduk

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

“Mamih! Kita sarapan apa pagi ini?” tanya Melisa yang baru saja duduk.

“Mami baru aja mulai memasak, soalnya mami baru aja bangun, ehe,” jawabnya dengan menyeringai merasa tak bersalah.

“Jadi mami bangun kesiangan?” kejut Melisa dengan mata melotot.

Ibunya pun hanya mengangguk secara perlahan sembari kembali fokus pada pekerjaannya. Melisa tampak cemberut seraya tangannya meraih buah apel yang ada di atas meja makan.

“Kakakmu belum turun?” tanya ibunya.

“Ehm,” jawabnya singkat yang menikmati buahnya.

Vino yang terlihat buru-buru pun turun dari lantai atas menuju lantai 1. Pikirannya saat ini ter alihkan pada seorang gadis yang sangat mengganggu konsentrasinya.

“Kak Vin? Lu belum sisir rambut tuh, berantakan,” tegur Melisa yang melihat kakaknya melupakan sesuatu.

Melisa pun tampak bingung dengan kakaknya. Ia langsung berlari menuju kamarnya untuk kembali.

...

Zyvan telah sampai di rumah Yuvi. Gadis itu sedang mondar-mandir seperti orang yang kebingungan. Mengapa demikian? Tentu saja mengenai kemarin di saat Zyvan mengutarakan perasaannya yang ke sekian kalinya.

“Ayo berangkat,” kata seseorang di balik ambang pintu.

Yuvi terkejut dan hanya merespons dengan anggukan kecil. Keduanya tampak canggung untuk pertama kali dalam sejarah pertemanan mereka. Selang beberapa menit pun, keduanya telah sampai di sekolah. Di area parkir terlihat Vino dan beberapa kawan pemain basketnya sedang mengobrol seputar pertandingan mereka yang akan segera tiba.

Zyvan turun lebih dahulu barulah kemudian Yuvi. Saat hendak membukakan helm untuk Yuvi. Gandis itu menepis tangan Zyvan dengan spontan. Barulah Yuvi memasang topi berwarna hitamnya dengan logo bintang warna putih. Vino pun dengan sengaja melirik ke arah keduanya.

“Eh, gue denger-denger lu makan berdua dikantin bareng pacarnya Zyvan.” celetuk lelaki bernama Dimas dengan menepuk pundak Vino sebelah yang sebelah kiri.

“Ia, tapi dia bukan pacarnya. Gue duluan,” sahut Vino dengan wajah sedikit kesal sembari meninggalkan teman-temannya.

“Lah, tu anak,” teman-temannya pun menggelengkan kepala mereka dengan respons Vino yang seperti itu.

Yuvi langsung berada di kelas yang sudah menjadi buah bibir. Namun kali ini berbeda, keadaannya mereka tak memiliki perasaan benci terhadap Yuvi sekarang semenjak kejadian beberapa minggu yang lalu membuatnya sadar.

“Bareng sama siapa lu Yup?” tanya Faron yang sedang menyalin tugas milik Kesa.

“Bareng suami,” jawabnya singkat.

Dean langsung menghampirinya. “Lu ada apaan sih sama kakak kelas itu?” tanyanya terlihat begitu penasaran.

Yuvi seketika refleks memukul kepala Dean yang membuatnya tambah seteres dengan pertanyaan tersebut.

TOMBOY BAR-BAR || On Going 🎬Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang