👑 PART : 4 || KAMI BUTUH RUMAH UNTUK PULANG 👑

33 11 27
                                    

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Ketika rumah tangga tak sanggup lagi berdiri. Pertengkaran mengakibatkan perceraian yang membuat luka kepada sang anak. Di saat orang dewasa tak sanggup lagi untuk bersama, maka sang anaklah yang menjadi korbannya.

Saat itu, kedua orang tua Yuvi tengah bertengkar hebat. Saling sahut-menyahut tanpa henti, saling menyalahkan satu sama lain hingga tak dapat kecocokan di antara mereka berdua. Yuvi baru saja pulang dengan seragam sekolah yang tak karuan. Menatap kosong tanpa harapan Yuvi menyaksikan kedua orang tuanya berkelahi di depannya. Seperti sebuah cerita yang monoton terulang kembali secara terus-menerus tanpa henti.

“Kamu terus sibuk dengan wanita simpanan kamu mas! Aku bosen kaya gini terus, kamu bandingin istri kamu sendiri sama dia, pelacur itu!” kata Yolanda yang sudah terlihat berantakan.

“Kurangajar kamu!” bentak Toni sang suami seraya melayangkan tamparan. Namun Yuvi langsung menghentikannya dengan cepat.

“Lu gak berhak sentuh mami gue yang setia ke elu, bajingan!” serang Yuvi tak terima.

“Anak sialan! Liat didikan kamu ini, gak becus urus rumah tangga apa lagi anak kaya dia ini. Harusnya kalian berada di sampah dari dulu,”

“Anak gak tau diri! Bisanya nyusahin orangtua dan ngelawan,”

“Gue tegasin ke elu sekali lagi ya, gue maupun mami gue, gak butuh uang lu! Pergi sono jangan usik hidup kami!” bentak Yuvi yang gemetaran.

Seorang ayah yang kasar, langsung memukul Yuvi tanpa henti. Sang istri terus berusaha memisahkannya agar anaknya tak dipukuli lagi. Semua berawal dari wanita simpanan. Ibu Yuvi yang memang bukan wanita karier, selalu diinjak-injak harga dirinya oleh sang suami dan juga keluarga suaminya tersebut.

Akhirnya mereka pun resmi bercerai. Dan untuk membesarkan Yuvi, wanita bernama Yolanda Chrisiee berjuang dan mencari pekerjaan hingga ia bisa menjadi sekarang ini. Sebuah perusahaan besar ia bangun dengan jeri payahnya sendiri. Sampai membuka cabang di luar negeri. Ia selalu dapat dipercaya untuk menuntaskan proyek-proyek besar yang bernilai milyaran rupiah.

Derajat keluarga kecilnya pun berhasil terangkat. Yuvi sama sekali tak pernah kekurangan apa pun untuk kebutuhannya. Ia selalu terpenuhi, namun sebagai manusia hidup tidak selalu berjalan mulus. Sebuah kasih sayang seorang Ayah tidak pernah ia dapatkan semenjak ia lahir ke dunia. Dan setelah beranjak dewasa, sang Ibu terus bepergian untuk mengurus perusahannya. Gadis kecil tumbuh tanpa kasih sayaang yang penuh, sehingga ia menjadi sangat kasar karena kurangnya didikan dari sang Ayah.

Walau dalam hal ini, sang Ibu tetap berusaha memberi perhatian lebih jika ia sedang tidak bekerja. Semenjak kecil, Yuvi telah menyaksikan sang ayah berkata kasar dan berbuat kasar kepada ibunya. Sehingga pertumbuhannya menjadi terganggu.

“Gue gak mau mami nikah lagi, apa gue egois sebagai anak?” ucap Yuvi setelah baru selesai video call dengan ibunya.

TOK! TOK! TOK!

TOMBOY BAR-BAR || On Going 🎬Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang