"Kak Hyunsuk, partner lo udah nggak ada?"
Hyunsuk berdecih menatap Yoshi, malas sekali berurusan dengan orang itu. Hari itu, setelah Yoshi pergi dari rumah Hyunsuk tanpa sepatah katapun, Hyunsuk dan Junkyu pergi ke rumah Doyoung. Untuk mengecek sesuatu, dan entah kebetulan atau apa Jeongwoo dan Yoonbin memergokinya.
"Partner apaan maksud lo?" tanya Hyunsuk tak suka.
"Junkyu kan udah koid." Yoshi terkekeh, menatap Hyunsuk yang diam di depan rumah Junkyu.
Sama, orang tua Junkyu juga marah dan sama sekali tak mengijinkan teman-temannya berkunjung untuk terakhir kalinya.
"Enteng banget lo ngomong kayak gitu. Kematian Junkyu bukan hal yang besar bagi lo ya?" dengus Hyunsuk.
Yoshi sendiri hanya melebarkan mulutnya, tersenyum dengan tersirat. "Pada akhirnya semuanya bukan hal yang besar, Kak. Kematian kita kan semakin dekat," ujarnya mengendikan bahunya acuh.
"Lo beneran minta digetok ya kepalanya?"
"Kenapa sih elo selalu berekspresi berlebihan setiap ada orang yang mati. Kayak sinetron tahu nggak," ujar Yoshi santai, dan itu membuat Hyunsuk menggeram. Apa-apaan, seperti sinetron katanya?
"Lo—"
"Jangan ngasihanin Junghwan, Doyoung maupun Junkyu, Kak. Karena lo sendiri bakalan nyusul."
"Lo doain gue mati?!" tanya Hyunsuk marah. Kata-kata Yoshi sudah berlebihan.
"Lah, emang yang gue omongin salah?" tanya balik Yoshi, tidak merasa takut.
"Lo pelakunya kan pasti? Lo ngomong kayak gitu enteng banget," tuduh Hyunsuk.
Yoshi tidak menjawab, ia justru meniup-niup poni rambutnya yang turun. Menggembungkan mulutnya.
"Lihat aja ya, Kak. Mr. Killer kan belum kasih petunjuk lagi."
"Mr. Killer nggak pernah nampakin diri, anjir. Cemen ah dia."
Jeongwoo duduk di teras rumah Jaehyuk dengan kaki yang diselonjorkan. Jaehyuk sendiei menghampiri Jeongwoo dengan dua gelas soda di tangannya.
"Racun nggak nih?"
"Racun."
Jeongwoo melebarkan matanya, lalu buru-buru melempar gelas sodanya ke wajah Jaehyuk. Hal itu jelas membuat Jaehyuk berteriak kesetanan.
"ANYING YA, GUE SALAH APA BEGE."
"KATA LO INI RACUN."
"YA ELAH, GUE NGE JOKE DOANG, JOKE YA AMPUN."
Jeongwoo hanya ber-oh ria tanpa merasa bersalah. Ia lalu meminum sisa soda yang masih ada di gelasnya dengan santai. Mengabaikan wajah Jaehyuk yang biasanya cengar-cengir menjadi datar, lebih datar dari wajah Asahi.
"Tapi, Kak. Si Mr. Killer ini pembunuh bayaran atau apa sih? Gue bingung, Kak. Dia bahkan nggak pernah nampakin wajahnya," ujar Jeongwoo.
Jaehyuk mengelap wajahnya menggunakan lengan bajunya, melirik Jeongwoo dengan kesal sebelum menjawab, "Belum tentu pembunuh bayaran sih, dia bahkan nggak ngasih petunjuk apapun. Dia ngelakuin pembunuhannya simple banget."
"Iya kan? Kak Doyoung cuman ditembak pakai pistol kepalanya, Junghwan ditembak pakai panah, Kak Junkyu dipecahin kepalanya?"
"Cuman pala lo." Jaehyuk merinding membayangkan bagaimana sakitnya Doyoung, jelas sekali kepalanya memiliki lubang di bagian dahi.
KAMU SEDANG MEMBACA
Mr. Killer | Treasure ✔
Mistério / Suspense❝ Pick up the phone, I am Mr. Killer. ❞