12. nana dan ayah

10.8K 1.6K 177
                                    

author pov

entah sejak kapan pelupuk matanya sudah terasa panas, dan langsung saja tanpa permisi airmata itu jatuh menuruni tiap kulit-kulit pipinya yang lembut dan cantik.

namun, lekas-lekas gadis itu mengusapnya dengan kasar. mendesah pelan, berusaha mengambil nafas dan mengeluarkannya sembari kedua mata miliknya tak pernah lepas dalam menatapi dua gadis lain di sebrang sana.

niatnya hanya ingin melewati jalan besar ini untuk menjernihkan dan meredamkan segala emosi yang sudah lama membendung dirinya. yang telah menenggelamkan nana, pada dasar terbawah untuk mencapai kebahagiaan.

semua sifat baiknya selama ini tertutupi, hanya karna ia menaruh hati pada kekasih sahabatnya sendiri, jennie.

nana tak mengelak, dirinya seringkali menatap gadis bermarga kim itu diam-diam dan mengaguminya dari jauh. nana mengaku ia menyalahkan perasaannya, sebab sejauh ini jennie tak pernah terlihat ingin mendekati dirinya.

tapi justru, sahabatnya.

nana menengadah sebentar, merasakan pasokan udara yang terasa kian menyempit.

dirinya mengaku salah, seringkali menuduh jennie dengan yang tidak-tidak bahkan pernah mengatakan bahwa; jennie bisa saja selingkuh dengan perempuan.

semua itu nana lakukan, sebab dirinya lah yang menyukai jennie. tak berencana ingin merebut, sehingga tujuan utama yang ia lakukan adalah untuk memisahkan mereka.

tapi sepertinya, nana baru menyadari. tak hanya lisa yang ia khianati disini, namun juga teman-temannya. mereka semua percaya pada setiap ucapan kebencian yang nana lontarkan tentang hubungan jennie dan lisa. dan nana mengaku, semua kejahatan yang ia lakukan begitu salah, sangat salah.

matanya yang sedari tadi berair tak henti-henti, langsung ia hapus ketika merasakan seorang pemuda sedang berdiri disamping nana dan menatapnya dengan menaikan sebelah alis.

"taeyong?"

gadis itu lantas tertegun, ketika pemuda yang ia maksud adalah, sahabatnya sendiri. sebelah tangan taeyong terangkat menyerahkan sekotak tisu mini, yang langsung nana terima dengan penuh keheningan dan canggung.

nana tak pernah menyangka, hari ini adalah hari yang begitu mengejutkan baginya. bertengkar dengan lisa, melihat mereka tidak sengaja dan sempat mendengar jennie mengucapkan pemutusan hubungan, sekarang bertemu taeyong.

dan nana yakin, pemuda ini sudah pasti jelas tahu apa yang membuat nana bersedih. sebab kini pandangan mereka berdua sama sama terarah pada jennie dan lisa.

di sebrang sana, kedua gadis itu yang tadinya sempat bertengkar kecil-kecilan, kini sudah saling tertawa dan sesekali memberikan kasih sayang mereka lewat ciuman serta pelukan.

sebelum nana ingin membuka suara, taeyong lebih dulu menyela.

"gue udah tau, sejak pertama kali kita nemuin lisa mabok di kos. lo nelpon jennie, lo bilang gue yang nyuruh padahal niat lo cuma mau bikin image lisa rusak dimata cewe itu."

itulah yang taeyong lontarkan, dan nana sudah tak terkejut lagi. ia juga sudah mengira taeyong memang akan lebih dulu mengetahui, hanya saja pemuda ini selalu membiarkan nana bermain api sendiri.

tanpa menatap satu sama lain, taeyong berbicara lagi dengan masih memandangi dua gadis yang ada di sebrang mereka.

"lo bilang 'jatuh cinta itu juga harus pakai logika, karna kalo cuma make ego doang itu bakal ngebikin kita jadi tambah goblok' tapi lo tau ga na? lisa itu bukan orang yang tepat buat lo kasih nasehat."

ENERVATE - JENLISA ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang