7. Tiny, Winy, Bity

6 4 1
                                    

Selamat datang!!

Angin sepoi-sepoi menerbangkan surai hitam milik Nana membuatnya sibuk menyingkirkan rambut yang menutupi penglihatannya.

"Deket lagi Dan" ujar Nana

Dani mengangguk singkat.

Mereka sedang menuju ke lokasi terakhir gps milik Aqwa dengan Luna dan Genta yang dibelakang disusul Hen dan Kiara.

"Itu Dan deket pohon yang rindang itu" Nana menunjuk lokasi pohon sesuai dengan lokasi terakhir yang ada di handphone nya.

Dani memberhentikan motornya, Nana langsung turun dan mengecek sekitar diikuti yang lain.

Hendra memperhatikan sekitar, "it's doesn't work kalau dia transaksi disini" pikir Hendra sambil berjalan-jalan mengamati sekitar. Sesekali ia menepi karena kendaraan yang berlalu lalang.

Gotcha

Hendra tersenyum lebar melihat sebuah cahaya merah kecil bersembunyi di balik rerumputan.

"Guys dapet" teriak Hendra girang sembari berlari-lari kecil mendekat ke teman nya.

"Udah rusak ya?" tanya Kiara, Nana mengangguk cepat.

"Ini kayak bukan dilepasin tapi di ancurin" kata Luna, semua mengangguk. "Masalahnya dia sengaja atau nggak" sahut Nana

Yang lain ikut berpikir sampai suara Dani mengintrupsi, "nggak sengaja" ucapnya hingga menyita semua pandangan ke arahnya.

"Lihat ada sedikit bercak darah di pohon itu kalau kalian perhatiin-" lantas semua menoleh ke arah pohon dan memicingkan mata lalu mengangguk, "-banyak serpihan kaca sama puing-puing kecil bekas motor disana" kepala mereka berputar mengikuti arah tunjukan dani kemudian semua mengangguk lagi, "gue rasa dia kecelakaan, ditambah Aqwa ganti motor tadi pagi" tambahnya untuk memperkuat asumsinya.

Semua terdiam tak ada yang bersuara masih tenggelam dengan pikiran masing-masing.

'pantesan dia tadi sakit banget waktu gue senggol' Nana membatin membuat rasa bersalah nya membuncah.

"Kayaknya gak baik kita ngomong di sini. Kita bahas besok aja gimana?" ucap Gen

"Yaudah ayo" Semua beranjak menaiki motor masing-masing dan berlalu.

🌿🌿🌿

Aqwa menekan gagang pintunya lalu mendorong nya ke belakang, masuk dengan kedua tangan yang menenteng belanjaan.

Ngeong ngeong

Aqwa tersenyum lembut menatap ketiga kucing yang menyambut kedatangannya.

"Bentar taruh ini dulu baru makan ya" jawab Aqwa, seolah mengerti ketiga kucing itu mengeong dan mendusel di kaki nya membuat laki-laki itu mendengus geli.

Ia berjalan menuju meja meletakan beberapa snack dan mengambil makanan kucing yang baru ia beli. Aqwa mengambil wadah makan kucing nya dan membagi nya sama rata menjadi tiga.

Aqwa mengamati mereka yang makan dengan lahap dan menambahnya "makan yang banyak ya" kekeh nya.

Aqwa berdiri mencuci tangannya dan kembali ke sofa. Ia mendudukan dirinya disana.

AKSTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang