Seorang pelajar SMA NUSA KARYA sedang tersenyum melihat anak-anak TK tersebut masuk ke dalam sekolahnya yang ditemani oleh orang tua mereka masing-masing. Berdiri dengan seragam olah raga berwarna biru tua lengkap dengan tas dan mengenakan topi hitam polos tanpa campuran warna lain.“Aaa, lucunya tu anak,” ucap Yuvi merasa gemas pada salah satu anak yang mencuri perhatiannya.
Anak yang diperhatikan oleh Yuvi itu pun hilang jangkauan dari sang ibu. Kemudian bunyi klakson truk terdengar dari jarak yang tidak terlalu jauh. Ibu sang anak tampaknya belum menyadari bahwa anaknya sedang berjalan ke tengah jalan raya. Yuvi yang melihat pun bergetar dan langsung berlari untuk menyelamatkan anak kecil tersebut. Semua orang yang di sana heboh. Kain baju ibu anak kecil itu pun terimpit di atas mobil hingga tak bisa berlari untuk mengejar anaknya.
“YUNA!”
“YUNA AWASSS!!!”
Teriak histeris ibu dari sang anak kecil itu. Klakson truk itu pun terus berbunyi namun tampaknya tak bisa berhenti karena ceroboh. Jika Yuvi tak lebih cepat berlari menyelamatkan anak tersebut, mungkin anak itu sudah tertindas oleh truk yang berukuran besar tersebut. Anak kecil itu berteriak dan menangis setelah dalam dekapan hangat pelukan Yuvi.
Kemudian sang ayah yang tadi sibuk menelefon di tempat yang agak sepi, ia terkejut melihat anaknya yang menangis dan langsung menghampirinya. Yuvi sangat bersyukur anak kecil itu tak terluka sedikit pun. Ibu sang anak pun berterima kasih pada Yuvi. Hal itu pun disaksikan langsung oleh Vino yang terkejut bukan main. Gadis itu pun segera pergi dari sana karena ia harus segera masuk ke sekolah. Belum sempat ayah dari korban berterima kasih pada Yuvi yang sudah berlalu.
“Yuna, anak ayah gakpapa kan?” tanya ayah dari anak kecil tersebut.
Mendengar suara yang tak asing itu pun membuatnya berbalik badan dan melihat ayah dari anak tersebut adalah ayah kandung Yuvi. Wajah sang ayah begitu khawatir terhadap anak kecil tersebut.
“Ayah?” batin Yuvi yang seketika meneteskan air mata.
Vino terpaku melihat Yuvi yang masih berdiam diri di pinggir jalan sembari menyorot ke arah lelaki berseragam kantor tersebut. Anak kecil yang diselamatkan oleh Yuvi ternyata adik tirinya sendiri. Ayahnya telah menikah dengan wanita yang sudah lebih dulu memiliki 2 seorang anak. Tubuhnya seakan runtuh karena terkejut. Wanita itu telah merebut suami ibunya sendiri.
“Di-diakan ayahnya Yuvi,” ucap Vino merasa kasihan terhadap Yuvi.
Lagi-lagi Vino menangkap basah untuk kedua kalinya gadis tomboy itu menangis. Gadis yang di luar dikenal biang onar sekolah dan sering kali ribut kini air mata jatuh di wajahnya. Saat berdiri dengan air mata yang mengalir tak disadar seorang lelaki datang menghampirinya lalu memegang pundaknya tersebut.
Hak itu membuat Yuvi terkejut dan segera menghapus air matanya. Ia menoleh dan melihat dengan jelas wajah lelaki yang saat ini terasa berbeda. Mata yang indah yang ditempa oleh cantiknya kilauan cahaya dari langit membuatnya bersinar.
“Vino,” ucap Yuvi yang seketika berubah rau wajahnya.
Tak perlu berbicara panjang dengan lelaki yang berdiri di hadapannya itu. Yuvi pergi meninggalkannya dan berusaha menjauh dari Vino agar dirinya tak diketahui sedang menangis.
“Ngapain sih tu anak muncul di saat gue selalu nangis di sana?” umpatnya dalam hati dengan wajah kesal.
“Yuvi! Tunggu!” teriak Kesa yang tampaknya terlambat datang.
Biasanya ketua kelas itu selalu datang pagi sebelum siswa-siswi berdatangan lebih dulu darinya. Yuvi yang seperti biasa langsung mengubah dirinya seperti biasa setelah mengambil napas dalam. Dari belakang sana pun dilihat oleh Vino. Rupanya lelaki itu selalu menatap Yuvi setelah menyaksikan aksi heroik adik kelasnya itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
TOMBOY BAR-BAR || On Going 🎬
Fiksi Remaja☡ [[Time Publish : 01 Januari 2023 ]] ☡ [[Finishing Publish : ... ]] Ketika seorang senior seperti, Vino Zen yang memiliki paras tampan tanpa batas, sehingga dapat menembus cakrawala oleh fisik yang nyaris sempurna. Kepiawaiannya bermain bola basket...