she's gone

13 3 0
                                    

Diperjalan menuju rumah nadine, shaka menghentikan laju mobilnya dan menatap tajam nadine

" turun lo!! " ucap shaka ketus

Nadine pun kaget
" hah?? Kamu gila ya suruh aku turun ditengah jalan, nanti kalau aku kenapa² gimana? Kamu mau aku aduin sama mama papa kamu??" Ancem nadine

" bodo amat gw nggak perduli, lo kira gw nggaktau apa kalau lo sengaja tadi hahh" ucap shaka dengan wajah penuh amarah

" shaka!! Kamu jangan seenaknya ya, aku nggakmau hubungan kita berakhir gitu aja, kamu mutusin aku tanpa alasan yg jelas, dan hanya sepihak aja , pernah nggak kamu mikir aku gimana?" Ucap nadine

" sepihak? Tanpa alasan? Seharusnya lo sadar, kemana aja lo saat gw butuh lo disamping gw?? Kemana aja lo saat gw ajak ketemu? Alasan lo apa?? Kerja!! Buat apa gw pertahankan hubungan yg nggak sehat kayagitu hah?? Buat apa?! " bentak shaka

" tapi aku udah berubah sekarang shaka, aku bakal selalu ada buat kamu " ucap nadine

" cukup!!! gw udah mati rasa liat wajah lo jadi nggausah ganggu kehidupan gw lagi, gw peringatkan lo sekali lagi lo ganggu hidup gw, gw nggak bakal segan² buat hancurin semua bisnis lo, lo kira gw nggak berani?! Hah!!! " ancam shaka

Nadine pun berdecak kesal tanpa berkata² lagi

" keluar lo sekarang juga!!!" Bentak shaka mengusir nadine

Nadine pun keluar dari mobil dan membanting pintu mobil shaka

Dengan cepat shaka tancap gas kembali ke gedung acara untuk menjemput risa dan menjelaskan kesalahpahaman pada kedua orangtua bahkan pada risa

" risa.. aku harap kamu nggak salah paham lagi mcssss.. gara² wanita sialan itu arkhhhh " shaka berdecak kesal membanting setirnya

.
.
.
.
.
Sepulang dari acara, risa langsung memesan ojol untuk kembali pulang kerumah

Di perjalanan,

Risa menangis sedih memikirkan semuanya
" hiksss... emang gw nggak pantes buat shaka, orangtua nya jelas mendukung shaka dan wanita itu, bukan gw " ucap risa menangis sedih

Beberapa menit kemudian,

Risa sudah sampai dirumah dan langsung berjalan masuk kedalam kamar, dia duduk di ujung ranjang

" shaka.. maafin aku.. aku bakal menyerah sampai disini, karna jelas wanita itu lah pilihan orangtua kamu.. bukan aku.. aku hanya orang miskin yg berharap lebih.. maafin aku shaka..
Aku harus pergi dan nggak ganggu kehidupan kalian , aku seharusnya nggak disini " ucap risa menangis sedih

Sebelumnya dia menulis secarik surat untuk shaka yg berisi

"Shaka.. aku sadar aku cuma wanita miskin yg berharap lebih sama kamu, aku minta maaf jika selama ini aku selalu buat kamu dalam kesulitan, aku pergi..
Dia lebih membutuhkan kamu, dia udah ngantongi restu dari orangtua kamu, sedangkan aku? Aku cuma seorang wanita miskin yg nggak sadar diri shaka..
Sekali lagi, maafin aku yg udah buat kamu dalam kesulitan.. "

Surat itu diletakan risa di kotak cincin yg belum sempat di sematkan shaka pada waktu lamaran.

Lalu dia membereskan barang²nya kedalam koper lalu berjalan keluar dari kamar, turun kebawah

" mbak risa mau kemana? " tanya bibik panik

" bik.. aku pergi ya.. maaf jika selama ini aku banyak nyusahin bibik .. aku pergi dulu bik " ucap risa pamit

"Mbak risa tunggu.. " ucap bibik mencoba menghalangi

Tapi risa tidak menghiraukan dan berjalan pergi keluar dari rumah.

Titik Temu ( Johnny Suh )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang