komitmen?

21 15 3
                                    

"Kamu teman ku, punya ku gak boleh sama yang lain pokoknya!"

*Dyas Anastasya*

Aku sudah berada di dalam kamar, senyum-senyum sendiri mengingat kejadian tadi di ruang tamu, tadi Nando bilang dia cemburu haaaa aku sangat senang.

Dan setelah itu tidak diduga Nando mengatakan sesuatu yang membuat hatiku menghangat.

Ya walaupun dia tidak mengutaran cinta setidaknya dia

#flashback

Aku menatap takjub ke arah Nando, apa tadi dia bilang cemburu? Berarti tidak langsung dia bilang punya perasaan kepada ku? Ah jangan ditanya hati ku seperti apa sekarang!.

"Lu serius cemburu Nan?" Tanya ku sambil menatap takjub.

"Eum iya tapi gw gak mau kita pacaran Yas." Jawabnya dengan satu tarikan nafas.

Aku yang begitu bersemangat kini meluruhkan pundak ku lemas, memandang tak percaya wajah Nando.

"Maaf Yas, tapi gw mau berkomitmen sama lu." Lanjut Nando pelan.

"Ah iya gw paham Nan, gak apa kok." Jawab ku dengan sedikit senyuman.

"Serius paham? Gw cuma gak mau lu merasa gak bebas karena kita pacaran, tapi gw juga mau lu tahu batasan saat ingat kalo ada gw yang lu tunggu." Ujar Nando yakin.

"Tapi Nan, apa gak tersiksa gw nunggu lu selama itu?" Tanya ku sangat pelan namun masih bisa didengar sepertinya.

"Ok gw paham ke khawatiran lu, tapi yakin Yas kalo tuhan mengizinkan kita pasti disatukan." Ucap Nando berusaha menenangkan ku.

Aku menarik nafas dalam-dalam, melirik Nando dan menganggukkan kepala ku mantap. Jujur ada rasa senang dihati ku karena tahu Nando ternyata memiliki perasaan yang sama kepada ku.

"Jadi... Setuju gak kalo kita berkomitmen aja Yas, tanpa ada kata pacaran tapi keduanya selalu terhubung?" Tanya Nando yang kini menatap ku lekat.

"Gw mau Nan, tapi jangan buat kata komitmen ini jadi kata yang menyakitkan gw nanti." Jawab ku mantap.

"InshaAllah gak akan Yas, lagian gw cuma sayang sama lu doang kok, ya cuma gw gak berani aja pacaran karena,dosa." Ujar Nando membuat ku mengerutkan kening katanya dosa hei apa berharap kepada manusia juga gak dosa?

"Nan, kemaren pas kajian gw denger dari pak ustadz katanya "berharap sama manusia itu gak baik" lantas apa ini gak bikin gw berharap sama lu?" Tanya ku

Nando terlihat gelagapan dan tersenyum sangat manis sampe gula aja kalah huaaaa.

"Ah pintarnya Dyas ini, iyasih yas cuma kita beda, kita berharap nanti tuhan mengizinkan kita bersama bukan lu berharap sama gw." Jawab Nando tak mau kalah. "Yaudah gini Yas, kita teman tapi bukan teman biasa gw gak mau lu bebas deket cowok dan lu harus selalu kasih kabar ke gw." Lanjutnya mantap.

"Eh kok gitu sih, tapi ok juga lagian gw gak deket sama laki-laki manapun, dan gw siap buat cuma kabarin lu doang." Jawab ku mantap. "Satu lagi, lu temen gw cuma punya gw gak boleh sama yang lain!" Lanjut ku memperingatinya.

"Hahahaha lu lucu Yas, jadi makin suka gw nya." Ujar Nando sambil tertawa sampai matanya tidak terlihat. (Ilang matanya dibawa kucing)

Akupun tertawa mengingat ke konyolan kita hari ini, jadi sekarang aku dengan Nando bukan teman biasa? Nando adalah teman hidup ku dimasa depan? Ah senangnya.

"Eh, ini udah sore ternyata." Ucap Nando sambil melihat jam yang tertera di ponsel nya. "Yaudah Yas, gw pulang dulu deh." Lanjut Nando berpamitan.

"Oh iya udah sore." Jawab ku mengangguk-anggukkan kepala.

Bukan CLBK Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang