13

2.2K 597 129
                                    

"Lo yang bunuh dia?! Sejak kapan gue nyuruh elo bunuh?"

"Saya nggak bunuh."

Orang tersebut menatap orang bertopeng di depannya dengan tajam. "Nggak mungkin, dia mati dan itu jelas perbuatan lo."

"Bukan saya, bisa saja ada orang yang dendam sama dia. Bukan saya beneran."

Orang tersebut menyeringai, menendang keras-keras pohon di depannya. "Tapi, bagus deh. Dia tahu banyak, jadi bagus kalau dia lenyap."

"Tapi tuan, saya tidak pernah membunuhnya."

"Terserah, yang penting dia lenyap. Toh, gue juga pada akhirnya bakalan bunuh dia." Tatapannya beralih, menatap orang bertopeng itu dengan senyum miringnya. "Awas lo berkhianat!"

"Saya tidak akan."

"Gue bisa lakuin hal yang lo nggak akan sangka. Jadi lo harus baik-baik, lo harus nurut. Karena gue lebih jahat dari yang elo kira."

Orang bertopeng itu terkekeh kecil.

"Tuan, saya tidak akan berkhianat. Jangan pernah khawatir tentang itu. Saya akan membunuh satu orang lagi."

"Siapa?"

Orang bertopeng itu menunjukkan sebuah foto, dan itu sukses membuat sang tuan berdecak sebal.

"Jangan yang itu, dia terlalu sulit."

"Saya pasti bisa."

"Bunuh dia aja."

Tatapan keduanya teralihkan kepada seseorang yang sedang berjalan riang, mengantongi dua kaleng cola.

"Saya akan siksa dulu, hehe."




















































































"Udah sehat belum? Udah bisa bacot?"

Jeongwoo menatap datar Haruto yang baru saja datang, disusul teman-temannya yang lain. Jeongwoo tahu bahwa sesuatu telah terjadi, lihat saja wajah dingin Yoonbin dan Yoshi, lalu wajah Jaehyuk yang pucat, Hyunsuk dan Yedam yang saling membuang muka. Terakhir ada Mashiho, Jihoon dan Haruto yang bersikap biasa aja, walaupun begitu, wajah mereka tetap terlihat lelah.

"Kak Asahi mana?" tanya Jeongwoo yang merasa janggal. Seperti ada yang hilang.

"Kak Asahi udah nggak ada," ujar Hyunsuk dengan suara seraknya.

Jeongwoo melebarkan matanya, mengerjapkan matanya tak percaya. "Nggak mungkin... maksud gue.. kenapa? Kak Asahi kan diem aja dari kemarin."

"Ya emang siapa yang tahu sih? Bisa aja Kak Asahi diem-diem menghanyutkan," sahut Yedam santai, ia berbicara dengan Jeongwoo, namun tatapannya mengarah pada..

Hyunsuk.

"Menurut gue yang dibunuh kok justru yang diem-diem aja ya, Haruto yang banyak bacot aja didiemin, padahal bikin jengkel," ujar Jihoon julid. Haruto yang ada di sebelahnya berdecak. Enak aja.

"Apa sih? Lo doain gue mati?" Haruto tidak terima.

''Lah yang gue omong bener nggak? Lo banyak bacot, suka nuduh, banyak tingkah, pokoknya ngeselin lah."

"Udah-udah, nggak usah bahas yang nggak mutu deh," lerai Yoshi jengkel.

"Kak Yoshi juga nyebelin, tapi kenapa gue doang yang lo julidin," ujar Haruto masih nggak terima.

Mr. Killer | Treasure ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang