t h i r t y~t w o

69.7K 10.2K 1.4K
                                    

"Jauhkan tangan kotormu sialan" Ujar Elanza setelah sampai di tempat pelatihan.

"Dimasa depan, jauhkan wajah jelekmu dari adikku" Arezian menjawab dengan tegas.

"Yang benar saja, Aku bahkan seribu kali lebih tampan darimu"  Elanza membalas lalu terkekeh sombong.

"Diam!" Jaysson berseru.

"Aku yang paling tampan" Lanjutnya dengan sangat percaya diri sampai ke tulang.

"Bermimpilah sebaik mungkin" Elanza dan Arezian kompak menghina Jaysson.

"Mau setampan apa pun kalian, Ilsya pasti akan memilihku" Lagi-lagi Jaysson berkata dengan percaya diri.

"Percaya diri sekali" Arezian langsung mencibir.

"Pria yang cocok menjadi suaminya kelak hanyalah Aku" Elanza berujar sambil tersenyum jumawa.

"Brengsek, Ilsya baru lima tahun. Simpan mimpi menjijikanmu itu selama nya" Arezian mencerca dengan ganas.

"Kenapa Kau yang tampak sangat keberatan?!" Elanza membalas, raut wajah nya tampak sangat jengkel.

"Ilsya hanya milik Claiden, orang lain tidak boleh memilikinya" Jaysson menjawab dengan tegas.

"Yang benar saja" Elanza mencibir tidak setuju.

"Kau tahu Elanza?-" Arezian menatap Elanza dengan serius.

"Di tempat ini, Kamu harus mengikuti aturan. Yang pertama, Claiden selalu benar. Yang kedua,  Claiden tidak pernah salah. Selesai." Ujar Arezian sambil tersenyum remeh.

"Lalu kalian akan membuat adik kalian menjadi perawan tua, apakah seperti itu?" Elanza membalas dengan cepat.

"Tidak apa-apa, yang penting Ilsya akan selalu bahagia dengan kami. Dia tidak memerlukan laki-laki" Jaysson kini yang menjawab.

"Semua laki-laki itu brengsek, tidak ada yang cocok dengannya" Arezian berkata dengan tegas.

"Berarti kau juga brengsek, Kau itu laki-laki kalau kau lupa" Elanza tersenyum mencela.

Arezian terbatuk lalu berdehem beberapa kali.

"Selain Aku tentunya" Arezian menjawab dengan santai.

"Berarti Ayah mu juga termasuk brengsek?" Elanza dengan sengaja fishing keributan.

Arezian terbatuk lagi, rasanya dia ingin membekukan Elanza sampai ke darah-darahnya. Arezian hendak menjawab ucapan Elanza.

"Diam! Kalian berdua yang sama-sama brengsek. Adil bukan?" Jaysson berseru.

Dari kejauhan Kendrick sedang mengasa pedangnya sambil menatap ketiga orang bodoh sedang berdebat, begitu kira-kira menurutnya.

Sepertinya topik yang dibicarakan sangat panas, sampai wajah Jaysson dan Arezian terlihat sangat jengkel, tak jauh berbeda dengan Elanza. Kendrick memutuskan untuk bergabung, ingin pemanasan.

"Cukup Elanza, buang niat mu yang ingin mendekati Ilsya" Ucap Arezian dengan marah.

"Siapa Kau yang berani mengaturku?" Elanza menjawab dengan berani.

"Sialan, Kau menantangku?" Arezian menatap Elanza dengan marah.

"Ada apa?" Kendrick tiba-tiba saja sudah bergabung.

"Orang jelek seperti Elanza ingin mendekati Ilsya" Jaysson menjawab dengan penuh provokasi.

Kendrick menatap nya dengan pandangan sulit.

"Apa?!" Elanza balas menatap Kendrick.

"Ilsya tidak cocok dengan orang lemah" Ujar Kendrick datar.

The Precious Duke's DaughterTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang