Jogging

35.3K 1.8K 86
                                    

♨♨♨

Memangnya mereka melakukan hal intim itu hanya sekali di ruang tamu,Jeno malah mendorong Jaehyun untuk melakukan hal tak senonoh itu tadi malam di dalam kamar mandi,tubuh yang basah membuatnya menggigil di tambah gerakan Jeno yang kasar dan terburu buru lengkap sudah penderitaan Jaehyun.

Ia juga yang bodoh kenapa tidak bisa menghentikan putranya yang berlaku kelewat batas padanya,Jaehyun merasa menjadi ayah paling buruk karna tidak bisa mendidik Jeno menjadi lelaki baik.

Bukan berarti Jeno jahat hanya saja perlakuan Jeno itu tidak pantas di miliki oleh remaja 17 tahun.

Jaehyun merenggangkan otot otot tubuhnya agar melemas,pria itu memeganggi punggungnya yang terasa remuk karna semalaman di gempur oleh Jeno.

Lelaki itu menatap dirinya yang tertidur di ranjang putranya,menghela nafas pelan dia sudah mengkhianati istrinya,Jaehyun mendengus,kali ini ia harus tegas pada Jeno jangan sampai Jeno melakukan hal tadi lagi,ini peringatan terakhir Jaehyun sudah benar benar marah pada Jeno.

♨♨♨

Setelah membersihkan diri,Jaehyun turun mencari dimana putranya berada ketika bertanya pada asisten rumah mereka yang pernah memergoki keduanya,sebenarnya Jaehyun sudah malu dan khawatir takut perempuan itu keceplosan ketika Miyeon pulang nanti.

Tapi perempuan itu mengatakan bahwa Jeno sudah setengah jam yang lalu keluar dari rumah dengan pakaian olahraga sepertinya Jeno sedang lari pagi.

Niat Jaehyun ingin berbicara serius pada Jeno urung ternyata Jeno sedang lari pagi di luar sana sudah pasti pria itu akan kembali siang menginggat Jeno jika sudah pergi pasti akan lama kembalinya kecuali ada sesuatu hal yang membuatnya pulang cepat.

"Ya sudah bi buatkan sarapan saja ya"perempuan itu menganggukan kepala walau suasananya menjadi canggung karna dia sedang tidak enak hati dengan Jaehyun sebab mengintip tanpa izin.
















Putranya itu di tunggu tapi tidak pulang pulang,akhirnya Jaehyun kembali ke kamarnya untuk menanyakan kabar istrinya,mereka sudah seharian ini tidak berkomunikasi bahkan notifikasi telphonenya banyak sekali tidak terjawab dari Miyeon.

Pasti istrinya kebingungan kenapa dia tidak mengangkat,tidak mungkin Jaehyun jujur kan jika seharian Jeno melakukan hal itu padanya.

Layar handphone Jaehyun kini di penuhi oleh wajah cantik sang istri,Miyeon duduk di ranjang rumah sakit sambil tersenyum manis melambaikan tanganya.

Jaehyun tersenyum membalas lambaian tangan Miyeon"kau semakin hari semakin cantik"ujar Jaehyun membuat Miyeon tertawa karna gombalan suaminya.

"Jangan mengombal terus tuan Jung!"Jaehyun ikut tertawa,tapi benar apa yang diucapkanya tadi kecantikan istrinya ini tidak membuat bosan untuk di pandang.

"Aku serius sayang,tidak hanya mengombal".

"Kau juga selalu tampan,sayang kau tidak mual mual kan?".

Ah itu.

"Saat aku mandi tadi aku sempat muntah,kepalaku juga pusing,memangnya kenapa?".

"Dokter kang bilang,kau yang mengalami morning sick,kandunganku sudah berjalan 9 minggu sekarang".

"Tidak apa apa jika aku yang harus mengalami morning sick,agar kau juga tidak terlalu terbebani".

Suara berisik dari bawah membuat fokus Jaehyun teralihkan,Miyeon juga kaget mendengar suara berisik dari rumahnya ia ingin bertanya pada Jaehyun namun Jaehyun segera mematikan sambungan telephonenya sebentar untuk mengecek apa yang terjadi dibawah.

Ternyata Jeno kebetulan sekali anak itu sudah kembali dan memecahkan vas bunga besar,Jaehyun segera menghampiri Jeno dan meminta putranya itu untuk membereskan kekacauan ini.

"Apa yang kau lakukan Jeno!bereskan semuanya".

Jeno hanya diam saja mengusak rambut basahnya dengan handuk kecil yang dia bawa,pulang olahraga pagi yang menyehatkan dan menyenangkan karna dia tidak sengaja bertemu dengan Heejin yang ternyata tengah berolahraga juga dengan teman temanya.

"Ck!ada pembantu minta saja pembantu yang bereskan".

"Anak kurang ajar!Daddy tidak pernah mengajarkan kau menjadi lelaki bejat Jeno!".

Jeno menatap ayahnya yang berani beraninya mengatakan dia anak kurang ajar di depanya,dia memang kurang ajar tapi apa pedulinya.

"Kau salah bermain denganku Jaehyun,karna kau salah maka kita lanjutkan kegiatan tadi malam".

Jaehyun ingin menampar wajah anaknya tapi Jeno dengan gesit menahan pergelangan tangan Jaehyun,menggengamnya sangat kuat sampai memerah.

"Cih,Akan ku perlihatkan sesuatu jika kau tidak bisa tunduk padaku"Jeno berjalan kearah dapur mengambil sebuah pisau tajam dan mengunci leher pembantunya dengan sebelah tangan,mengarahkan pisau tajam itu di leher pembantu mereka.

Jeno membawa pembantu yang sudah dia tahan ke hadapan Jaehyun.

"Mudah saja Jaehyun aku menghabisi wanita ini,pisaunya lumayan tajam".

Pria februari itu meneguk ludahnya dan mencoba untuk menenangkan Jeno agar tidak berlaku seperti itu,dia tidak ingin Jeno menjadi seorang pembunuh.

"Jangan lukai dia Jeno"Jeno menyeringai tipis,sengatan dingin dari benda tajamnya yang terbuat dari besi itu sudah bisa dirasakan oleh wanita bermarga choi tersebut,jika tuanya salah bicara habislah nyawanya di tangan sang tuan muda.

"Aku tidak akan melukainya tapi kau harus mengikuti semua kemauanku"terdiam sebentar untuk berfikir,Jaehyun hanya bisa mengangguk,Jeno melempar pisau itu jauh jauh sampai menancap tepat di sofa membuat pembantu tersebut harus menahan nafas begitu juga Jaehyun.

"Mari dad,eh no mari Baby kita ke kamar sekarang"Jaehyun mengikuti titah Jeno.

♨♨♨

Double up

Sexy Father • NohyunTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang