3. Mula

8 6 1
                                    

Selamat datang!!

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Selamat datang!!

Nana sudah duduk manis memakan nasi goreng favoritnya buatan bunaa dengan Luna dan Bang Kevan.

"Na bagi sosis dong" kata Luna sembari menyodorkan sendoknya dengan tawa cengengesan

"Enak aja gamau hush hush sana"

Bang Kevan dalam diam nya menaruh beberapa sosis dari piring nya ke piring Luna tanpa banyak bicara.

"Aaa Bang Kev jadi suami Luna aja gimana" Luna menggerak-gerakan badannya kegirangan. Di sebrang sana Nana melemparkan tatapan permusuhan ke Luna.

"Abang Ana juga mau" rajuk Nana

Bang kevan dengan segera menaruh semua sosis yang ada beserta setengah telur dadar nya.

Nana menjulurkan lidahnya ke Luna. "Wlee gue istimewa pakai telur lagi"

Luna lantas mengerucutkan bibirnya kesal. Tiba-tiba saja Bang Kevan menepuk pelan kepala kedua bocah perempuan yang sudah ia anggap sebagai adiknya, maksudnya si Luna. Kan Nana emang adik kandungnya.

"Udah udah makan aja apa adanya harus bersyukur" ucap Kevan lembut

Nana dan Luna langsung tersenyum bahagia kemudian memakannya dengan lahap.

🌿🌿🌿

Nana berjalan dikoridor sekolah bersama dengan Luna yang terus menempel dengan dirinya.

"Lun lepasih ah"

Luna malah makin mengeratkan pelukannya. "Tar dulu Nana ku sayang. Jawab ini-"

"-Lo mau kan restuin gue sama Bang Kev?" ucapnya drama

Nana menghela napas berat. "Gak usah aneh-aneh deh Lun" ekspresi Luna berubah 180° setelah mendengar perkataan Nana

"Emang kenapa sih Na." Nana mendelik melihat Luna yang keras kepala. "Bang Kev udah puny-"

"Aww" Sentakan keras dibahu Nana membuat dirinya oleng apabila saja tak ditahan oleh tangan Luna.

"Jalan pakai mata" ucap cowok itu. Di waktu yang bersamaan Nana merasakan otaknya seketika  mendidih meluap panas. Nana berbalik, "maaf ? ga bisa ngomong gitu ya atau bisu" geramnya

"Ngapain buang-buang suara"

"Bukan buang-buang suara itu sopan santun-" Nana menatap name tag cowok itu. "-Tuan Aqwa Al-Fazari yang terhormat"

"Minta maaf gak" hardik Nana

Aqwa mengernyit, "Gak gue gak salah"

AKSTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang