Xiao Zhan mulai mengemasi barang-barangnya, ia mendengar dari salah satu perwira polisi di kantor Yibo, bahwa pembunuh kekasihnya telah ditemukan. Jadi, ia tak perlu sembunyi lagi dan menyusahkan Wang Yibo dengan segala fasilitas yang polisi itu berikan.
Koper milik Zhan tak begitu besar, ukuran 24 inchi. Cukup untuk menampung empat setel pakaian dan dua pasang sepatu. Selama ini Zhan memang tak banyak membawa baju. Ia lebih sering meminjam kaos atau piyama Wang Yibo untuk tidur.
Usai merapikan barang yang akan ia bawa pulang, Xiao Zhan turun ke dapur sambil menelpon seseorang.
"Aku sudah berkemas!"
"Tidak menunggu persidangan selesai?" tanya orang di seberang sana.
"Hum, aku tidak ingin merepotkan Yibo lebih lama lagi. Semakin lama aku di sini, semakin besar rasa bersalahku!"
Xiao Zhan mendekati kulkas, ia melirik ke segala arah memastikan tak ada orang di sana. Pelayan wanita baru saja pulang, ia ingin mengambil sesuatu di sana. Satu kresek apel yang belum dimakan.
Xiao Zhan membawa kresek itu ke luar dan melemparnya ke tempat sampah. Xiao Zhan mencuci bersih tangannya, sebelum mengambil kembali ponselnya di meja.
Ia membuka galeri yang ia kunci dengan kata sandi, mengamati sebuah foto di sana sambil menitikkan air mata. Rasanya baru kemarin peristiwa itu terjadi, merenggut hidup orang yang sangat ia sayangi. Xiao Zhan menyesali dirinya yang begitu lemah. Jika saja, saat itu Xiao Zhan bisa melawan, semua ini pasti tak akan terjadi. Ia masih bisa menikmati hidup bahagia bersama orang yang sangat berarti dalam hidupnya.
.
.Map berwarna biru, masih tergeletak di atas meja. Yibo berdiri di depan jendela kantornya yang mengarah ke jalan raya. Ia memikirkan banyak hal, tentang Haoxuan, tentang kematian Yuchen juga tentang Zhan.
Dua peristiwa yang sedang Yibo hadapi ternyata ada kaitannya dengan Haoxuan. Foto yang ia lihat, menampakkan dengan jelas motor milik Haoxuan --dengan plat nomor yang terdaftar atas namanya-- berada di tempat kejadian pembunuhan Yuchen. Ada dua orang di samping motor itu, yang mana keduanya memakai helm dan jaket hitam seperti yang Zhan deskripsikan. Sesuai juga dengan yang ditangkap kamera cctv di luar gedung bioskop tempat Zhan dan Yuchen menonton film.
Karena dua bukti tersebut diketahui bahwa pembunuh Yuchen adala Li Daikun sebab perselisihan obat terlarang. Sedangkan Haoxuan ditetapkan sebagai tersangka pembunuhan Li Daikun untuk membela diri.
Entah apa yang Ayahnya lakukan, sampai adiknya itu tidak mendapat tuduhan yang berat dan masa tahanannya hanya tiga tahun penjara.
Yibo masih berpikir tentang gambar yang ada di map. Ia kembali lagi ke kursinya untuk melihat secara detail foto yang dikirim orang misterius saban hari.
Yibo memanggil Li Bowen segera setelah Yibo mendapati kejanggalan dalam foto tersebut. Ia meminta Li Bowen memperlihatkan kamera cctv yang ada di luar gedung bioskop dan sepanjang kota, di mana mobil Yuchen terlihat diikuti oleh sebuah motor tanpa plat nomor.
"Perlambat film-nya!" titah Yibo.
Motor hitam yang berada dekat dengan mobil Yuchen, bercat hitam tanpa plat. Pengendaranya seorang diri, berpakaian serba hitam, ditutup helm berkaca gelap lengkap dengan sepatu boot.
Yibo melihat waktu perekaman cctv tepat jam 8 malam. Sedangkan foto motor yang diduga milik Haoxuan di sudutnya terdapat waktu yang merujuk jam 9 malam. Sedangkan waktu kejadian pembunuhan terjadi antara jam 10 malam.
Yibo mulai menyadari sesuatu. Pengambilan foto itu sekitar jarak 7 meter dari arah depan, terlihat Yuchen membelakangi si pemotret. Resolusi fotonya bisa dipastikan diambil dari kamera ponsel, dalam keadaan terburu-buru.
KAMU SEDANG MEMBACA
PayBack(end)
FanfictionBalas dendam yang akan dilakukan Xiao Zhan pada seseorang yang membunuh kekasihnya. Justru mempertemukannya dengan sosok polisi berwajah dingin. Dari pertemuan itu lahir kisah baru, dan menyingkap rahasia lama. Ada apa misteri apa dibalik kematian k...