Balas dendam yang akan dilakukan Xiao Zhan pada seseorang yang membunuh kekasihnya. Justru mempertemukannya dengan sosok polisi berwajah dingin. Dari pertemuan itu lahir kisah baru, dan menyingkap rahasia lama.
Ada apa misteri apa dibalik kematian k...
Suasana penjara terlihat ramai, beberapa napi berpakaian coklat tengah bercanda dengan napi lainnya, seolah mereka tidak sedang di penjara. Di ujung sana sebuah sel yang agaknya paling sepi dari yang lain. Yibo berjalan di koridor masih mengenakan seragamnya. Beberapa napi menoleh ke arah Yibo, merasa aneh ada petugas polisi dengan jabatan kapten sesuai jenis seragam yang ia pakai, berada di sana. Yibo berhenti di depan sel yang auranya masam dari sel yang lainnya.
Seorang napi tidur di lantai beralaskan karpet tipis, sedang yang lain terlihat bermain kartu. Satu orang yang tubuhnya membelakangi Yibo tak sadar akan keberadaannya. Ia sedang fokus mengepel lantai di luar kamar mandi. Yibo memanggil seorang napi dan bertanya tentang keberadaan Haoxuan.
Napi itu menepuk punggung pria yang sedang mengepel. Pria itu menoleh, tampak tak senang melihat Yibo, ia masih merasa Yibo tak bisa menolongnya dan membiarkan adiknya hidup di penjara.
"Ada apa kau ke sini?" Haoxuan bertanya tapi tak melihat ke arah Yibo, tangannya masih sibuk mengepel lantai yang terlihat sudah bersih.
"Aku ingin berpamitan."
"Pergi saja sesukamu!" Haoxuan menjawab ketus, masih enggan menoleh.
"Aku mengundurkan diri dari kepolisian mulai hari ini."
Haoxuan menjatuhkan alat pelnya ke lantai. Ia tertegun lalu berlari mendekati Yibo.
"Apa yang kau katakan?"
"Aku menyesal tak bisa melindungi orang yang kusayangi, juga tak bisa mencegahmu melakukan hal yang buruk."
Sesuatu seperti tekanan batin memenuhi dada Yibo. Haoxuan bisa merasakan hal itu. Kepalanya tertunduk, ia menggenggam besi penjara dengan kepalan tangannya.
"Aku menyesal," ujarnya dengan bibir bergetar.
"Dengan menyakitinya, aku telah menyakitimu."
Yibo masih berdiri tegap, meski pundaknya mulai goyah. Ia ingin mencoba menenangkan Haoxuan. Tapi, wibawa menghalanginya.
"Aku tahu kau masih berusaha melindunginya saat itu. Terima kasih." Yibo mengusap punggung tangan Haoxuan yang berada di besi.
. .
Yibo kembali ke markas sambil membawa seragam dan peralatan kepolisian yang biasa ia gunakan. Ia menyerahkan semua itu ke hadapan komisaris. Ia juga menyerahkan benda kecil yang ia temukan di dalam guci. Sebuah flashdisk yang berisi bukti kejahatan transaksi obat terlarang antara keluarga Li Daikun dan keluarga Cao Yuchen.
Yibo masih tak menyangka Haoxuan bisa menjadi budak mereka. Yibo baru tahu jika selama ini adiknya itu menjadi pengguna obat terlarang, ia pikir Haoxuan mengalami gangguan jiwa karena gagal masuk kepolisian.
Di dalam flashdisk itu, terungkap juga jika Haoxuan diancam oleh Yuchen dan Daikun agar mengikuti perintah mereka. Termasuk ikut serta membunuh seseorang. Adiknya melakukan itu, semata karena takut Yuchen dan Daikun memberi tahu ayahnya bahwa Haoxuan mengkonsumsi obat terlarang.
Yibo tercengang saat pertama kali ia melihat dalam file itu, bahwa bukti yang Yibo kini pegang menjadi alasan kematian seseorang.
Li Haikuan yang mengetahui sindikat narkoba yang dipimpin keluarga Yuchen dan Daikun. Berencana menyerahkan bukti kepada polisi, yang kemudian salah satu dari mereka mengetahuinya dan merencanakan pembunuhan Li Haikuan malam itu.
Li Daikun yang membawa mobil dan menjadi orang yang mengawasi di luar, Yuchen yang menusuk Haikuan, dan Haoxuan yang membungkam adik Haikuan yang berada di kamarnya.
Semua sudah jelas, tetapi masih ada beberapa pertanyaan yang mengganggu pikiran Yibo. Apa hubungan Haikuan dan Zhan sampai ia membunuh Yuchen.
Tentang kematian Li Daikun, apa motif Haoxuan membunuhnya? ataukah ada orang lain yang membunuh Li Daikun untuk menjebak Haoxuan? Siapa dia? Apa alasannya?
. .
Kamar tidur itu kembali sepi, lelaki yang biasa berbaring di sana sudah pergi. Yibo menepuk-nepuk bantal bekas tidur Xiao Zhan. Sesekali ia mencium aroma lelaki itu di sana. Walau ia tahu, semua itu hanya halusinasi. Yibo tetap menikmati.
Ia mengambil kertas yang masih di sana, terlipat rapi dengan barisan kata yang melukainya. Rangkaian huruf menjadi kata yang membuat Yibo merasa sesak di dalam dada.
Ia membaca kembali lanjutan kata yang Xiao Zhan tulis dalam kertas putih itu.
Aku bersedia dihukum atas pembunuhan Yuchen. Tapi kamu harus membuka kembali kasus Li Haikuan beberapa tahun yang lalu. Kenapa semua orang bungkam atas kematiannya? Apa karena ia seorang yatim yang hidup bersama adiknya yang ia asuh sejak kecil? Jika bukan Haikuan, aku mungkin mati tenggelam saat mobil orang tuaku menabrak besi pembatas di sebuah jembatan. Aku masih 11 tahun, dan Haikuan 16 tahun. Orang tuaku meninggal dengan banyak harta warisan, tapi untuk anak seusiaku bagaimana caraku mengelolanya? Setahun kemudian, saat usia 17 Haikuan resmi menjadi waliku, aku disekolahkan dengan uang warisan. Sementara dia bersekolah dari hasil kerjanya sendiri. Sampai Haikuan lulus dan menjadi pengajar musik, ia enggan memakai sedikit pun hartaku. Ia juga tak merubah margaku. Kami hidup seolah orang asing di luar. Tapi di rumah, kami adalah saudara yang saling menyayangi.
Bisa kamu bayangkan, saat ia terbunuh, dan aku di sana tak bisa menyelamatkannya. Aku tak bisa menyebut diriku beruntung, karena Haoxuan tidak membunuhku, dia hanya melukai bahuku untuk menunjukkan pada Yuchen dan Daikun bekas darah di pisaunya adalah darahku.
Aku hidup sendirian lagi, sampai ingin bunuh diri bersama seseorang yang juga kehilangan Haikuan. Kami akhirnya menyadari, jika kami mati mereka akan tertawa.
Kami memutuskan untuk balas dendam, jangan tanya siapa dia? Kau pasti bisa menerka, orang yang paling kehilangan sosok Haikuan selain aku.
Kami siap disidang atas pembunuhan Yuchen juga Daikun. Tapi kami juga menuntut keadilan bagi Liu Haikuan. Bisakah pengadilan mengganti air mata dan rasa kehilangan yang selama ini kami derita?
Untuk Haoxuan, agaknya tiga tahun cukup untuk membuatnya sadar.
Setelah ini aku akan hidup dengan identitas lain. Jika kau mau kejar kami sebelum terlambat.
Xiao Zhan, yang sejak dulu menyukaimu
Tbc.
Tiga huruf yang lebih horor dari kata apapun.
Payback ini udah menuju tamat, tapi tenang akan ada ff pengganti yg plot twistnya gk main-main.
Ff yg baru ini, juga berdasarkan pengalaman pribadi author di beberapa bagian. Jadi jangan lewatkan.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.