8. Flashback

5 3 1
                                    

Selamat datang!

Nana menghembuskan napas lega setelah melihat kepergian Pak Armen. Jantungnya terus berdetak keras sedari tadi. Baru kali ini ia ikut diskusi organisasi jadi begini rasanya. Maklum first time.

Luna datang dan merangkul sahabatnya. "Gitu dong Na bangga dikit gue jadi teman lo" candanya.

Nana melirik sinis kemudian mengeplak lengan Luna yang berada di bahunya. "Jadi selama ini lo nggak bangga.. hah!!"

Luna meringis kecil. "Bangga kok Na bangga"

"Kita tutup aja ya hari ini sekian, Assalamualaikum"

"Waalaikumussalam"

"Duluan guys dahh" ucap Kiara dengan tangan yang melambai disusul kepergian anggota yang lain. Tersisalah Nana, Luna, dan Dani yang sibuk merapikan barang disana.

"Na pulang bareng nggak" tanya Luna setelah tugasnya selesai.

Baru saja Nana hendak mengangguk dan beranjak, tangannya langsung dicekal seseorang, ya Dani.

"Kenapa?" Nana mengernyitkan pandangannya

"Ada yang mau gue tanyain dulu" balasnya

"Ehemm yaudah gue duluan byee Na" Luna cengengesan lantas keluar menutup pintunya, "gini amat punya teman cantik" cicitnya.

"Tanya apa?" kata Nana to the point.

Dani menoleh. " Kemarin Aqwa pulang ke perumahan atau ke apartemen?" tanyanya.

"Perumahan, udah gue periksa sesuai sama alamatnya" jawab Nana

Dani hanya mengangguk sebagai balasan. "Emangnya kenapa?" tanya Nana

"Gue dapet informasi dari Hen, dia punya apartemen dan jarang pulang ke rumah masih belum pasti mangkanya nggak gue kasih tahu Pak Armen"

Nana mengembalikan ingatan nya.

Pukul 14.00 Aqwa berada di sebuah warung tongkrongan

Pukul 17.00 Dia pulang ke alamat itu

Pukul 18.10 Dia keluar terus muter-muter sampai

Pukul 19.06 berhenti di Jln. krimana

Iya seperti itu urutannya seingat Nana.

Dani menaruh tangannya di depan Nana sambil menaik turunkannya. "Benggong ni anak" dengusnya.

"Kiana" panggil Dani keras

"Hah? Iya" Nana mengerjapkan matanya

Dani menatap heran cewek ini. "Lo kenapa"

Nana menggeleng, "gak papa."

Dani melongos panjang, wanita kalau ditanya 'kenapa' pasti dijawab 'gak papa'.

"Yaudah-" Dani kembali ke aktivitasnya merapikan berkas yang dimeja. "-Lo udah bagus" ucap Dani tiba-tiba

Nana mengernyitkan alis bingung. "Bagus apanya?"

'waktu diskusi tadi' batin Dani

Dani selesai kemudian menatap Nana dan tersenyum, karena gemes ia jadi mengacak rambut Nana. "Udah lupain aja yok pulang" balas Dani.

Nana masih tak bergeming di tempatnya. Dani terkekeh kecil dibuatnya kemudian ia menyatukan tangan mereka.

Nana melebarkan matanya terkejut, "eh."

Mereka berjalan beriringan keluar dari sekolah yang sudah sepi. Nana lantas mencibir melihat tautan tangan mereka.

"Modus mulu lo Dan" cibirnya

AKSTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang