Chapter 6 : Kehilangan

863 137 26
                                    

Sudah beberapa hari ini Megumi tidak melihat Sukuna. Terakhir kali Yuuji mengatakan Sukuna ke rumah kakeknya tapi sampai saat ini belum juga kembali. Megumi sudah mencoba menghubunginya namun satupun chat tidak ada yang dibalas dan telfonnya juga tidak diangkat.

"Ada apa denganmu Sukuna?" ujar Megumi dengan lirih. Megumi bahkan tidak sadar Satoru kini berada dibelakangnya dan memeluk Megumi dari belakang.

"Kau sepertinya gelisah, ada apa Megumi?" tanya Satoru seraya mengeratkan pelukannya pada pinggang Megumi.

"Aku tidak apa-apa hanya saja Sukuna tiba-tiba menghilang tanpa kabar. Tidak biasanya dia seperti ini." balas Megumi.

Ingin rasanya Satoru mengatakan alasannya karena Satoru sepertinya tau apa yang menyebabkan Sukuna tiba-tiba seperti ini. Sukuna seperti tengah menghindari Megumi mungkin karena Sukuna mengetahui Satoru mulai mau membuka hatinya untuk Megumi. Satoru tidak mungkin mengatakan perasaan Sukuna yang sebenarnya pada Megumi karena Sukuna sendiri yang tidak mau Megumi mengetahuinya. Satoru sendiri sejujurnya belum merasakan apapun pada Megumi selain rasa sayang layaknya seorang kakak untuk adiknya namun ia masih berusaha agar bisa membuka hatinya untuk Megumi.

"Kenapa kau tidak coba tanyakan pada ayahnya saja?"

Satoru benar. Kenapa Megumi tidak tanya paman Jin saja? Megumi beberapa kali menanyakan Yuuji tapi Yuuji seperti tengah menyembunyikan sesuatu darinya.

"Aku akan kesana." Megumi langsung melepaskan pelukan Satoru dan berlari keluar rumah. Satoru hanya berkedip beberapa kali ketika Megumi pergi begitu saja.

"Sepertinya ada yang tidak kau sadari ya Megumi." ucap Satoru menyunggingkan senyumannya.

.

Sesampainya di rumah Sukuna Megumi bisa lihat Jin tengah membereskan koper. Apa keluarga Sukuna akan pindahan? Tapi kenapa tiba-tiba?

"Paman mau kemana?" tanya Megumi to the point, membuat Jin terkejut karena kemunculan Megumi yang tiba-tiba.

"Ah Megumi..paman tidak kemana-mana kok." balas Jin seraya menyunggingkan senyuman hangatnya.

"Lalu koper itu?"

"Oh ini kan hanya barang-barang Sukuna."

Megumi mengernyitkan alisnya. "Punya Sukuna? Memangnya Sukuna mau kemana?"

Sekarang giliran Jin yang terlihat bingung. "Megumi tidak tau Sukuna mau pindah ke sekolah asrama di Kyoto?"

Megumi membulatkan bola matanya. "Aku tidak tau dan Sukuna tidak memberitahuku."

Jin menghela nafas. "Aku sempat tanya alasannya pindah tapi ia hanya menjawab karena ingin sekolah asrama saja agar lebih bisa mandiri."

Megumi tidak bisa berkata apa-apa. Kepalanya kini hanya bisa diisi pertanyaan kenapa Sukuna pindah sekolah dan kenapa tidak memberitahunya. Biasanya Sukuna tidak pernah menyembunyikan apapun darinya.

"Megumi?"

"Ah maaf paman..aku hanya..ini pertama kalinya Sukuna seperti ini dan aku..aku menjadi orang yang sangat kehilangan ketika Sukuna menghilang tanpa kabar."

Jin tersenyum dan menyentuh kepala Megumi untuk kemudian ia usap. "Megumi mau ketemu Sukuna?"

Megumi mengangguk.

"Sebenarnya Sukuna masih disini tapi tidak di rumah ini Megumi."

Megumi langsung menatap Jin. "Benarkah?"

Jin mengangguk. "Tapi paman juga tidak tau Sukuna tinggal dimana. Mungkin takut paman memberitahumu."

"Memang apa salahnya memberitahuku?"

"Nanti kau akan tau Megumi karena ini hanya tebakanku saja. Tunggulah sampai seminggu karena Sukuna akan kesini."

Megumi menghela nafas. "Baiklah, terima kasih paman. Kalau begitu aku pulang dulu."

"Oke. Hati-hati."

Megumi pun pulang, membuat Jin menggelengkan kepalanya saat Megumi pergi. "Kalau anak itu menyatakannya daridulu mungkin tidak akan jadi seperti ini."

Jin sebenarnya tau permasalahan Sukuna hanya saja ia memang diminta berpura-pura tidak tau dan ia juga dilarang untuk memberitahu Megumi hal ini. Pada akhirnya Jin mau tidak mau memberitahu Megumi jika Sukuna akan pulang seminggu lagi untuk mengambil barang-barangnya. Jin juga tidak akan memberitahu Sukuna jika Megumi akan kesini agar mereka bisa bertemu dan Jin berharap mereka saling jujur dengan perasaan masing-masing.


.

Satoru bukannya tidak tau tapi ia hanya memperhatikan ketika beberapa hari ini Megumi lebih pasif dari biasanya. Kini mereka memang bersama tapi Megumi sepertinya malah uring-uringan memikirkan orang lain, siapa lagi kalau bukan Sukuna? Dulu Satoru sempat tidak pulang selama tiga hari aja Megumi tidak mencarinya bahkan tidak menghubunginya tapi kenapa ketika Sukuna yang menghilang Megumi sampai pusing mencarinya ya? Apa karena Sukuna selalu bersamanya sehingga ketika menghilang Megumi jadi merasa kehilangan? Atau karena hal lain?

"Megumi bagaimana kalau nanti kita jalan-jalan?" tanya Satoru mencoba mengetes Megumi.

"Maaf Satoru-san mungkin besok atau lusa. Aku sedang tidak mood."

Satoru tersenyum kecil, ternyata memang benar bahwa Megumi tidak sadar Sukuna memiliki satu tempat di hatinya. Bahkan Satoru bisa kalah padahal sudah jelas Megumi bilang mencintainya bukan?

"Megumi apa kau masih memikirkan Sukuna?"

Megumi mengangguk. "Belum ada kabar darinya."

"Apa menurutmu Sukuna spesial?"

"Dia sahabat terbaikku."

"Kau yakin hanya sekedar sahabat?"

Megumi menoleh kearah Satoru ketika Satoru mempertanyakan hal itu. "Iya dia sahabatku."

Satoru masih belum puas dengan jawaban Megumi. Tidak ada perasaan sahabat yang berlebihan seperti itu. Megumi memang sepertinya tidak sadar dengan perasaannya sendiri.

"Ne Megumi.."

"Hm?"

"Kita putus."


T
B
C

Maaf pendek hehe, saya lagi gk ada ide tapi kalau gk up juga gk enak.

Lagi dua atau tiga chapter ini end karena peminatnya juga kurang banyak

Broken HeartTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang