𝘾𝙪𝙥𝙪¹⁶

950 223 9
                                    

Hari ini Jieun berjualan seperti hari-hari sebelumnya, namun sejak pagi kue-kuenya sama sekali belum terjual.

❝ tumben belum ada pembeli ── biasanya sudah ramai ❞ monolognya

Jieun mengatupkan bibirnya, menghembuskan nafas pelan ❝ sudah siang ──sepertinya waktunya tutup ❞

Jieun mengemasi dagangannya, wanita satu anak itu menutup tokonya. Sesekali berpamitan kepada penjual lainnya.

Ia menyusuri jalanan, sudah cukup sepi karena matahari sudah diatas awan. Kali ini ia tak menggunakan jasa ojek, wanita itu tak mendapatkan sepesiar uang pun dari penjualannya hari ini.

Ia menatap kotak bolunya dengan pandangan sendu ❝ gak papa── gak selamanya dagangan ku laku ❞ ucapnya lirih

Jieun menoleh kekanan dan kekiri, berniat untuk menyeberang jalanan, melihat sebuah mobil sedan yang berhenti wanita tersebut pun berjalan, namun tanpa ia duga, mobi itu justru melaju dengan cepat menghantam tubuhnya.

Brak

Sepersekian detik, hanya siluet lelaki yang bisa ia lihat sebelum matanya tertutup.

•●•

Prang

Gelas berisi teh dingin pesanan Jungkook terjatuh dari meja kantin. Pemuda bergigi kelinci itu terkejut, pun dengan Hoshi yang duduk disampingnya ❝ ya ampun kook, kok bisa jatuh ? ❞

Jungkook menggeleng ❝ gak tahu ho ──saya bersihin dulu ya ❞

Jungkook berjongkok, memunguti pecahan kaca dari gelas tersebut dengan hati yang tak tenang.

Tak tahu akan perasaan yang menerpa hatinya kini, hingga ia tak sengaja menggoreskan tangannya dipecakan kaca tersebut.

❝ auh ❞

❝ ya ampun jungkook ──sudah-sudah biarkan saja, nanti saya sapuin aja ❞

Jungkook hanya diam, hatinya benar-benar gelisah ❝ hati saya gak tenang ho ──saya takut terjadi sesuatu ❞

❝ jangan berfikir seperti itu dulu kook ──mudah-mudahan gak tetjadi apa-apa ❞

Jungkook mengangguk, ia duduk kembali namun tak melanjutkan makannya. Nafsu makannya hilang entah kemana.

Hanya satu yang ia fikirkan ──ibunya.

•●•

Lalisa berjalan menelusuri koridor dengan earphone yang tersemat ditelinganya. Sesekali melihat ponsel ditangannya.

❝ awas kesandung ❞

Lisa melirik kearah kiri, menatap malas Sehun yang berdiri sembari bersedekap dada.

❝ liat muka lo yang tenang ──gue rasa beritanya belum nyampe ditelinga lo ❞ ucapnya dengan kekehan diakhir

❝ maksud lo ? ❞ tanya lisa penasaran

Sehun menyunggingkan senyum miringnya, memutari tubuh lisa dan berbisik didaun telinga gadis tersebut ❝ ibunya si cupu ❞ bisiknya.

Lisa menatap sehun tajam ❝ apa maksud lo ?! ❞

Sehun mengangkat bahunya acuh, berjalan meninggalkan Lisa, namun sebelumnya pemuda itu berucap ❝ ibunya si cupu dan ketidak beruntungannya ❞

||𝐂𝐮𝐩𝐮Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang