Six

681 107 4
                                    

Pagi ini, Haruto terbangun di kursi tunggu depan ruang operasi. Semalam, sekitar jam tiga pagi, Jeongwoo melakukan operasi.

Baru selesai jam tujuh pagi tadi. Operasi berjalan lancar, namun Jeongwoo dinyatakan koma.

Luka yang dialaminya parah. Ada keretakan di tulang kepala bagian belakang.

Dan pendarahan yang tak henti-hentinya terjadi membuat keadaan Jeongwoo semakin memburuk.

Tadi pagi dokter bilang Jeongwoo kritis.

Asahi pingsan, dan jaehyuk membawanya untuk pulang.

Namun Asahi menolak mentah-mentah ajakan jaehyuk untuk pulang.

Dia bersikeras ingin tinggal. Namun dengan segala upaya dan bujukin Asahi bisa diajak pulang.

Namun dia tidak ingin pulang ke rumah, melainkan Asahi meminta untuk menginap di hotel terdekat.

Yang jaraknya bisa ditempuh dengan hanya berjalan kaki dari hotel ke rumah sakit.

Haruto menghela nafas lelah. Dia mengusap kasar wajah dan rambutnya.

Jujur dia benar-benar khawatir. Tadi dokter ada bilang, kemungkinan Jeongwoo akan sangat lama untuk bangun.

"Haaahh..gak, gw percaya Lo pasti bangun kan dek? Lo gak mungkin terus kaya gini kan? Iyakan??"

"Hiks.."

Ddrrtt..ddrrtt..

Haruto dengan segera mengusap air matanya dan menghentikan isakan nya.

"Halo?"

"Iya bang?"

"Gw berhasil lacak no itu. Dia ada dirumahnya. Lo mau apain dia? "

"Malam ini, gw bakal grebek dia."

"Gw tau Lo khawatir dan gaenak sama pacar Lo. Tapi ini udah kriminal masuknya."

"Oke. Gw ngikut aja deh, hahaha..gw profesional, dia udah keterlaluan. Oiya, gw juga udah nemuin bukti chatan Raja sama Jingga. Bahkan orang yang mereka bayar."

"Oke. Makasih bang."

"Santuyyy..betewe gimana keadaan pacar gw sekarang?"

"Kayaknya yang bakal gw abisin pertama Lo deh bang, baru si Raja."

"Buset! Hereuyy..jadi gimana?"

"Jeongwoo koma, dia kritis."

"DEMI ALEK??? ANJING!!"

"Jujur gw kacau bang. Gw.."

Haruto tak sanggup melanjutkan omongannya.

Junkyu di sebrang sana jelas tau bagaimana keadaan Haruto saat ini.

Suara berat itu berbisik lirih. Haruto pasti sangat terpukul. Junkyu adalah saksi bagaimana dan secinta apa Haruto pada sang adik tiri nya itu.

"Lo kuat. Gw kesana pulang sekolah bareng temen-temen."

"Makasih bang. Gw matiin."

"Iya.."

Tutttt...

Junkyu menghela nafas panjang. Haruto ini tipe yang tidak akan pernah menangis sekalipun dilindas kaki nya oleh motor atau mobil.

Namun untuk Jeongwoo, sepertinya histeris pun akan dilakukannya.

"Jingga, Raja, gw turut berdukacita buat kalian. Kalau kejadian apa-apa sama kalian, gw gak tanggung jawab."

"Jingga? Raja? Siapa? Tanggung jawab apa?"

Adek kakak zoneTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang