Milk

27.1K 1.6K 145
                                    

😑gua mau bikin cover baru buat nih book cuma belum kepikiran mau di konsep apaan,nanti ajalah.

Eh pas di chapter satu gua bilang wordnya dikit doang tapi kok makin kesini wordnya ampe 1000 kan gila nih miskah -_

❗❗Apapun bisa terjadi di wetped❗❗

♨♨♨

Hari hari Jeno sekarang diisi oleh tangisan bayi,box bayi Jinho di letakkan di kamarnya jadi bayi itu tidur bersama Jeno sementara inu dari bayi tersebut tidur di kamar lain bersama dengan Miyeon dan Minkyung.

Kesal tentu saja putranya ini selalu menangis tetapi tidak ada yang menenangkan Jeno sudah mencoba untuk membuatnya tenang namun bayi laki laki itu masih mempertahankan tangisanya yang benar benar memekkakan telinga.

Jaehyun mulai mengabaikan Jinho dan malah mengurusi Minkyung yang jelas jelas masih ada ibunya,bahkan jika Jinho lapar dan haus bukannya di susui,Jaehyun memompa asinya dan di masukan kedalam botol dot setelah itu menyuruh bibi choi untuk mengasuh Jinho.

Ibu macam apa itu tidak bertanggung jawab dengan anaknya.

Jeno yang baru saja ingin memejamkan mata terjaga kembali mendengar tangisan putranya,rasanya dia ingin marah tapi tidak bisa,ini bukan salah Jinho tetapi salah Jaehyun pria itu tidak pernah mengurus Jinho dengan baik.

Terlanjur kesal Jeno bangkit dari ranjang,keluar dari kamar meninggalkan Jinho yang masih menangis untuk menghampiri kamar Jaehyun dan Miyeon,dia benar benar muak.

Jeno mengetuk pintunya berkali kali tidak ada sautan dari dalam,ketukan pintu itu berubah menjadi gedoran kencang tidak peduli jika Minkyung di dalam,dia hanya ingin Jaehyun mengurus Jinho.

"Jaehyun keluar!".

"JEONG JAEHYUN!BUKA PINTUNYA BODOH!".

Pintu kamar bercat putih itu terbuka,di balik pintu sudah ada Jaehyun yang dengan piyama kusut dan rambut acak acakan.

Lihatlah disaat anaknya menangis membutuhkan ibunya,Jaehyun sendiri malah bersantai tidur bersama Miyeon dan Minkyung.

"Jangan berisik!Minkyung sedang tidur kalau dia terbangun akan sulit menidurkanya,kasihan Miyeon nantinya".

Jeno memajukan wajahnya sampai Jaehyun memundurkan tubuh kebelakang begitu wajah Jeno spontan hampir menyentuh wajahnya.

"Kau bodoh atau bagaimana hm?Jinho di kamarku terus menangis urusi dia".

Jaehyun bersidekap dada lalu menatap Jeno datar.

"Sampai saat ini kau masih memintaku untuk mengurusi dia,itu kesalahanmu dia ada karnamu lagi pula aku hanya mengandung dan melahirkanya,jadi setelah dia lahir itu menjadi tanggung jawabmu,kau adalah ayahnya!"ucap Jaehyun.

"Tapi kau ibunya!bagaimana pun dia masih terlalu kecil,dia masih membutuhkanmu"tukas Jeno.

"dia menangis karna haus,kebetulan aku sudah menyiapkan susunya jadi kau berikan saja tidak perlu repot repot menyuruhku untuk menyusuinya karna dengan aku menyusuinya harga diriku sebagai laki laki akan jatuh"baru ingin masuk kembali untuk mengambil botol susu yang sudah ia pompa dengan asinya,Jeno menarik Jaehyun untuk di sudutkan di tembok,lelaki itu mengunci pergerakan ayahnya tidak peduli jahitan di perut Jaehyun masih basah atau tidak dia perlu membicarakan ini.

Satu tangannya bergerak meremas dada kanan Jaehyun sampai tangan Jeno dan kaus tipis yang di pakai Jaehyun basah karna cairan yang keluar,Jaehyun menahan tangan Jeno untuk berhenti melakukanya karna itu sakit.

"Kau bisa menyusuinya dari sini lalu kenapa harus dari botol!"tegas Jeno di depan wajah Jaehyun,sementara Jaehyun meringis mencoba menjauhkan tangan Jeno dari dadanya,dadanya itu sedang membengkak bahkan ketika dia sedang bermain bersama Minkyung,putrinya itu tidak sengaja menyenggol di area dada rasanya sudah sakit,apalagi seperti ini.

"A-aw jangan itu sakit"

Jeno semakin meremasnya kuar sampai cairan itu mengalir merembes membasahi kaus Jaehyun yang tadinya kering menjadi basah.

"Lepas!tidak sopan Jeno"Jaehyun mendorong Jeno agar putranya itu menjauh,Jeno melepas remasan pada dada Jaehyun lalu menatap lelaki itu datar.

"Lalu?"Tanya Jeno kembali.

"Aku tidak akan menyusuinya sampai kapanpun!kalau dia haus akan kuberikan lewat botol saja bisa!"Tegas Jaehyun,lalu kembali ke kamarnya dan memberikan Jeno botol yang terisi dengan susu,lalu pintu kamar itu di tutup.

Jeno menggeram kesal menatap botol susu itu.

"Tuan muda,susu untuk tuan Jinho sudah ada kasihan dia atau tuan Jaehyun mau menyusuinya?"Jeno menoleh mendapati bibi choi berada disana,Jeno memberikan botol tersebut kepada bibi Choi,bibi choi menghela nafas lagi lagi bayi satu bulan itu harus meminum dari botol lagi.

Tapi tidak apa yang penting Jinho baik baik saja karna Jaehyun juga tidak menyeduh susu formula untuk memberikan susu pada anaknya setidaknya itu masih lebih baik dibanding tuan besarnya sama sekali tidak ingin memompa asi.

"Bibi pamit ke kamar tuan muda dulu ya untuk memberikan ini pada Jinho"Jeno berdeham,lalu bibi choi pergi dari sana.

♨♨♨

Jeno sudah melepas pakaianya tersisa celana olahraga saja untuk dia pakai setelah itu Jeno bersiap untuk membawa putranya berjemur,bibi choi bilang jika masih bayi harus diajak untuk berjemur,sekalian saja Jeno ikut berjemur.

Di halaman depan sudah tersedia tempat duduk,Jeno mendudukan diri disana ada bibi choi juga yang akan membantu Jeno,pasalnya Jeno tidak bisa menggendong Jinho.

Dengan telaten bibi choi meletakan posisi bayi itu agar bisa Jeno gendong dengan baik"nah sudah selesai tuan"Jeno mengangguk,tubuhnya yang tidak terbalut pakaian benar benar merasa hangat sekarang karna sinar matahari pagi.

Jinho juga tampak tenang mereka seperti ayah dan anak goals sekali,membuat bibi Choi gemas melihatnya.

Miyeon ternyata ingin menjemur anaknya juga wanita itu lewat di depan Jeno dan berhenti di depan remaja tersebut"ckckck,seharusnya ibunya yang mengurusi bayi itu,tapi sepertinya ibunya benar benar tidak peduli"Miyeon menyindir.

Sementara Jeno menurunkan kacamat hitam yang bertengger di hidungnya menatap ibunya itu sebentar lalu terkekeh.

"Kau yang merebut ibunya Mom,lagi pula sayang sekali dia lahir dari ibu yang tidak berguna,aku juga menyayangkan diriku yang terlahir dari wanita sepertimu"balas Jeno,Miyeon menatapnya tajam lalu pergi begitu saja tidak ada niat untuk membalas ucapan Jeno.

Jaehyun hanya terdiam di teras menatap Jinho yang tengah berjemur dengan Jeno,dia benar benar bingung apa yang dilakukanya sudah benar,semoga saja iya.

♨♨♨

😇


Sexy Father • NohyunTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang