BAB X

102 16 1
                                    

Waktu menunjukkan pukul 23:30, Tasya belum memejamkan matanya ia masih asik membaca novel di pangkuannya.

“tok.. tok.. tok.. “

Tasya yang sedang membaca novel menghentikan aktivitasnya karena ada suara ketukan dari arah balkon kamarnya, dan ia mendekat ke arah balkon lalu membuka sedikit gorden merah muda miliknya setelah ia mengedarkan pandangannya ia tidak melihat ada siapapun di balkonnya hal tersebut membuat bulu kuduknya meremang, Tasya mengusap leher belakangnya.

“tok.. tok.. tok.. “ suara itu kembali terdengar namun Tasya tak menggubris suara tersebut dan pergi tidur.

Tasya sangat merasa terusik dengan adanya gangguan dari mahluk mahluk tak kasat mata, sejak bertemu Dino itulah awal dari semua gangguan itu hadir, ia tak mengerti apa yang sebenarnya ia alami.

👻👻👻

Desas desus keriuhan terdengar dikantin SMA Cakrawala. Pun dengan dua gadis yang sedang duduk di meja pojok kantin mereka sedang menikmati makanan nya masing-masing.

"Sya tiga hari lagi kan kita otw camping, gimana kalo besok kita mulai cari tau tentang Dino" Usul Vanya karena tiga hari sebelum berangkat camping mereka libur di karenakan guru sibuk rapat dan mempersiapkan Untuk ujian kelas 12 yang akan di adakan bulan depan.

"Oke gue setuju" Tasya menyetujui usulan Vanya tersebut.

" bentar yah Van gue mau ke toilet dulu"

"Mau gue anter ga?" Tanya Vanya

"Gausah gue bisa sendiri kali"

"lu ga takut liat yang aneh aneh gitu di kamar mandi"

Tasya hanya membalas tatapan tajam ke arah Vanya.

"eh iyah iyah ampun bu boss"

Tasya berjalan menuju toilet sambil celingukan seperti mencari seseorang.

'Tuh Ghost kemana sih kok ga keliatan' monolog nya dalam hati, lalu ia menuju kamar mandi tanpa menghiraukan hal tersebut.

Tak sengaja saat hendak kembali ke kantin ia melihat gadis yang beberapa hari lalu bersama Dino dan benar saja ia melihat Dino sedang bercanda ria bersama. Ada rasa tak suka melihat keakraban mereka, Tasya pergi dengan mood yang buruk.

"Kenapa lo? Kok muka lu kek nya kesel gitu?" Tanya Vanya yang menyadari raut wajah Tasya yang terlihat kesal.

"gapapa" singkat dan padat itulah jawaban Tasya.

"et dah pms yah loh"

"tau ah kesel gue" ketus Tasya

👻 👻 👻

Tasya sedang menunggu bus ia di halte, sudah hampir 25 menit menunggun namun tak ada bus ataupun angkutan umum yang lewat.

Mobil BMW hitam melaju dari arah kiri jalan, mobil tersebut berhenti tepat di depan halte bus di mana Tasya sedang menunggu bus seorang diri.

"masuk" ucap pria tersebut setelah menurunkan kaca mobil nya.

"gausah deh nanti gue ngerepotin lo lagi"
Tolak gadis itu

"gue gak menawarkan dua kali"
Ucap pria itu dengan tatapan dingin nya.

Akhirnya mau tidak mau Tasya masuk ke dalam mobil pria itu, dia adalah Arthur.

Keheningan menyelimuti mereka selama di perjalanan, Arthur yang fokus menyetir mobil dan Tasya yang sibuk memperhatikan jalanan sekitar.

"Lo.." ucap mereka secara berbarengan, suasana pun mencari canggung.

"lo duluan" ucap Arthur

"lo aja" balas Tasya

"lo laper ga?" tanya Arthur

"emm iyah sih hehe"

"oke"

'dingin amat sih nih cowo' batin Tasya

Saat ini mereka berada di sebuah resto
Arthur mengajak nya untuk makan terlebih dahulu sebelum pulang. Lalu mereka memesan makanan dan menyantap nya dengan khidmat.

Cckrekkk

Tanpa sadar ada yang memotret mereka dari jarak jauh.

"Gue masukin akun lambe turah sekolah pasti bakal top trending" ucap orang tersebut diiringi senyum smirk di bibir nya.

Setelah selesai mereka kembali ke perjalanan pulang, suasana kembali hening.

"Cieee yang abis jalan bareng doi" ucap seseorang yang tak di undang tersebut

"astagfirullah" Tasya terkejut saat menoleh ke arah jok mobil belakang, Orang yang di tatap pun hanya cengegesan tak jelas.

Arthur menatap Tasya dengan mengejutkan sebelah alis nya, mengisyaratkan ada apa.

"ee - anu gue lupa belajar besok ada ulangan matematika" ucap nya gelagapan.

Tasya yang baru sadar bahwa besok libur langsung menutup mulutnya.

"ups! Gue lupa besok libur hehe" Tasya yang di tatap heran hanya tersenyum kikuk.

Sungguh! Ia malu sangat malu!

'Awas aja lo Dino gue usir dari rumah' batin Tasya geram.

"gue ga takut wlee" ucap Dino dan tentu saja hanya Tasya yang mendengar.

Tak lama mobil melaju sudah masuk di kompleks elit yang setiap sudut nya terdapat bangunan rumah megah, sudah tak heran lagi jika perkompleksan tersebut sepi dan sedikit manusia yang beraktivitas di luar karena penghuni nya sibuk dengan urusan nya masing-masing.

Tasya yang melihat ke kanan jalan di kejutkan dengan sosok hantu cantik bergaun merah yang ia lihat di sekolah sedang berdiri menghadap jendela di salah satu rumah. Memang sejak tadi ia banyak melihat sosok tak kasat mata di sepanjang jalan mulai dari anak kecil hingga kakek tua, namun ia tak menghiraukan hal tersebut karena jika ia berteriak maka Arthur akan menganggapnya gadis aneh.

CEMPAKA NO. 47

Pelang yang tergantung di gerbang tersebut, yah itu alamat rumah Tasya.
Lalu ia turun dari mobil yang di kendarai oleh Arthur.

"Thanks yah hati hati" ucap Tasya sambil tersenyum.

"hm"

Lalu mobil tersebut melaju dan mengecil dari pandangan nya.

"ganteng sih tapi kek kulkas" gumam Tasya.




Hai gais👏
Apa kabar? Udah lama nih Author ga up cerita wkwkw. Sebelumnya Author minta maap yah karena udah lama banget gak up, bekous Author udah kelas 12 dan kemarin sibuk ujian hehe.

Thanks juga buat readers yang udah setia nunggu cerita aku up, syg deh ama kalian hehe😝😙❤️

Vote&Comment
Next Chapter
⬇️⬇️⬇️⬇️

MY GHOST BOYTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang