t w e n t y~e i g h t

71.7K 9.2K 386
                                    

Rombongan orang datang dengan jas putih yang melapisi pakaian mereka. Ilsya menatap bingung pada kedatangan orang banyak itu

Rombongan itu masuk dengan wajah kaku dan gugup, disusul dengan Duke Orizel  dan Raylon setelahnya. Raylon memandang kasihan pada dokter yang kini berbaris rapi seperti barisan prajurit yang hendak bertempur. Raylon mengerti perasaan mereka.

Peristiwa sebelumnya, Duke Orizel datang ke ruangan Raylon dan Savian yang saat itu sedang berdiskusi dan mengerjakan beberapa dokumen. Duke dengan wajah datar nya memerintahkan untuk memanggil semua dokter yang ada di Kekaisaran Sloverzia tanpa terkecuali.

Raylon yang sudah pening dengan tugas yang belum selesai kini bertambah pening mendengar perintah Duke Orizel. Apakah mengumpulkan para dokter dalam jumlah sebanyak itu adalah sesuatu yang mudah? Raylon menangis dalam hati.

"Untuk apa dokter sebanyak itu Duke?" Tanya Raylon dengan ringisan kecil diakhir.

"Putriku terluka" Duke menjawab dengan cepat lalu memandang tajam pada Raylon.

"Tapi Duke, akan membutuhkan waktu lama untuk mengumpulkan mereka semua, bagaimana jika kita menggunakan dokter Kekaisaran saja" Ujar Raylon ragu-ragu.

Duke memandang Raylon tajam, tampak tidak setuju.

"Berapa jumlah dokter di Kekaisaran" Tanya Duke.

"Dokter khusus Kekaisaran ada 15 orang Duke, mereka sangat berbakat dan orang-orang terpilih" Raylon berucap dengan gugup.

"Hanya lima belas?" Duke berujar dengan sangsi.

"Putriku terluka" Duke mengulang kata-katanya lagi.

"Menurutmu, lima belas dokter akan cukup? Kau tidak ingat, mereka juga sedang membantu bangsawan lainnya saat ini" Duke berujar dengan dingin.

"Apakah Ilsya harus menunggu untuk diperiksa oleh dokter kekaisaran yang saat ini sedang sangat sibuk?" Duke menatap Raylon tajam.

"Baik Duke, saya akan memanggil semua dokter Kekaisaran" Raylon mengalah.

Satu dokter sebenarnya sudah cukup. Tapi yasudahlah...

"Kau tau Aku tidak suka menunggu"

"Saya akan usahakan secepatnya" Jawab Raylon dengan tegas, dalam hati Dia meringis.

Savian yang saat itu juga berada disana hanya mampu menundukan kepalanya, berusaha terlihat sibuk membaca dokumen-dokumen yang ada diatas meja.

"Savian Dellaz" Duke memanggil Savian.

Savian menundukan kepalanya semakin dalam, tangannya sibuk menulis sesuatu dengan cepat. Raylon berdehem sedikit keras. Lalu menyenggol bahu Savian dengan sengaja.

"Tolong bantu Raylon, Aku yang akan mengerjakan ini" Ujar Duke.

"Sepertinya Albran tidak masalah jika Aku meminjam tangan kanannya sebentar"

Savian menganggukan kepalanya kaku, sedangkan Raylon senang. Dia tidak menderita seorang diri.

"Urus dengan cepat, Putriku terluka" Ujar Duke Orizel lagi-lagi.

Di telinga Savian dan Raylon terdengar seperti ancaman jika mereka bekerja lambat dalam hal ini.

Berhasil lah Raylon dan Savian dalam waktu hampir 1 jam mengumpulkan dokter dalam jumlah banyak, sebenarnya mereka tidak mengumpulkan semua dokter yang ada di kekaisaran. Mereka berdua akan pingsan terlebih dahulu jika melakukan itu.

Raylon dan Savian dengan badan yang lemas sebagai bukti dalam mengerjakan perintah Duke Orizel kali ini. Mereka berteleportasi ke berbagai tempat dan sudah mengeluarkan mana yang banyak.

The Precious Duke's DaughterTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang