Jeno

22.2K 1.7K 354
                                    

Hai ketemu lagi

Kalian pokoknya harus tahan ngeoghey~ya gitulah intinya sabar

♨♨♨

"Jae,tolongin aku!"teriakan dari Miyeon membuat Jaehyun terkejut,istrinya sudah kembali,lelaki itu menatap Jinho yang sudah terlelap di kasur Jeno,dia masih ingin bersama Jinho namun jika Jaehyun tidak memenuhi panggilan Miyeon sudah pasti Miyeon akan marah padanya.

Lelaki februari itu mengelus rambut putranya sebelum keluar dari kamar"sampai ketemu lagi"bisik Jaehyun di telinga Jinho.

Jaehyun keluar dari kamarnya,mengecek Miyeon yang berteriak tadi sampai ke kamar Jeno suaranya,pria itu melihat Miyeon yang berantakan ketika dia masuk kedalam kamarnya.

Dan juga Minkyung menangis,Jaehyun benar benar tidak tau apa yang terjadi disini kenapa istri dan anaknya.

"Jae tolong aku"Miyeon,terpleset sampai sampai perutnya kembali mengeluarkan darah,walaupun ini agak sulit karna dia sendiri juga tidak bisa,karna belum sembuh total,kesembuhanya sampai 6 minggu sementara ini baru 4 minggu.

Dengan hati hati Jaehyun tetap membantu Miyeon,menopang tubuh istrinya rasa perih dan gatal menghinggapi area dimana jahitan pada perutnya,tidak nyaman tentu saja.

Jaehyun mendudukan Miyeon di kasur dan mengambil kapas untuk membersihkan darah yang keluar sedikit,seharusnya jahitanya sudah sembuh tapi kenapa jahitan Miyeon masih belum kering.

Miyeon menangis kepalanya dia sandarkan di pundak Jaehyun sambil memegang lengan suaminya,dia tidak sengaja menginjak mainan Minkyung sampai sampai perutnya terkena ujung meja dan hal itu membuat luka jahitanya kembali berdarah.

"Pelan pelan Jaehyun hiks"Jaehyun mengelus rambut istrinya dan menganggukan kepala.

♨♨♨

Jeno pulang ke rumah,di sekolah dia benar benar tidak fokus dengan pelajaran isi kepalanya hanya Jinho,Jinho dan Jinho,bayi itu selalu membuatnya khawatir,dia tau banyak orang yang menyayanginya namun Jeno tidak akan pernah tenang jika ia tidak melihat anaknya.

Kebetulan bibi choi tengah membersihkan ruang tengah,pria berseragam sekolah itu menghampiri asisten rumah tangganya.

"Bi,dimana Jinho?kau tidak bersamanya?"Bibi Choi yang sedang membersihkan meja memegang dadanya karna terkejut,lagi lagi kedatangan tuan mudanya ini membuatnya terkejut.

Bibi Choi tersenyum menginggat Jaehyun mau mengurus Jinho tadi,coba saja Jeno melihatnya pasti lelaki itu tidak akan menyimpan rasa marah pada Jaehyun.

"Tuan besar yang mengurusnya tuan,tuan muda tau tidak,tuan Jaehyun mau menyusui tadi"ucap Bibi Choi,Jeno menautkan alisnya benarkah Jaehyun mau mengurus Jinho bukankah lelaki itu mengatakan bahwa harga dirinya akan jatuh karna menyusui.

Cih,Jeno tidak yakin tentang itu.

"Dimana mereka?".

"Di kamar tuan muda"jawab bibi choi.

Tidak menjawab Jeno,segera bergegas menuju kamarnya dia tidak ingin ada sesuatu terjadi disana,lelaki itu buru buru berlari menaiki tangga karna kamarnya terletak di lantai dua.

Feelingnya sudah tidak enak,samar samar suara tangisan terdengar Jeno membuka kamarnya yang tertutup,Jaehyun tidak ada namun,Jeno melempar tasnya asal lelaki itu panik dan khawatir melihat Jinho terjatuh di karpet.

Bitch!

Jaehyun membuat kesabaran Jeno habis,anaknya terjatuh dari kasur tanpa ada yang mengawasi,lelaki itu mengangkat putranya.

Wajah Jinho sudah memerah karna terlalu lama menangis,pemuda itu menepuk tubuh anaknya pelan,jatuh dari kasur bagaimana bisa?bayi satu bulan ini aneh memangnya Jaehyun meletakkan dimana.

"Maafkan Appa ya,kau jangan menangis seperti ini nanti Jinho sakit,kau mendengarkan Appa kan,anak kuat"

Jeno memanggil bibi choi untuk menenangkan putranya sementara Jeno akan menghampiri Jaehyun,kedua tangan pemuda itu terkepal sesampainya di depan pintu kamar Jaehyun dan Miyeon.

Jeno menendang pintunya sampai terbuka kasar,Jaehyun dan Miyeon yang tadinya tidur berpelukan terbangun begitu saja akibat suara keras yang berasal dari pintu.

Minkyung juga terbangun karna terkejut bayi 4 bulan itu menangis,Jaehyun melihat Jeno dengan nafas memburu begitu marah lantas pria itu bangun dari kasurnya dan menghampiri Jeno.

Dengan sigap tangan Jeno menahan pergelangan Jaehyun ketika ayahnya ingin melayangkan tamparan padanya,lengan Jaehyun di remas sampai memerah lalu di hempas kuat.

"Apa yang kau lakukan Jeno!".

Rasanya Jeno ingin memberikan bogeman mentah di wajah ayahnya namun dia masih sadar jika kondisi Jaehyun belum benar benar pulih,lelaki itu mencengkram dagu Jaehyun sampai Jaehyun memberontak minta di lepaskan.

"Seharusnya aku yang bertanya!apa yang kau lakukan pada putraku!kau ingin membunuhnya,dasar tidak berguna!".

"Jika kau tidak sudi untuk menjadi ibunya dan tidak mau mengurusnya katakan padaku sekarang!!aku bisa mengabulkan permintaanmu itu,anggap saja kau bukan ibu Jinho kau bukan siapa siapanya,aku tidak perduli Jeong Jaehyun,Lee Jinho hanya putraku katakan saja ibu Jinho sudah mati!"Balas Jeno benar benar tersulut emosi.

"Ibunya itu hanya jalang tidak perlu di pikirkan".

Jaehyun melebarkan matanya dia tidak percaya Jeno akan mengatakan itu padanya apalagi mengatakanya sebagai mahluk paling hina itu.

"Apa yang kau katakan Jeno?!berani beraninya kau mengatakan itu semua"Jeno melepas cengkramanya pada dagu Jaehyun,nafas lelaki muda itu naik turun mungkin jika tidak punya hati rahang Jaehyun sudah hancur dalam cengkramanya.

Plak!

Jeno menampar Jaehyun sangat kuat sampai lelaki februari itu terjatuh kelantai,Jeno benar benar di kuasai amarah dia tidak terima anaknya menjadi korban disini,Jinho masih kecil dia tidak tau apa apa.

"Kau tau putraku terjatuh dari kasur karnamu,kau yang bersamanya kan?!

"Jangan dekati Jinho lagi!tidak masalah kau tidak mau menyusuinya karna dia juga tidak butuh ibu sepertimu!".

Jeno keluar dengan kobaran amarah,bahkan vas bunga di luar sana Jeno banting dan hancurkan cermin dia tonjok sampai pecah,lelaki itu membuat keributan.

Jaehyun berusah untuk berdiri memanggil manggil Jeno"Jeno!jangan lakukan itu"namun tetap saja Jeno tidak akan mendengarkanya,dia tidak tau mengapa Jinho tiba tiba terjatuh dari kasur padahal Jaehyun meletakkan putranya itu di tempat yang aman dengan dua guling dikanan dan kirinya untuk menjaga Jinho,ini juga salahnya karna meningglkan Jinho tapi dia juga tidak bisa untuk mengabaikan Miyeon.

Jinho juga masih satu bulan tidak mungkin bisa berguling sampai jatuh dari kasur.

"Jangan jauhkan aku dengan Jinho!Jeno!".

Miyeon diam diam tersenyum kecil rencana berhasil,pasti orang suruhanya sudah mengerjakan tugas dengan baik.

"JENO!"Perutnya benar benar sakit.

♨♨♨

😩



Sexy Father • NohyunTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang