Gulf dan Mew kini sedang berada di sebuah restoran mewah bintang lima yang berada di sekitar pusat kota Tokyo. Mereka berdua sedang duduk sambil terus memperhatikan kearah Joss. Gulf melihat kearah Joss dengan sangat posesif. Mew yang melihat hal itu hanya menggelengkan kepalanya.
"Jangan memperhatikannya terus-terusan!! Dia akan curiga!!" Kata Mew
"Kenapa mereka janjian di tempat romantis seperti ini? Tempat ini terlihat sangat romantis." Kata Gulf yang menatap Mew dengan kesal.
"Itu terserah mereka!!" Kata Mew
"Hufffttttt...." Gulf menghela nafas dengan kasar.
Tanpa sadar Gulf menendangi kaki Mew. Gulf merasa sangat kesal saat ini karena terlalu lama menunggu dan ingin melampiaskan kekesalannya itu. Satu hal yang paling dibenci oleh Gulf adalah menunggu.
"Kenapa kau malah kesal denganku huh?" Kata Mew
"Apa kau juga pernah bertemu dengan investor mu di tempat yang romantis?" Tanya Gulf
"Pernah, bahkan kami pernah bertemu di kamar hotel." Kata Mew
"Apa investormu adalah seorang pria?" Tanya Gulf
"Bukan, dia seorang wanita."
"Auwhh, apakah kalian membahas bisnis atau malah melakukan hal lain?" Tanya Gulf
"Aku menemui investorku di kamar hotel karena dia sudah tidak memiliki waktu untuk keluar dari hotel dan harus segera kembali ke Sydney hari itu juga." Kata Mew
"Akhh begitu rupanya." Kata Gulf yang kembali melihat kearah Joss dan masih terus menerus melihat kearah Joss.
"Jangan melihatnya seperti itu!! Kau seperti ingin menariknya dan memakannya!!!" Kata Mew yang kini mulai malu karena Gulf yang menatap Joss seperti melihat kekasihnya yang sedang berselingkuh.
"Aku tidak ingin memakannya tapi ingin memakanmu!!! Kau membuatku kesal!!" Kata Gulf
"Huh? Bagaimana? Bagaimana? Kau ingin memakan ku?" Tanya Mew yang sedikit terkejut.
"Aku hanya bercanda." Kata Gulf
"Bercandaanmu itu tidak lucu." Kata Mew
"Aku tidak sedang melucu, Mew."
"Aku tau kau sedang kesal."
Tiba-tiba seorang wanita cantik datang dan berjalan menghampiri Joss. Joss langsung menyambutnya dan mencium pipi wanita itu. Gulf ingin menghampiri Joss namun Mew menahannya.
"Jangan membuatku malu di sini!!" Kata Mew yang kini menggenggam tangan Gulf.
"Ta-tapi.... Mereka!!"
Gulf kini merasa kecewa karena investor dari Jepang itu kini sedang mencium Joss tepat di bibir Joss setelah mencium Joss di kedua pipinya.
"Apakah investor selalu seperti itu?" Tanya Gulf
"Tidak juga, mungkin mereka adalah sepasang kekasih." Kata Mew
"Kau bilang hubungan mereka hanya seorang rekan bisnis!!!" Kata Gulf
"Kata orang kepercayaanku, mereka adalah rekan bisnis. Ya aku tidak tau kalau mereka seintim itu." Kata Mew
"Kau bohong!!"
"Aku tidak pernah bohong kepadamu!! Aku juga tidak tau jika yang datang ternyata adalah seorang wanita."
"Tanpa sadar kau menyakitiku!!" Kata Gulf
"Apa kesalahanku?"
"Kau tidak mengatakan bahwa Joss bukanlah seorang gay!!!" Kata Gulf
"Mana aku tau orientasi seksualnya!!" Kata Mew
"Kau jahat kepadaku Mew!!"
Gulf lalu mengambil satu gelas yang berisi wine yang berada di atas meja dan langsung meminumnya dengan sekali tegukan.
"Ayo pulang!!" Kata Gulf
"Huh? Apa kau sudah menyerah?" Tanya Mew
"Iya aku menyerah, aku menyerah berharap pada seseorang yang telah memiliki kekasih!!!" Kata Gulf
"Syukurlah."
Gulf langsung pergi dari tempat itu dan begitu pula dengan Mew yang kini mengikuti Gulf dari belakang. Sepanjang perjalanan ke hotel, Gulf hanya melamun dan menatap kearah luar jendela.
"Jangan melamun!!" Ucap Mew
"Bukan urusanmu!!" Kata Gulf
"Aku tidak mau kau kerasukan setan Jepang nantinya!!"
"Kau bisa membantuku mengeluarkannya nanti!!" Kata Gulf
"Aku bukan cenayang!!"
"Kau terlihat seperti seorang pastur daripada Cenayang." Kata Gulf
"Saatttt!!!" Kata Mee
"Kau berbicara kasar kepadaku? Aku tidak menyukainya asal kau tau."
"Maafkan aku."
"Pesankan aku tiket!!!" Kata Gulf
"Kau mau kemana?" Tanya Mew
"Pulang bersamamu."
"Apa aku tidak salah dengar?" Tanya Mew
"Kita pergi bersama, jadi kita harus pulang bersama-sama." Kata Gulf
"Ba-baiklah."
Sesampainya di hotel, Gulf langsung berjalan menuju resepsionis dan memesan sebuah kamar lagi. Malam ini Gulf menyewa sebuah kamar lain. Mew tidak bertanya dan membiarkan Gulf sendirian sekarang.
Keesokan Harinya ....
Hari telah menjelang pagi, Mew dan Gulf sudah bangun pagi-pagi sekali untuk bersiap-siap. Mew bingung karena Gulf kini sedang membereskan barang-barangnya sambil tersenyum gembira. Mew yang penasaran akhirnya bertanya kepada Mew.
"Apa yang membuatmu senang hari ini?" Tanya Mew
"Huh? Aku? Jangan pikirkan!! Abaikan saja!!"
"Kau seperti orang gila."
"Benarkah? Aku menyukainya." Kata Gulf
Mew merasa sedikit takut melihat perubahan mood Gulf namun masih mencoba untuk bersikap santai. Mereka berdua kini sedang membereskan barang-barang mereka untuk pulang ke Bangkok.
Beberapa Jam Kemudian...
Mew dan Gulf kini telah berada di dalam sebuah pesawat dengan penerbangan menuju ke Bangkok. Gulf masih sibuk men-scroll hpnya sedangkan Mew kini sedang mendengarkan lagu sambil mencoba untuk tidur.
"Xixixi, apa aku terlalu kejam kepada pembacaku? Aku sedang merasakan sedih, dan kubuat ceritaku menjadi sedih juga." Batin Gulf
"Permisi Tuan, apakah Tuan mau minum?" Tanya salah satu seorang pramugari.
"Huh? Hmm..." Kata Gulf sambil mengangguk.
"Minuman apa yang Tuan inginkan?" Tanya pramugari itu lagi.
"Jus jeruk."
"Apakah Tuan yang berada di samping anda juga ingin minuman?"
"Kopi, dia biasanya akan memesan kopi."
"Baiklah, kami akan menyediakan nya. Silahkan menunggu!!"
"Terima kasih."
"Sama-sama."
Gulf kini sedang memandangi wajah Mew yang sedang tertidur dengan pulas. Gulf memperhatikan bentuk wajah Mew yang cukup tegas sehingga jika ada seseorang yang baru saja mengenalnya, orang itu pasti akan berpikir bahwa Mew adalah orang yang galak.
KAMU SEDANG MEMBACA
Don't Copy of My Mind (END)
FanfictionMew Suppasit adalah seorang pemilik perusahaan penerbitan buku terbesar di Thailand. Perusahaan penerbitan itu banyak mencetak buku-buku pelajaran sampai novel-novel terkenal. Gulf Kanawut adalah seorang anak konglomerat yang sangat manja dan arogan...