Keberangkatan Haris

495 33 2
                                    

Hari ini adalah hari dimana Haris harus berangkat ke Kairo demi tholabul Ilmi nya haris rela meninggalkan keluarga yang ia cintainya, namun sebelum mengantarkan haris, ada sebuah drama kecil, Shintia tiba tiba nangis tidak mengizinkan abangnya untuk pergi ke Kairo, namun akhirnya Shintia diam karena ditenangkan oleh Haris, dan semua anggota keluarganya Haris dan Azizah mengantarkan ke bandara.

" Le... Barangnya udah semua kan nggak ada yang ketinggalan, sudah dimasukan koper semua kan?" Tanya umi
" InsyaAllah sampun semua mi barang haris, semalam dibantu Mba allya packing" jawab Haris

" Oh ya sudah, ayo segera sarapan umi tak manggil Azizah dulu untuk siap siap le" jawab umi
" Oh inggih mi" jawab Haris dengan sopan

Harus menuju ke ruang makan sedangkan umi memanggil Mba mba untuk memanggilkan Azizah ke ndalem.
" Mba.. Mba.." panggil umi
" Njih bunyai wonten nopo?" Jawab Mba santri
" Mba tolong panggilkan Azizah suruh ke ndalem sekarang nggih, ditunggu umi Ting mriki" titah umi
" Injih Bu nyai" jawab Santi itu lalu pergi

Tak lama kemudian Azizah datang lalu mencium punggung tangan Bu nyai
" Assalamualaikum umi," sapa Azizah
" Waalaikumsalam cah ayu, mriki lenggah sandinge umi" titah Bu nyai
( Waalaikumsalam salam cantik, sini duduk dekatnya umi)

" Nduk kamu sudah sarapan? Tanya umi
" Sampun umi, wau kaleh rencana renang" jawab Azizah
( Sudah umi, tadi bareng sama teman teman )
" Oh ya sudah kamu segera siap siap nggih nderek ngeterke Haris kebandara " titah umi
" Nanti kalo udah selesai siap siap langsung kesini ya nduk" lanjut umi
" Inggih umi" jawab Azizah sambil mencium punggung tangan bunyai

Lalu bunyai masuk menuju keruang makan

" Ayo umi kita sarapan bareng bareng ini sarapan terakhir Haris sama keluarga kok" ajakan Haris
" Iya le cepet pada sarapan nanti kamu ketinggalan pesawat loh" jawab umi

Akhirnya mereka sarapan umi, Abah, Mba allya, Haris, dan Shintia, ruang makan hanya diselimuti suara sendok dan piring. Habis sarapan mereka ngobrol sebentar untuk mengucapkan salam perpisahan

" Nak kamu nanti disana hati hati ya jaga diri baik baik, kalau ada apa apa langsung telfon Abah apa umi tak nak," ucap Abah
" Iya le.. disana jaga kesehatan, qur'anmu dideres terus ya ke, murojaah terus, jangan lupa selalu kabari keluargamu disini ya nak" ucap umi sambil berkaca kaca
" Inggih bah, inggih mi, insyaAllah harus bisa jaga diri baik baik disana, pangestune bah mi, semoga Haris selalu dilindungi oleh Allah di sana, umi, Abah, Mba allya, Shintia jaga kesehatan baik baik ya, doakan Haris berhasil maqsud maqsud hajatnya" jawab Haris yang telah nangis ditengah tengah pangkuan uminya sambil memegang dan menciumi  tangan umi dan abahnya.

" Aamiin, kami selalu merestui langkahmu nak, selagi itu masih dijalan Allah kami restui kami ridhoi le" jawab Abah dengan air mata mulai keluar, dan umi sudah tidak bisa berkata kata

" Haris baik baik ya disana, jangan kecewakan Abah umi disini, ingat tujuanmu disana untuk apa, jaga kesehatan, jangan lupa murojaah ya, dan yang terpenting ada hati yang kamu harus jaga dek" ucap Mba allya
" Iya mba doanya ya semoga Haris bisa menuntaskan pendidikan disana," jawab Haris sambil memeluk saudara perempuannya itu

Tiba tiba Shintia nangis semakin lama semakin keras dan membuat bingung semua anggota keluarganya

" Huaaaa huaaa huaaaa, bang Haris jangan pergi, Shintia ga mau ditinggal hua...Hua.." ucap shintia
" Nduk, abangmu nggak kemana kemana kok, nanti juga pulang kalau sudah selese, udh diam nggih cah ayu" umi mulai menenangkan Shintia

" Iya dek Abang hanya sebentar kok doain Abang ya" jawab Haris
" Nggak mau Abang pergiiii, nanti siapa yang ngajak Shintia main, Mba allya sudah mulai sibuk dengan kerjaannya Shintia sendirian nanti" jawab Shintia
" Nanti kamu kan bisa kepondok nanti bisa main sama mba zizah iya kan" jawab Haris
" Nanti Abang yang ngomong ke zizah nanti Abang minta buat ngajak main shintia, dan Abang janji nanti setiap Minggu Abang akan nelfon ke Indonesia ya"
" Beneran bang?" Tanya Shintia memastikan
" Iya " jawab Haris sambil senyum. Lalu Haris memeluknya, Abah dan umi hanya melihat dan bersenyum haru.

Azizah POV
Azizah segera bersiap siap, dan segera memakai gamis dan memakai kerudung untuk mengantarkan haris, tak lupa dengan memoleskan sedikit bedak dan lipstik agar tidak pucat wajahnya
" Mau kemana sih dah rapi amat?" Tanya temannya
" Ini mau diajak bunyai" jawab Azizah
" Ohhh " temanya ber oh ria

Setelah selese semua Azizah bergegas ke ndalem

Ndalem POV
Di ndalem hanya ada Haris diruang tamu

" Assalamualaikum " salam Azizah
" Waalaikumsalam " jawab Haris yang duduk diruang tamu

" Masuk Ning " Haris mempersilahkan  masuk
Lalu zizah masuk dan duduk dan tidak berani menatap wajah Haris

" Ning.." panggil Haris untuk memecahkan suasana
" Iya " jawab zizah
" Kamu jaga diri baik baik ya, aku pergi cuman sebentar kok, jaga kesehatan jangan telat makan, jangan nangis nangis, nanti insyaAllah kalau hari jum'at aku kabari kamu ya" ucap Haris
" Iya sampean juga jaga diri baik baik disana jaga hati ya" ucap Azizah sambil menundukkan kepala untuk menutupi kesedihannya

Tak lama kemudian umi sama Abah keluar
" Loh sudah ada nak zizah ini tadi" ucap Abah
Azizah mencium punggung tangan Abah dan umi

" Iya umi iya Abah " jawab sopan
" Allya Shintia ayo cepetan berangkat udah jam setengah 9 nanti abangmu ketinggalan pesawat " panggil umi

" Inggih umi" jawab bersamaan

Akhirnya mereka berangkat ke bandara. Dan selama diperjalanan sunyi tak ada seorang pun yang membuka obrolan.

Akhirnya sampai di bandara, lalu Haris segera siap siap karena penerbangannya kurang setengah jam lagi, Haris pamitan kesemua orang

" Umi Abah Haris nyuwun Pangestu nggih, doakan haris selamat sampai tujuan," sambil menyalami mereka berdua dan mencium dan memeluknya

" Iya nak jaga diri baik baik ya, nanti kalo sudah sampai jangan lupa kabari kami" ucap umi

" Mba allya aku pamit ya" pamit Haris sambil memeluk allya
" Iya ris hati hati ya" jawab Mba allya
" Dek Abang pamit ya doakan Abang " pamit Haris kepada adiknya
" Iya bang, semoga Abang selamat sehat disana " jawab Shintia
" Ning aku pamit ya, kamu jaga diri baik baik, jangan lupa minum obat, inget pesenku tadi" pamit Haris kepada Azizah

Abah dan umi hanya bersenyum...
Dan akhirnya Haris naik ke pesawat, dan umi Abah, Mba allya, zizah, Shintia pulang dari bandara, sampainya dirumah umi menunggu kabar dari Haris

Doakan ya readers semoga Haris selamat sampe tujuan hehehehe

Jangan lupa vote nya yahhh...
Maap lama update nya heheh

Calon Imamku Putra Dari KyaikuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang