author pov
lisa bingung, harus bertindak seperti apa dan apa yang harus ia lakukan selain dikepalanya hanya terus berputar memikirkan tentang "lumat bibir jennie."
diam-diam gadis tinggi itu melirik jennie dengan ujung mata. memperhatikan setiap gerakan yang jennie lakukan, bahkan ketika mengangkat pandangan sekalipun. jennie tak ada berubah, gadis itu masih seperti jennie yang pertama kali ia lihat, acuh dan jarang mau bergaul dengan oranglain.
hanya pada lisa, jennie bersikap sebaliknya. dua hari berlalu sejak kejadian di kosnya waktu itu, membuat lisa sedikit harus frustasi menghadapi jennie yang juga berkali-kali memancingnya.
jennie berhasil membuat lisa bertekuk lutut dan lemah.
lisa lalu mengalihkan pandangan, kebetulan dengan itu sang dosen laki-laki yang sudah berumur, mengakhiri jam mengajarnya dan berpamitan keluar lebih dulu. kelas menjadi hening hanya menyisakan beberapa orang saja termasuk teman-teman lisa.
"berarti minggu depan jadwal di ubah ya lis?" nana bertanya pada lisa dan lisa mengangguk pelan.
sadar akan perubahan raut wajah yang sedikit aneh, nana lalu mendekat padanya. menyentuh dahi lisa yang sedikit tertutup poni lalu menatap lisa lagi.
"lo sakit? tapi ga panas tuh"
"ngga"
"muka lo keliatan cape gitu" kini sehun ikut menimpali dan duduk pada salah satu meja.
"lo pada ga cape emang? seharian cuma dikampus doang" lirih lisa.
kini kelas sudah lumayan sepi, untungnya ini kelas terakhir mereka, sehingga lisa juga bisa berdiam sebentar untuk mendinginkan badan.
"iya sih gue juga pusing anjir, apalagi pas pak rama ngoceh satu jam" haechan yang sedang merebahkan kepala pada meja ikut melirih dan mereka semua mengangguk setuju.
"yong, lo langsung pulang?"
pemuda yang ditanya sedari tadi sedang fokus mengetikkan sesuatu pada ponselnya. sehingga saat suara lisa menyapa indra pendengarannya, taeyong dengan lekas menoleh dan mengangguk dengan tersenyum.
"iya, gue mau nemenin bokap keluar kota malem ini, sorry ya gue duluan nih" ia lalu menggendong tas miliknya.
"yong ikut, nebeng" haechan berseru dan langsung menyusul taeyong yang berjalan keluar kelas.
sekarang ruangan itu hanya tertinggal lisa, sehun serta nana yang masih sibuk mengerjakan sesuatu pada laptopnya.
"na lo ga mau pulang juga?" sehun bertanya dan gadis itu menggeleng tanpa mengalihkan perhatian.
"btw gimana lo sama jennie?" kini mata sehun beralih pada lisa yang sedang melamun dan benar saja, lisa tak langsung menjawab pertanyaannya.
"lisa woi?"
"hah? apa?" balas lisa dengan cepat ketika menoleh.
"lo mending balik juga sana, kesambet lo ngelamun disini."
"nana?"
"gue bisa sama sehun, lo duluan aja gapapa" sahut nana dan setelahnya lisa menghembuskan nafas sambil mengangguk kecil.
ia juga menggendong tas miliknya yang tidak terlalu berat, dan berpamitan pada dua temannya yang memilih diam sejenak didalam kelas.
lisa kira keadaan kampus benar-benar sudah sepi, ternyata bahkan di jam sore seperti ini masik banyak mahasiswa yang keluar masuk memarkirkan motor pada tempat parkir dan juga para anggota organisasi yang masih berlalu-lalang didepan kantor dosen dengan memegangi kertas.
KAMU SEDANG MEMBACA
ENERVATE - JENLISA ✔
Aktuelle Literatur❝ Lisa itu cuma mahasiswa biasa, ga sengaja ketemu sama anak dosen yang judesnya luar biasa. ❞