author pov
"tuh, pacar lo bukan?"
lisa mengangkat pandangan, mengarah tepat pada apa yang seulgi tunjuk. disana, seorang gadis dengan rambut terurai dan entah sedang mengobrol atau hanya saling bercanda, sebab yang lisa bisa lihat adalah jennie untuk pertama kalinya tertawa bersama gadis lain.
"ga lo samperin?" tanya seulgi lagi, namun lisa menggeleng acuh.
"lo sesantai itu? ga curiga doi lo ada apa-apa sama tuh cewe?" balas nana menambahi.
lisa nampak diam sejenak, saat ini mereka hanya duduk bertiga pada kantin fakultas.
ia lirik kembali kekasihnya yang kali ini berbicara dengan gadis yang sepertinya sedang menceritakan sesuatu, terlihat dari gerak tangan serta raut wajah yang serius.
"ngga, lo pada mikir aneh aneh aja" kini lisa beralih menatap nana dan seulgi.
namun balasan itu justru mengundang suara decakan dari keduanya. seulgi menatap nana dengan mengisyaratkan untuk berbicara pada lisa dan gadis itu mengangguk.
"lisa"
"apaan?"
"otak lo tuh mikirnya gini ga sih? jennie kan cewe, terus kalo dia selingkuh pasti bakal sama cowo. iya kan?"
"iyalah, masa selingkuh sama cewe juga?"
"hadeh iyakan seul, gini nih contoh orang yang terlalu mikir kalo cewenya kecantikan" balas nana.
"jennie gue emang cantik."
"terserah lo deh lis, mau jennie gue atau jennienya lisa, terserah. tapi ada satu hal penting yang harus lo tau"
"apa?"
"coba lo mikir pake logika."
"maksud lo?"
seulgi menghembuskan nafas, dalam hati ia merasakan ada banyak kekesalan yang menumpuk namun ia tahan. membiarkan nana yang menjelaskan kembali pembicaraan yang sempat terjeda.
"gini, jennie kan cewe, sedangkan lo juga cewe. terus kalian pacaran, berarti jennie itu?"
"lesbian?"
"nah itu. artinya kalo dia selingkuh pun berarti ga mungkin sama cowo kan? sedangkan jennie aja lesbian."
"tapi na, jennie ga mungkin selingkuh sama cewe." balas lisa tak mau kalah.
"lo juga ga mungkin selingkuh sama cowo." kali ini suara seulgi yang menyahut dan nana mengangguk setuju.
lisa total diam. pikirannya penuh dengan kalimat-kalimat singkat yang barusan dua gadis itu katakan. lisa lalu menopang dagu dengan sebelah tangan, sambil melamun.
dalam benaknya, lisa membenarkan ucapan nana. namun bagi lisa, jennie tak mungkin melakukan hal itu apalagi sampai menghianati dirinya dengan seorang perempuan lain.
hingga seulgi menepuk bahu lisa pelan dan menatapnya dengan serius.
"kodrat kita emang pasangan sama lawan jenis. tapi ketika lo udah masuk dunia kaya gini, lo ga bisa ngambil peraturan dari kodrat itu lagi. dunia belok ya dunia belok aja, jangan bawa-bawa dunia normal juga."
"taeyong bilang jennie biseksual" lisa berucap, dirinya masih bingung serta dipenuhi berbagai pemikiran yang tak masuk akal.
"lisa manoban, lo tuh udah berapa tahun si kuliah disini? pikiran lo masih kaya bocah sd" balas nana, ikut jengkel.
"biseksual tuh artinya bisa sama cowo, bisa juga sama cewe. sekarang lo pikir deh sendiri, jennie lagi sama cewe terus dia ketawa-ketawa bareng, sedangkan yang kita tau, jennie itu orangnya males kalo ketemu orang baru"
KAMU SEDANG MEMBACA
ENERVATE - JENLISA ✔
Fiksi Umum❝ Lisa itu cuma mahasiswa biasa, ga sengaja ketemu sama anak dosen yang judesnya luar biasa. ❞