t w e n t y~f i v e

89.3K 11.1K 3.6K
                                    

Halo hehe:')
Selamat membacaaa

Ashlan menggerutu saat seorang pelayan menyuruhnya ikut ke perayaan, Ashlan tidak bisa menolak karna sang Ibunda tercinta yang menyuruhnya. Dengan asal pilih, Ashlan mengenakan setelan Suit hitam bercampur silver lalu mengacak-acak rambut emasnya dan menyisirnya kebelakang menggunakan jari.

Dirinya sudah siap ke perayaan, tidak perlu mandi dan melakukan hal ribet lainnya. Begini saja Ashlan yakin sudah sangat tampan dan tentunya lebih tampan dari Ayahnya.

Ashlan memasuki ruangan, pelayan yang bertugas untuk menyambut orang-orang kini berteriak dengan lantang bahwa Putra Mahkota Kekaisaran telah tiba. Kini atensi orang-orang yang hadir sepenuhnya mengarah ke arah Putra Mahkota, tak terkecuali para gadis-gadis yang memandang Ashlan dengan malu-malu penuh dambaan.

"Ashlan" Ibunya memanggil Ashlan dengan semangat.

Ibunya saat ini sedang menggendong seseorang yang tidak asing bagi Ashlan, cukup ramai karna kehadiran keluarga Duke Claiden dan Duke Valsan beserta kedua orang tuanya yang tampaknya sedari tadi berbincang-bincang.

"Tuan senyum!" Ilsya tak sadar berucap dengan keras saat melihat remaja laki-laki yang sempat bertengkar dengan kakak ketiganya kemarin.

"Tuan senyum juga sudah sembuh?" Tanya Ilsya tiba-tiba.

"Siapa Tuan senyum?" Tanya Jaysson.

Ilsya menunjuk Ashlan yang semakin tersenyum geli menatap Ilsya. Ketiga Claiden memasang kembali aura penuh permusuhan pada Ashlan. Dan anehnya, Ashlan makin tersenyum lebih tepatnya menyeringai tampan lagi.

"Dia tidak sembuh, Dia memang sakit, Biarkan saja." Ucap Kendrick dengan datar.

"Sana pulang kerumahmu! Rumah kami sudah penuh untuk menampung orang sakit seperti mu" Arezian berujar dengan ketus, tanpa memperdulikan Ashlan adalah seorang putra mahkota.

Masih ingat perkataan Kendrick dan Arezian kemarin? Kini Ilsya bertanya kembali dengan polos.

"Kenapa ada disini? Bukannya Tuan senyum sakit?" Ilsya bertanya dengan serius.

Para orang tua menatap bingung pada pertanyaan Ilsya.

"Ashlan bisa sakit?" Pikir mereka dengan akal pendek. Ashlan itu sama monster nya dengan Albran. Ayah dan Anak yang menurut Duke Orizel gila, bukan hanya gila pikiran tapi gila dalam kekuatannya juga.

"Oh, hai sweetie" Ucap Ashlan, tak lupa memberikan senyuman miring nya yang tampak menawan.

Para Claiden yang mendengar panggilan Ashlan pada Ilsya seakan menjadi alarm pertempuran besar. Mereka melotot tajam pada Ashlan.

Duke Valsan dan Elanza diam-diam juga tidak setuju dengan panggilan Ashlan tadi. Hmm~

Calixya melebarkan matanya saat Putra tampannya memanggil seseorang dengan manis. Albran berdecih dalam hati melihat Putra nya dengan sok tampan berbicara seperti itu didepan para predator yang kini menatap sangsi pada Putranya

"Benar-benar sakit" Pikir Arezia jengkel.

"Mungkin Dia butuh 'rasa sakit' yang sebenarnya" Pikir Jaysson dengan niat jahat yang tidak ditutupi.

Tidak peduli Dia seorang Putra Mahkota, saudara nya pasti akan membantu seandainya terjadi sesuatu nantinya. Tiga lawan satu kira-kira seperti itu dalam benak Jaysson. Seandainya.

"Apa maksudmu sayang?" Calixya bertanya dengan penasaran tinggi pada Ilsya.

Ilsya hendak menjawab tapi Duke Orizel dengan cepat mengambil Ilsya dari Calixya dengan tatapan datar. Calixya tak mampu menolak saat makhluk menggemaskan itu di ambil, Calixya menyerahkannya dengan sangat terpaksa.

The Precious Duke's DaughterTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang