6. nongkrong

13.6K 1.8K 91
                                    

author pov

"lo yakin gue kesana?" lisa bertanya sekali lagi.

karna nana yang memang sudah sangat geram, ia langsung menggetuk kepala lisa dengan botol minuman sisa setengah yang sedang ia pegang.

"sakit anjing" lisa meringis dan wajahnya menekuk, kesal.

"lo tuh pacarnya apa bukan hah gue tanya? datengin rumah dia yang didepan biji mata gini aja ga berani." sahut nana dan teman lisa yang lain ikut terkekeh sambil membenarkan ucapan gadis itu.

saat ini, mereka semua sedang duduk diteras rumah taeyong. entah itu saling bercerita atau bercanda satu sama lain. haechan yang sedari tadi asik memainkan gitar, lantas ikut tertawa dan menaruh gitarnya.

ia hampiri lisa yang sedang duduk pada jok motor, namun mata gadis itu mengarah kearah perumahan yang berada tepat disamping rumah taeyong. dan lisa tau, bahwa rumah itu adalah rumah jennie, kekasihnya.

haechan tepuk pundak lisa hingga gadis itu menoleh.

"jennie adeknya bang mino kan kata lo?"

"iya, kenapa?"

"gue saranin sih lo harus berani kesana. lo inget ga? bang mino dulu pas ngospek paling benci sama mahasiswa yang culun."

lisa mengangguk, ucapan haechan ada benarnya. ia masih ingat jelas siapa dan bagaimana karakter seorang mino, pemuda yang pernah menjadi ketua dalam membimbing mereka dalam orientasi studi pengenalan kampus, tegas dan disiplin.

lalu ponsel lisa berdering sekilas, notifikasi yang muncul membuat layar itu menyala dan menampilkan pesan singkat dari kekasihnya.

"jadi kesini ga?"

haechan ikut melirik dan tersenyum simpul. ini adalah pertama kali bagi haechan, menemui lisa yang sekarang telah memiliki kekasih. saat lisa ingin membalas, tangan haechan lebih dulu menahan dan menggeleng.

"gih lo samperin langsung, bikin surprise kecil-kecilan" ucapnya lagi.

"nih lo bawa aja sekalian martabaknya"

sehun berdiri dan menyerahkan sekotak martabak yang sisa dua potong pada lisa, seolah sedang meledek tapi akhirnya lisa terima juga makanan itu.

"good luck lis, siap-siap kena hajar bang mino."

lisa mendengus mendengar nana yang lagi lagi menakutinya, gadis itu memang jauh lebih sering jahil dibandingkan yang lain. sedangkan taeyong, pemuda itu hanya tersenyum memberikan semangat.

"jangan pada pulang duluan lo semua, gue bakal ngajak jennie kesini." ancaman lisa terdengar lucu dan haechan serta sehun tertawa sambil mengangguk.

akhirnya lisa keluar dari pagar rumah taeyong, beruntung hoodie yang sedang melekat pada tubuhnya saat ini membuat hawa dingin yang terasa pada permukaan kulit tangan tak membuat tubuh lisa ikut kedingingan.

lisa berani bersumpah, ia terlihat konyol saat memasuki pagar rumah jennie yang lumayan luas, sedang terbuka. dengan membawa sekotak martabak yang sisa setengah, lisa memberanikan diri menelfon lebih dulu kekasihnya dari luar.

"kenapa?"

suara jennie mengalun indah walaupun hanya lewat sambungan telfon. hal itu berhasil membuat kegugupan lisa sedikit berkurang.

"aku udah didepan rumah kamu."

"ohh oke, tunggu bentar aku ganti baju, baru kebawah"

"uhm jen"

"apa?"

"abang sama ayah ada dirumah?" tanya lisa dengan hati-hati, berharap gadisnya menjawab tidak tapi ketakutan kian bertambah ketika gadis itu menjawab

ENERVATE - JENLISA ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang