Ten

622 99 6
                                    

Hari ini tepat satu bulan Jeongwoo koma di rumah sakit.

Ini hari sabtu. Haruto lagi libur, sementara sang Daddy tengah rapat di kantor.

Dan sang mommy tengah memasak dulu dirumah, mungkin agak siangan Asahi akan pergi ke rumah sakit.

Dia masih harus masak, Haruto suka gamau makan makanan kantin. Katanya gak seenak masakan Asahi lah, ini lah, itulah, hadeuhh..

Sekarang sudah tidak perlu memakai pakaian steril lagi buat masuk ke ruangan inap Jeongwoo.

"Keadaannya semakin stabil, kita tinggal nunggu Jeongwoo mau buka matanya. Luka dalem di kepala nya juga udah lumayan kering."

"Oke dok. Makasih.."

"Semangat brou!"

"Hahaha..iya deh dokterr."

"Hahaha..saya pamit dulu, nanti siang baru kesini lagi."

"Baik-baik. Oiya dok, ada salam dari suster Tae tuh."

Jaehyun yang mendengarnya tertawa terbahak-bahak. "Diam lah wahai anak muda. Jangan mencoba-coba membohongi saya."

Haruto mengangkat bahu acuh. "Gak bohong tuh."

Mereka berdua sudah sangat akrab satu sama lain. Apalagi mengetahui bahwa jaehyun ini alumni dari SMA nya.

Makin lah mereka dekat. Mereka sering bertukar cerita jika jaehyun ada waktu luang. Dan terkadang makan bersama.

"Salam balik kalau gitu. Dah ah gw pamit! Bhay Harutoo.."

"Cih dasar. Selamat bertugas dokter."

Haruto memasang pose hormat pada Jaehyun. Sontak hal itu membuat Jaehyun tertawa kembali dibuatnya.

Setelah kepergian Jaehyun dan suster. Haruto memilih duduk disamping ranjang Jeongwoo.

Dia mengambil lengan Jeongwoo guna dia genggam. Mengusap, dan menciuminya dengan lembut.

"Dek? Gak capek tidur? Kebo banget?"

"Abang kemaren beli seblak sama Haechan, Juju sama Onyo loh dek. Enaaaakk banget. Kamu pasti suka."

"Mau gak?"

"Nah, makanya, kalau mau bangun sekarang oke?"

Haruto tersenyum, dia menyingkirkan beberapa helaian rambut yang menutupi wajah Jeongwoo.

Sekarang Jeongwoo sudah tidak memakai alat-alat yang terlalu banyak.

Hanya oksigen, infus, dan perban yang setia di ganti dua hari sekali.

"Cantik."

Haruto mengecup lama kening Jeongwoo.

Saat Haruto tengah memperhatikan wajah damai Jeongwoo, mata Jeongwoo mengedip-ngedip seperti ingin terbuka.

Haruto dengan refleks berdiri, sedikit membuka mulutnya dan melotot kaget kearah Jeongwoo.

Saat mata Jeongwoo sudah terbuka dengan sempurna, dia tersenyum sangat lebar.

Sampe-sampe Haruto ngerasa bibir nya melebar.

Dia dengan segera menelpon Jaehyun.

Setelah mengabari Jaehyun, Haruto kembali menggenggam tangan Jeongwoo.

Dia mengusap air matanya. "Hei? Kamu bangun?"

Jeongwoo dengan sedikit kesulitan membalas dengan senyuman ke arah Haruto.

"Aaahhhh..gatau. Abang seneng banget. Sebentar, Abang kabarin Daddy sama mommy dulu."

Jeongwoo bergeming. Dia merasa badannya mati rasa dan kaku. Kepala nya pusing banget. Kaya abis ketiban batu atau kebanting ke tanah dengan keras gitu.

Adek kakak zoneTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang