The Precious Duke's Daughter

thirty~five

Kangen ilsya kan? Berarti kangen aku juga😭🙏🏼

"Aku kembali!" Ilsya berteriak dengan riang setelah keluar dari kereta kuda.

Ajaibnya, sudah ada keempat Claiden yang menunggu Ilsya pulang.

"Adik! Kenapa tidak memberitahuku jika kamu ingin pergi keluar?" seperti biasa Jaysson berteriak.

"Sudah satu jam, kamu sangat lama diluar sana. Itu berbahaya." Kendrick mendekati Ilsya lalu merapikan rambutnya yang agak berantakan.

"Ilsya hanya jalan-jalan." Ilsya tersenyum manis pada mereka.

"Tetap saja berbahaya. Kamu semakin nakal." Arezian mencubit pipi kanan nya, setelah itu tangannya dipulul oleh Kendrick.

"Aku sudah meminta ijin pada ayah." Ilsya mengeluarkan lidahnya, memberi ejekan lalu berlari memeluk ayahnya.

"Ilsya senang! Ilsya banyak membeli makanan." Ucap gadis itu pada Duke Claiden.

"Bagus." Duke Claiden mengelus kepala putrinya sambil tersenyum.

"Ilsya membeli ini." Gadis itu mengeluarkan sebuah gelang lalu memasangkan nya pada tangan kanan Duke Claiden.

Mata Duke Claiden bergetar dipenuhi kegembiraan brutal.

"Oh putriku sangat manis pada ayahnya." Ujar Duke Claiden dengan keras lalu tersenyum cerah sambil melirik ketiga anak laki-lakinya.

"Hanya ayah saja?" Arezian bertanya dengan eksperesi tidak senang.

Jay hanya diam dengan bahu terkulai, sedangkan Kendrick menatap Ilsya dalam diam.

"Iya, maafkan Ilsya." Ilsya menjawab dengan mimik wajah sedih.

Ketiganya menghela nafas lalu secara serentak berbalik memasuki kediaman dengan sedih.

"Ku kira hubungan kita istimewa." Ilsya bisa mendengar suara penuh kecewa dari Jay.

"Hey, Kakak!" Ilsya berteriak panik saat melihat ketiga saudara laki-lakinya menjauh.

"Biarkan saja nak, mereka hanya iri pada ayah." Duke Claiden berucap dengan tatapan mengejek yang tak ditutupi.

"Tidak, tidak. Ilsya hanya bercanda. Lihat! Ilsya membeli gelang lainnya, tidak ada yang mau?" Ilsya berucap terburu-buru.

Setelah mereka bertiga mendengar perkataan Ilsya, ketiganya berlomba mengucapkan mantra.

Nasib sial ada pada Jaysson karna dia yang paling muda dan belum sehebat kedua kakaknya. Kedua Kaki Jay kini dibekukan dengan cinta oleh Kendrick dan Arezian.

Kaki kanan Kendrick juga membeku karna hasil karya Arezian, tapi dia dengan keras berusaha melepas sihir kakaknya walaupun sedikit lama.

Arezian berlari lebih dulu ke arah Ilsya lalu dengan semangat mencodongkan tangannya pada Ilsya.

Ilsya tertawa sebentar lalu mengambil gelang yang ada dalam tasnya dan memasangkannya pada Arezian. Mata Duke Claiden yang melihat itu menjadi tidak senang.

Pecahan es terdengar, Kendrick tergesa-gesa menghampiri Ilsya.

"Sudah habis?" Ilsya bisa melihat tatapan kecewa Kendrick saat ini.

"Adik kecil, jangan lupakan aku." Jaysson berteriak dengan gelisah. Satu kakinya masih tersangkut di es.

Orang-orang bahkan bisa mendengar Jaysson yang mengucapkan kata 'Arzeian sialan' atau 'Kendrick sialan' berulang kali.

"Pecundang yang lambat tidak akan mendapatkan apa-apa." Arezian berkata dengan senyum menghina pada kedua saudara laki-lakinya.

Ilsya mencubit pinggang Arezian dengan cemberut.