Jam menunjukan pukul 08:00
Dikediaman Suppasit saat ini tepatnya di meja makan telah berkumpul seorang papa, mama dan adik."Mew, Gulf. Mari turun sarapan bersama" teriak Michael di bawah hingga suaranya begitu mendengung di seluruh penjuru ruangan. Namun tak memungkinkan bisa membangunkan dua sejoli yang masih asik lelap dengan tidurnya di lantai atas sana
"Kakak kamu kemana?"
"Belum bangun? kurasa?" jawab Prem enteng.
"Samperin gih" titah Michael
Prem dengan langkah gontainya beranjak menyusuri setiap anak tanggan yang tertuju ke lantai kamar kakaknya.
Sesampainya didepan pintu kamar Mew, Prem terkejut ia melongo tak percaya apa yang dilihatnya saat ini
"Mama papa kemarilah"
Di bawah, Lenna dan Michaem yang mendengar anak bungsunya menjerit langsung ngacir bergegas menyusul takut sesuatu terjadi pada mereka.
Saat sampai keduanya cekikikan terkekeh geli melihat anaknya yang saling memeluk
"Mama pikir mereka berdua cocok ya pah" seru Lenna dengan nyengir lebarnya
"Bener mah, kita harus menjodohkan mereka, ga sabar papa" jawab Michael tak kalah seru, namun berbeda dengan Prem yang melihat keduanya dengan tatapan yang sangat sulit di artikan
"Ada apa dengan kalian? mereka tidur saling memeluk loh? tidakkah papa mama khawatir tentang keduanya khususnya Gulf?"
"Sutt stop mengoceh. Ayo turun biarkan mereka menikmati tidur mereka. Lagi pun ini wekeend mereka bisa sepuasnya cuddling aww" seru Lenna paling semangat.
"Apa sih yang salah dengan kalian?" dengus Prem meninggalkan kedua orang tuanya. Orang tuanya saling menatap bingung melihat anaknya yang tak seperti biasanya
Sementara yang di kamar dengan damainya masih terlelap saling memeluk tanpa menghiraukan keributan yang terjadi diluar sana
😵😵😵
Sebuah tangan berurat memeluk Gulf erat hingga membuat sang empu mengerang melepas pelukannya karna merasa sesak. tiba-tiba Gulf tersadar dia bergegas mengambil ponsel di nakas dan melihat jam di layar ponselnya saat ini sudah menunjukan pukul 13.00 siang
"Mew bangun hey ini uda jam satu siang loh, kamu ga kuliah?" Gulf mengguncangkan tubuh Mew yang masih tertidur hingga sang empu tergerak dan bergumam mengeluarkan deep voicenya
"Ini sabtu Gulf" ucap Mew. Konstan Mew mendekap Gulf membawa kepelukannya.
Lagi-lagi jantung Gulf berdisco, baru saja ia bangun dari tidur lelapnya sudah mendapati pemandangan yang tak pernah terpikirkan sebelumnya. Di peluk oleh laki-laki yang begitu ia cintai, argh memikirkannya saja sudah membuat Gulf tersipu hingga memunculkan merah di area pipi dan telinganya (lucunya😡)
Gulf merebahkan tubuhnya menuju dada bidang Mew sangat nyaman, Gulf tak ingin melepaskannya, ia ingin waktu berhenti berputar dia ingin seperti ini dalam waktu lama berada dalam pelukan sang pujaan hati
"Mew"
"Hm?"
"Bisakah aku bersandar seperti ini?" tanya Gulf menyatukan iris mereka untuk saling menatap
"Kenapa?"
"Aku nyaman"
"Baiklah. Kau bisa bersandar di dadaku semau kamu. Katakan kapan kau membutuhkannya, aku selalu siap untukmu"
Secuil harapan tumbuh di hati Gulf, tak apa jika ia memang tak layak memiliki Mew. Setidaknya dengan adanya Mew di sisinya, itu mampu membuat cintanya terarah. Padahal nyatanya justru itulah yang semakin membuat cinta Gulf semakin tak karuan kala ia dekat dengan orang semacam Mew. Sungguh hanya dengan tatapannya saja Gulf seperti mabuk kepayang di buatnya.
"Lebih baik jadi teman dari pada tidak sama sekali" gumam Gulf dalam hati
Terlihat raut bahagia dalam wajah keduanya, disini kita tau Gulf mencintai Mew dengan tulus, namun kita tak pernah tau apa yang dibkatakan Mew benar adanya atau hanya omong kosong.
"Sudah cukup. Aku akan pergi mandi, sangat panan" ucap Gulf seraya bangkit dari tidurnya.
Baru saja Gulf berjalan beberapa langkah dia teringat sesuatu lalu dia berbalik menatap Mew
"Kamu ga ngapa ngapain aku kan semalem" tuduh Gulf
"Tuhan! Gulf, mulutmu" desah Mew mengusap wajahnya gusar tak paham apa yang telah Gulf ucapkan.
Tentu ia tak melakukan apapun, toh dia memeluk Gulf pun tak sadar.
Gulf lalu masuk kekamar mandi dengan perasaan malu, Mew hanya menggeleng pelan
Setelah beberapa saat keduanya telah selesai mandi dan menuju ke bawah untuk menghampiri orang tua Mew yang sedang asik berbincang disofa
"Bagaimana? enak pelukan?" sinis Prem
Mew tak meladeni dia tak ingin ribut kali ini, energinya seolah terkuras habis.
"Mew, Gulf kamu makan gih tuh udah mama siapin, pasti kalian cape kehilangan banyak tenaga semalem iyakan pah, hihihi" tunjuk mama mengarah meja makan
"Apaan si mama"ketus mew
Gulf dan mew menuju meja makan
"Lain kali pintunya ditutup ya Mew" teriak papa
Mew membulatkan mata kesal dengan orang tuanya yang tak ada habisnya menggoda
"Jangan ambil hati ya" ucap Mew memegang tangan Gulf mengusapnya
Gulf mengangguk tersenyum kikuk
Setelah makan Mew dan Gulf bermain playstasion, mengobrol dan menghabiskan waktu bersama.
Note✍️: taburkan bintang dan komentar setelah kamu membaca ini💅
KAMU SEDANG MEMBACA
I'M HERE LOVING YOU (Completed✅) [Proses Revisi]
RomantizmMenyatukan dua orang tidaklah sulit, yang sulit itu menyatukan dua pemikiran, dua karakter dan dua sifat yang menjadi satu dan di realisasikan menjadi satu tindakan. Hal seperti ini akan spele jika kamu membuka diri, hal ini mudah jika kamu dapat be...