"A- aku... Aku juga mencintaimu Mew!! Apa kau suka dengan jawabanku?" Tanya Gulf yang langsung melihat kearah wajah Mew yang tampak sangat terkejut.
"Apa kau sedang serius sekarang? Aku sedang bertanya dengan serius Gulf!!! Aku menanyakan jawaban untuk perasaanku, bukannya..." Ucap Mew yang sedikit kesal dan merasa dipermainkan.
"Aku mencintaimu, aku benar-benar mencintaimu Phi Mew!!!" Kata Gulf sambil menundukkan kepalanya dan menutup matanya.
Gulf benar-benar takut melihat ekspresi Mew yang mungkin akan marah kepadanya karena Gulf terlihat tampak tidak serius.
"Apa kau yakin?" Tanya Mew
"Huh?" Kata Gulf yang langsung menegakkan kembali kepalanya, "Aku awalnya tidak yakin tapi..." Ucap Gulf yang tiba-tiba saja menggantung.
"Gulf, jangan bermain-main denganku!!! Aku sudah sangat senang karena kau mau menerimaku." Kata Mew
"Aku serius karena melihat kesungguhanmu, jadi jangan bertanya lagi na.."
"Apakah aku boleh memelukmu sekarang?" Mew kini sedang meminta izin kepada Gulf untuk memeluknya.
"Boleh, kemarilah!!" Kata Gulf sambil mengulurkan tangannya.
Mew beranjak dari tempat duduknya lalu melangkahkan kakinya dan langsung menghampiri Gulf yang berada tepat di depannya. Mew langsung memeluk Gulf dengan sangat erat.
"Phi....." Panggil Gulf
"Ada apa sayang?"
"Bolehkah kita makan sekarang? Aku sudah merasa sangat lapar." Kata Gulf
"Huh? Hmmm... Tentu saja!!! Ayo kita makan!!" Ajak Mew
Mew melepaskan pelukannya kepada Gulf lalu berjalan kembali ke tempat duduknya lagi. Mereka berdua kini sedang menikmati makan siang berdua sebagai sepasang kekasih.
"Apakah aku bisa mengatakan bahwa hari ini adalah kencan pertama kita? Tanya Mew
"Terserah kau saja, Phi. " Kata Gulf
"Apa kau suka merayakan hari jadi kita?" Tanya Mew
"Jangan lakukan hal-hal yang berbau romantis!!"
"Tapi semua ceritamu..." Kata Mew yang sedikit menggantung.
"Itu hanya fiksi, aku tak benar-benar menginginkan itu terjadi di kehidupan nyata karena aku tak ingin menyusahkan pasanganku." Kata Gulf
"Tapi aku tidak apa-apa jika kau menginginkannya. Aku akan melakukan semua yang orang-orang lakukan untuk merayakan hari jadi kita."
"Tidak, tidak usah karena aku tidak menginginkannya. Sungguh!!" Kata Gulf
"Baiklah, tapi jika melakukan dinner bersama itu tak akan jadi masalah kan?" Tanya Mew
"Hmm, terserah Phi saja."
Setelah makan siang itu, Mew mengantar Gulf kembali ke rumahnya. Sesampainya di depan rumah Gulf, Mee menghentikan mobilnya. Ketika Gulf akan turun, Mew menahan Gulf dan meminta kecupan dari Gulf.
"Ada apa Phi?" Tanya Gulf
"Gulf..." Panggil Mew dengan lembut, "Ini...." Kata Mew sambil menunjuk kearah bibirnya.
Gulf menghela nafas lalu langsung mencium bibir Mew. Setelah itu Gulf langsung keluar dalam keadaan salah tingkah. Ini pertama kali Gulf menjalin hubungan, semua hal yang Gulf lakukan adalah hal yang baru. Namun entah mengapa hal baru itu tidak membuatnya canggung atau segan untuk melakukannya tapi justru membuat Gulf merasa malu dan salah tingkah.
"Ada apa denganku? Kenapa wajahku terasa panas? Apakah ini yang dirasakan oleh tokoh utama dalam ceritaku ketika dia tersipu malu atau salah tingkah?" Kata Gulf sambil memengang kedua pipinya dengan tangannya.
"Akhh.. aku tidak tau harus bagaimana sekarang? Apakah dia akan marah karena aku langsung meninggalkannya?" Tanya Gulf yang kini malah cemas memikirkan Mew yang marah.
"Astaga, dia pasti berpikir aku membencinya. Apakah aku harus kembali menjelaskan bahwa aku sedang malu saat ini?" Ucap Gulf yang ingin berbalik namun tiba-tiba terhenti.
"Tidak perlu Gulf, dia pasti mengerti." Kata Gulf
Gulf berjalan dengan cepat dan langsung masul kedalam gerbang rumahnya. Gulf berjalan sambil tersenyum-senyum.
Disisi lain...
Mew masih memegang bibirnya dengan tangannya. Mew masih merasakan bibir lembut Mew yang menyentuh bibirnya tadi. Setelah melamun dan senyum sendirian, Mew akhirnya menyalaka mesin mobilnya dan melajukannya. Mew kini segera kembali ke kantor karena Mew masih ada rapat sekitar jam 2 siang.
"Betapa enaknya jika aku bisa mencium bibir lembut Gulf setiap hari." Pikir Mew sambil tersenyum di sepanjang perjalanan.
🍁🍁🍁🍁🍁🍁🍁🍁🍁🍁🍁🍁🍁🍁🍁
Keesokan Harinya...
Hari sudah pagi dan waktu sudah menunjukkan pukul 9, Gulf yang baru saja bangun kaget ketika merasakan ada sebuah buket bunga di sampingnya. Gulf langsung bangun lalu kemudian dia duduk. Gulf mencari surat yang ada di bunga itu lalu Gulf membacanya dan mengetahui siapa pengirimnya. Mew mengirimkan sebuket bunga untuk Gulf.
"Dia mengirimkan aku bunga, padahal aku tidak memintanya sama sekali. Dia pasti membaca beberapa cerita yang aku tulis. Tchh... Aku merasa dia seperti keluar dari dalam ceritaku." Ucap Gulf.
Setelah itu Gulf langsung mengambil hpnya lalu mencari kontak seseorang. Setelah mencari kontak, Gulf langsung menghubungi seseorang itu. Gulf menunggu sampai orang itu mengangkatnya.
"Hallo sayang..." Ucap seseorang di seberang telfon.
"Phi, tidak bisakah kau memanggilku hanya nama?"
"Auwhh, kenapa sayang?" Tanya Mew
"Aku belum terbiasa."
"Astaga aku kita kenapa!! Aku memanggilmu seperti ini agar kau terbiasa sayang jadi biarkan aku memanggilmu sayang karena kau memang kesayanganku." Kata Mew
"Terserah Phi saja. Oiya, terima kasih untuk buket bunganya."
"Sama-sama sayang, jika kau menyukainya aku akan mengirimkannya setiap hari." Kata Mew
"Tidak, jangan!! Aku tidak suka membuang sesuatu yang indah jika Phi mengirim bunga setiap hari, rumahku mungkin akan penuh dengan bunga-bunga." Kata Gulf
"Bukankah itu bagus?"
"Itu tidak bagus karena akan ada bunga-bunga yang sudah layu di sana." Kata Gulf
"Baiklah.. Baiklah..."
Setelah Gulf berterima kasih kepada Mew, Gulf akhirnya menutup telfonnya. Gulf kini sedang tersenyum setelah menelfon kekasihnya sambil sesekali menciumi bunga yang berada di tangannya.

KAMU SEDANG MEMBACA
Don't Copy of My Mind (END)
FanfictionMew Suppasit adalah seorang pemilik perusahaan penerbitan buku terbesar di Thailand. Perusahaan penerbitan itu banyak mencetak buku-buku pelajaran sampai novel-novel terkenal. Gulf Kanawut adalah seorang anak konglomerat yang sangat manja dan arogan...