tw : mature, dikit.
•••••
author povhampir segalanya tak pernah terbayang akan benar-benar lisa alami. mulai dari acara tak sengaja melihat jennie, lalu jatuh cinta padanya, pernah tak direstui oleh dosennya sendiri, bertengkar dengan sahabat baik, sampai kemarin hal yang paling tak lisa duga.
sang ayah merestui jelas hubungan keduanya.
lisa kira, akan ada sesi pertengkaran atau penolakan lagi yang akan ia hadapi. tapi sepertinya, tuhan juga telah mengijinkan lisa saat ini.
tubuh jennie menggeliat sembari bergumam kedinginan. dengan lekas, lisa menarik keatas selimut mereka yang sedikit tersingkap, dan mengusapkan kembali penuh kasih sayang kepala kekasihnya.
sebuah senyuman manis kian tercipta pada kedua sudut bibir lisa, melihat betapa jennie begitu mendekati kata sempurna, tengah berbaring masuk dalam pelukan hangat, dengan sama sama tanpa memakai busana.
jari-jari tangan jennie terangkat, mengikuti pahatan wajah cantik kekasihnya. memainkan jari disekitaran leher lisa, hingga berakhir tersenyum.
debaran yang ia rasakan tak pernah berkurang, rasanya masih sama, bahkan lebih besar.
"sayang"
jennie membuka suara, setelah hampir dua jam hanya mendesahkan nama kekasihnya, kini suara jennie terdengar lebih parau dan serak.
begitupun lisa, gadis tinggi itu seolah tak mampu menjawab hanya karna terus memandangi wajah cantik jennie yang baginya begitu menawan.
karna merasa malu, jennie menyembunyikan wajahnya pada ceruk leher sang kekasih. terkekeh pelan dan mencubit perut lisa dengan main-main.
"kenapa?"
"mata kamu bikin aku lemah." jennie bergumam.
lisa lantas tertawa pelan, tangannya lalu beralih membawa tubuh jennie untuk sepenuhnya naik pada atas tubuh lisa. hingga kini, ia bisa leluasa melihat dunianya yang terus tersenyum.
hanya dalam hitungan detik, bibir keduanya kembali menyatu. begitu dalam tanpa tergesa-gesa, saling melumat hingga lidah lisa berhasil melesak masuk dalam ciuman mereka.
jennie memejamkan mata, menikmati setiap sentuhan jari tangan lisa yang menyentuh tiap kulit pada setiap jengkal tubuhnya. gairah itu kembali tercipta, dan semakin membesar kala ketika bibir lisa beralih turun menciumi leher jennie.
seolah belum merasa puas, lisa terus memainkan lidahnya disana. hingga sebuah kissmark yang entah sudah keberapa, berhasil lisa buat.
namun saat bibirnya ingin menjauh, jennie kembali agresif. menarik lebih dulu tengkuk kekasihnya dan menyatukan lagi kedua belah bibir mereka dalam sebuah ciuman serta lumatan.
ciuman panas itu terjadi terus berulang, tanpa ada yang meminta untuk berhenti.
jennie berani bersumpah, kekasihnya adalah gadis termanis dan terseksi yang pernah jennie temui.
apalagi ketika lisa berhasil membuatnya melenguh, memainkan kedua payudara miliknya, hingga jennie sendiri merasa kewalahan menyeimbangi permainan tangan lisa.
"sayanghh ahh.."
detakan jantung yang kian berdebar tak sesuai irama, membuat tubuh lisa terasa lebih panas akan gairah.
ini yang pertama kali ia melakukannya bersama jennie. sebuah restuan yang ia dapat beberapa jam yang lalu, langsung memberanikan diri lisa untuk membuat jennie terus mendesahkan namanya tanpa henti.
KAMU SEDANG MEMBACA
ENERVATE - JENLISA ✔
General Fiction❝ Lisa itu cuma mahasiswa biasa, ga sengaja ketemu sama anak dosen yang judesnya luar biasa. ❞