5. Move

8 5 1
                                    

'Cara terbaik untuk move on itu bukan menghapus tapi mengikhlaskan'

Selamat datang!

Pukul 7 pagi dihari senin. Prada High School digemparkan oleh berita anak baru pindahan dari Arwana yang berjumlah tiga orang. Keunggulan wajah mereka bertiga yang berada di atas rata-rata berhasil mengikat bahkan menarik siswa-siswi untuk mendekat. Dan sekarang mereka bertiga, ah tidak berempat beserta Aqwa sedang berjalan di koridor sekolah yang ramai.

"Wahh kalau tahu gini gue dari dulu pindah disini deh" Farel tersenyum menatap interior sekolah barunya yang terbilang megah.

"Bro kami solid kan" Farel  merangkul Aqwa yang di sebelahnya, "Apa-apaan buang duit iya" jawab Aqwa

Farel tertawa yang dihadiahi jitakan di kepalanya. "Gak di Arwana Prada jitak terosss" protesnya

Sang pelaku, Rey hanya mengangkat bahu tak acuh.

"Liat deh yang tengah ganteng ya"
"Gantengan yang pinggir"
"Yaudah gue yang pindah waktu itu aja deh"

Farel tersenyum masam, "gak ada yang fans-in gue gitu"

"Pukul 12 ngelihatin lo terus" bisik Rey. Aqwa mengarahkan pandangannya sesuai perintah Rey.

Aqwa mendelik menatap cewek itu. "Apa?"

Cewek itu malah mencibir nya dan membuang muka. "Gila" ejek Aqwa.


🌿🌿🌿

Nana berdiri ogah-ogahan melihat dua serangkai yang didepannya sedang asik berbincang dengan salah satu anak laki-laki kelas xi.ips.1.

"Tom sini dulu" Luna berteriak didepan ambang pintu, Kiara dengan cepat menutup mulut Luna, "ketahuan kalau begitu ege" sinis Kiara, Luna hanya cengengesan.

Tommy menghampiri mereka,"ngapa Lun?" balasnya. Luna tersenyum lebar, "itu anak pindahan yang cogan itu siapa Aqwa ya? Nana mau kenalan"

Nana mengumpat lantas memukul lengan Luna keras. "Bukan gue, dia sendiri itu" jawab Nana.

Tommy jadi mengalihkan perhatiannya kebelakang menyadari kehadiran Nana. "Eh si geulis baru kelihatan kemarin kemana aja"

"Di kelas" balasnya cuek

"Tom jadi gimana Aqwa itu anaknya" sambung Kiara

Tommy berpikir sebentar, "Aqwa ya? anaknya sih baik, gak macem-macem, seru juga menurut gue"

"Dia ada yang aneh gitu nggak" timpal Kiara

Tommy mengernyitkan dahinya, "Aneh gimana?"

"Ngajak kalian ke club gitu atau nawarin sesuatu"

Tommy menggeleng, "Kami belum terlalu dekat sih buat dia ngajakin ke club"

Kiara dan Luna menganggukan kepalanya, masuk akal.

"Tanyain aja sendiri sama anaknya nih belakang kalian"

Merek bertiga melotot dengan cepat berbalik. Aqwa dengan tatapan datarnya memperhatikan mereka sedari tadi.

"Ck lo lagi lo lagi" Aqwa mengarahkan pandangannya ke Nana, "naksir lo sama gue?" sambungnya

Nana menatapnya jengah, "gue juga mikir dua kali buat naksir sama cowok berandal kayak lo"

AKSTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang