E09

1.5K 198 16
                                    

Gulf Point Of View On

Satu Bulan Kemudian...

"Apakah Phi membutuhkan bantuanku?" Tanyaku yang melihat Mew tampak kesulitan membawa kopernya yang besar.

"Tidak perlu, kau mengatakan kalau kau harus update malam ini. Aku akan membereskan semuanya sendiri dan kau silahkan melanjutkan ceritamu!!" Kata Mew

"Benar nih? Jangan ngeluh ya!!"

"Hmmm..."

Aku dan Mew kini sedang berada di dalam sebuah ruangan apartemen baru kami berdua. Selagi Mew sedang memindahkan dan membereskan barang-barang, aku kini sedang fokus menatap ke layar hpku dan mengetikkan sesuatu di sana. Yapss, aku melanjutkan ceritaku yang beberapa hari ini tertunda karena persiapan pernikahan aku dan juga Mew.

"Apa kau sudah merasa lapar?" Tanya Mew kepadaku.

"....." Aku hanya diam dan hanya menggelengkan kepalaku untuk memberikan Mew jawaban.

Aku kembali terfokus kepada tulisanku. Sebenarnya apartemen kami sudah sangat rapi, hanya saja Mew masih merasa apartemen kami kurang rapi dan memindahkan beberapa barang-barang di tempat yang menurutnya pas. Dia juga sekalian membereskan pakaian-pakaiannya yang baru saja dia bawa dari rumah.

"Pesanlah beberapa makanan untuk kita berdua nanti!!" Suruh Mew

"Biar aku saja yang pergi!!" Ucapku sambil beranjak dengan membawa hpku dan juga dompet di sakuku.

"Jangan!!" Larang Mew

"Auwhh, ada apa? Kenapa? Aku hanya pergi sebentar ke restoran yang berada tepat di depan apartemen ini!!" Ucapku yang kini menatap Mew dengan bingung.

"Aku takut kau lelah!!"

Kata-kata itu sebenarnya sangat membuatku bahagia dan berbunga-bunga namun entah kenapa aku tidak mengerti cara mengekspresikan diri karena aku bukanlah orang yang ekspresif.

"Aku tidak lelah, sekalian aku keluar untuk mencari inspirasi." Ucapku sambil tersenyum.

"Terserah kau saja kalau seperti itu."

"Isshh dasar!!!" Keluhku.

Sejak hari kuputuskan akan menjadi kekasihnya lalu memutuskan menikah dan hidup bersamanya. Dunia ini mulai berubah sedikit demi sedikit dan aku berharap akan menjadi kuat dan menyembunyikan kelemahan di dalam hari yang penuh kepura-puraan ini.

Terkadang aku menyembunyikan semua hal dari keluargaku tapi berbeda dengan dia, dia membuat aku penuh percaya diri untuk menunjukkan sisi lain dari diriku.

Satu Jam Kemudian...

Aku telah kembali ke apartemen kami berdua. Dia langsung menyambut dengan memelukku dan Aku membalas pelukan itu. Setelah memelukku, dia melepaskan pelukannya lalu menatap mataku.

"Tatapan yang lembut ini bisa membuatku lemah hanya dengan melihatnya." Batinku dan tanpa sadar mengusap pipinya.

"Ada apa hm?" Tanyaku

"Kau tidak apa-apa kan? Apa kau merasa lelah?"

Kata pertama yang selalu dia ucapkan ketika aku sedang pergi sendirian. Huffttt, aku benci mengatakan ini tapi setiap perhatian yang dia berikan membuat aku tidak bisa mengatakan 'tidak' untuk setiap permintaan anehnya.

"Aku baik-baik saja. Bagaimana aku bisa lelah jika kau selalu mentransfer tenagamu kepadaku?"

"Huh? Aku tidak melakukannya." Kata Mew

"Kau memelukku tadi."

"Akhhh..."

Mew langsung mengambil sekantung plastik makanan itu dari tanganku. Mew langsung membawanya ke dapur dan menyiapkannya. Tiba-tiba saja ada sebuah notifikasi di hpku. Seseorang berkomentar buruk di ceritaku dan aku membacanya. Ekspresi wajahku langsung berubah dan Mew melihatnya.

"Tidak usah membaca komentar yang akan menyakitimu!!!" Ucap Mew dan langsung membuatku sedikit tersentak kaget.

"Aku sedang mencari komentar yang mendukungku." Kataku bohong

"Tidak perlu, karena ada aku disini untukmu. Aku akan mendukungmu kapanpun kau mau."

Mew langsung menghampiriku dan mengambil hpku dan langsung meletakkannya di atas meja. Aku menatapnya dengan bingung. Setelah itu, Mew membawaku ke kursi meja makan dan menyuruhku untuk duduk. Kami berdua kini sedang makan siang bersama.

"Apakah makanan enak?" Tanyaku

"Hmm, enak. Restoran itu mungkin akan menjadi Restoran favorit kita berdua." Kata Mew sambil tersenyum

"Syukurlah.." Pikirku karena aku memilih makanan yang aku sukai.

Hari ini adalah hari libur Mew, kami berdua berencana untuk menginap di apartemen. Jangan memikirkan hal yang aneh-aneh!! Kami berdua hanya akan membahas acara pernikahan dan mungkin menonton film juga.

Gulf Point Of View Off

Setelah mereka berdua makan siang bersama, mereka berdua kini sedang duduk di atas sofa sambil melihat hp mereka masing-masing.

"Phi, Phi mau menikah dengan konsep apa?" Tanya Gulf

"Konsep outdoor."

"Apa Phi mau kita menikah di taman belakang milik Papa?" Tanya Gulf

"Bukan di taman belakang, tapi Phi ingin menikah di hutan." Kata Mew

"Ohh, tunggu sebentar sepertinya aku punya beberapa referensi." Kata Gulf sambil mencari gambar di hpnya.

Sementara Gulf sedang mencari gambar di hpnya tiba-tiba saja Mew menyandarkan kepalanya di bahu Gulf. Gulf yang merasa sebuah kepala menyandar ke bahunya langsung melihat kearah Mew.

"Ada apa hm? Apa Phi tidak suka dengan pernikahan kita?" Tanya Gulf

"Aku suka!! Tentu saja aku menyukainya dan aku berharap kita bisa mempercepatnya karena aku ingin segera hidup bersama denganmu." Kata Mew

"Lalu? Kenapa Phi seperti ini?" Tanya Gulf

"Aku hanya sedang ingin saja.."

"Uchh.. Uchh ... Bayi aku sedang pengen dimanja rupanya." Kata Gulf

"....." Mew hanya diam dan sedikit tersenyum.

"Tidurlah Phi jika Phi ingin tidur!!" Kata Gulf

"Hmm.." Kata Mew sambil mengangguk dan mulai menyamankan sandarannya.

Gulf masih melanjutkan cerita-ceritanya yang meminta untuk diselesaikan. Perasaan Gulf yang saat ini sedang berbahagia mempengaruhi kondisi karakter yang dia buat. Gulf sesekali mengelus pipi lembut milik Mew.

Don't Copy of My Mind (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang