Perhatikan kata-katanya, mohon maaf bila ada kesalahan dalam pengetikan nama, atau karakter lainnya.
•
•
•
•
Di sebuah alam bawah tanah, terdapat sebuah tempat yang di sebut sebagai tempat tinggal bagi para roh yang di jaga oleh sang dewa penguasa dunia bawah—Minho sang Hades.Minho di kenal sebagai raja dunia bawah—underworld—dengan segala sikap dingin, bengis, dan tak kenal belas kasih kepada roh-roh yang memohon ampun ataupun para manusia yang memohon doa padanya.
Dirinya begitu di takuti oleh khalayak ramai, karna dianggap sebagai dewa kematian. Meskipun sebenarnya dewa kematian adalah Thanatos, dan dirinya hanya bertugas menjaga para roh agar tak lepas berkeliaran di luar sana dengan kekuasaannya serta mengadili mereka tanpa belas kasih.
Minho memiliki sifat antisosial, membuat dirinya tak pernah menginjakan kakinya ke dunia luar maupun di kerajaan olympus jika bukan karna suatu hal yang terdesak. Ia lebih suka menyendiri dan menghabiskan banyak waktu di istana nya di alam dunia bawah.
Mengatur, menjaga dan menghukum para roh yang mencoba berani keluar dari dunia bawah ataupun ada yang hendak mengambil roh dari dunia bawah. Minho akan sangat murka bila hal itu terjadi, dan ia Takan segan-segan menghukum mereka dengan sadisnya.
Seperti saat ini, Minho di temani oleh ketiga hakimnya—Minos, Aiakos dan Radhamantis—tengah menyaksikan masa penghukuman bagi para roh yang baru saja datang bersamaan dengan kharon.
Dengan wajah datar tanpa ekspresi, Minho menyaksikan setiap penghukuman bagi para roh, ada dari mereka yang mendapat penghukuman kecil, ada pula yang besar, dan ada pula yang menyakitkan.
Seperti makanan sehari-hari, Minho sudah terbiasa dengan semua hal ini.
"Apa ada laporan hari ini?" Tanyanya pada ketiga hakimnya tersebut.
"Tidak ada yang terlalu penting tuanku, semuanya selalu berjalan dengan kemauanmu." Ucap Minos. "Hanya saja, ada beberapa roh yang mungkin sulit untuk kami atur juga serta kami bagi untuk memasuki wilayah mana saja yang pantas untuk mereka." Lanjutnya kemudian.
"Kebanyakan dari mereka kami utus untuk memasuki wilayah Tartaros, di lihat dari bagaimana amalan serta perbuatan mereka selama di bumi." Celetuk Aiakos kemudian pada Minho.
Mendengar penjelasan dari para bawahannya, Minho hanya mengangguk kecil saja. Sejauh ini pekerjaan yang di lakukan oleh para bawahannya selalu berjalan dengan baik tanpa hambatan.
"Tapi tuanku, sebenarnya kami sedikit mendapat kabar buruk dari Eriyens. Dan beberapa penjaga lainnya, bahwa para raksasa yang terpenjara dalam tantaros mulai memberontak ingin keluar, sehingga menyebabkan ada sedikit bencana alam di luar." Jelas Radhamantis.
"Benar tuanku, dikhawatirkan bila ini terus berlanjut akan tercipta retakan antara dunia luar dan dunia bawah nanti. Dan itu berdampak pada roh-roh yang akan memaksa keluar dari sini." Timpal Minos.
Minho terlihat terdiam sejenak, sepertinya hal ini harus membuatnya keluar dari tempat persinggahannya sementara waktu untuk berpatroli di luar sana.
Lelaki berwajah dingin tersebut menghela nafas panjang, sebelum akhirnya ia menjawab. "Baiklah, mungkin aku akan keluar sebentar untuk memastikan hal tersebut. Selama aku pergi, apa kalian bisa menjaga daerah kekuasaan ku ini?"
"Tentu tuanku, anda bisa mempercayakannya pada kami." Ucap Minos dengan penuh keyakinan.
"Baiklah, kalau begitu siapkan kereta kudaku, aku akan segera keluar untuk berpatroli."
Seruan Minho membuat para penjaga lainnya segera pergi menjalankan perintahnya, menyiapkan sebuah kereta kuda dengan para kuda hitam milik Minho.
Dengan segera ia menaiki kereta tersebut menuju dunia atas, tak lupa Minho membawa senjata serta memakai helm kesayangannya untuk menutupi wajahnya Tersebut.
🥀🥀🥀
Sesampainya di dunia atas, Minho mengendarai kudanya dengan kecepatan biasa. Memantau keadaan luar dengan teliti dan tatapan tajamnya.
Sejauh ini, keadaan terlihat biasa saja, walau memang bisa ia lihat di gunung sebelah timur sana, terlihat aktif. Mungkin itu adalah perbuatan para raksasa yang mencoba ingin bebas.
Minho bisa mengatasinya nanti bersama yang lain.
Terlalu fokus pada kegiatan, membuat Minho tak sadar akan kehadiran seorang cupid yang tengah memasang wajah congak sembari mengarahkan panah cintanya kearah Minho.
'kena kau, hades.'
Anak panah tersebut melesat dari busurnya dan tepat mengenai Minho, membuat kereta yang di tumpangi Minho jatuh ke tanah.
Melihat itu tentu membuat sang Cupid tertawa puas. Kapan lagi dirinya bisa mengerjai seorang raja kematian kan?
"Sialan! Siapa yang berani melakukan ini padaku?!" Umpat Minho menahan kesal, mata tajamnya bergulir cepat mencari sang pelaku hingga kini netranya menangkap sang Cupid tengah tertawa keras diatas sana.
"Kau?! Hey dasar Hyunjin bedebah sialan! Kau yang melakukan ini padaku?! Cupid kurang ajar!" Amuknya pada sang Cupid.
"Hahahaha, puas diriku bisa membuatmu seperti ini, Minho."
"Brengsek! Kemari kau! Biar ku tebas kepalamu dan ku panggang di dalam api neraka ku!"
"Hahaha—coba saja kalau bisa!" Ledek sang Cupid, namun tak lama ia mulai mengenakan sayapnya dan terbang menjauh sebelum Minho benar-benar menghabisinya nanti.
"HEY!—Argh sialan! Lihat saja nanti, akan ku balas si Hyunjin itu."
Dengan sedikit kesusahan, Minho bangkit dari posisi jatuhnya, melihat keretanya yang sedikit rusak akibat benturan keras saat dirinya terjatuh tadi.
Lihat saja nanti, ia akan membuat Cupid itu membayar apa yang sudah dia lakukan berusan.
Baru saja Minho akan menaiki kereta kudanya kembali, sampai pada akhirnya ia urungankan niatnya tersebut ketika mendengar suara tawa milik seseorang.
Jika di dengar lebih seksama, Suara tawanya terdengar seperti milik lelaki namun juga suara tersebut terdengar lembut dan manis di telinga Minho.
Merasa penasaran, Minho akhirnya mencoba mencari dimana sumber suara tawa tersebut. Mengabaikan niat awalnya kali ini.
Sampai dirinya berada di pinggiran di balik semak-semak belukar, di depan sana terlihat sosok pemuda manis dengan tubuh yang terlihat mungil, tengah bersenda gurau bersama para Nimfa taman di sekitarannya.
Pemuda tersebut sedang memetik beberapa tangkai bunga disana.
Sejenak, Minho terpesona melihatnya. Melihat sebagaimana sosok manis tersebut tengah tertawa dengan suara tawa manisnya, dan juga di selimuti oleh cahaya sang senja.
Surai coklat madu yang terlihat memantul-mantul kecil itu, sungguh terlihat menggemaskan. Di tambah, pipi gembil yang di miliki oleh pemuda itu, nampak begitu mengundang untuk di cubiti gemas.
Jantung Minho seakan berhenti sejenak, mengangumi sosok tersebut dari kejauhan.
"Cantik dan indah.."
Tanpa Minho sadari, hatinya kini sudah jatuh kedalam pesona seorang pemuda manis, yang sama sekali tak di ketahui jelasnya oleh dirinya.
Sosok yang begitu memikat siapa saja yang melihatnya, dan entah ini keberuntungannya atau bukan, yang jelas Minho merasa beruntung karna dirinya dapat melihat sosok indah tersebut sebelum yang lainnya.
Berterimakasihlah pada sang Cupid yang sebelumnya mencari gara-gara dengan Minho, yang mana berujung membuat lelaki tersebut bertemu dengan sosok tambatan hatinya kali ini.
Ya, kali ini sang dewa penguasa alam kematian tengah merasakan yang namanya jatuh cinta pada pandangan pertama.
•
•
•
•
TBC.
KAMU SEDANG MEMBACA
love story in greek mythology || Straykids ver
Fiksi Penggemar[The king of hell With his lover] •>> Hades tak pernah merasa jatuh cinta pada siapa pun, sampai dirinya bertemu dengan seorang pemuda manis di sebuah taman indah dengan para nimfa penjaganya. Hades mulai merasakan cinta untuk pertama kali di hidupn...