22

584 75 12
                                    

Pelan-pelan,
Karena.. ya, gitu,
Pelan-pelan deh bacanya,

Jongin masuk ke aula pernikahan Sehun. Menyaksikan pengikatan suci keduanya. Sampai sesi pemotretan keduanya yang terlihat romantis dan bahagia, Jongin tersenyum pahit.

"Sedang apa aku disini?" bingung Jongin berdiri dari kursinya ingin pulang.

Sehun melihat Jongin berdiri dari kursinya dan memanggil Jongin yang hampir melangkah keluar pintu, "Jongin!"

Karena panggilan Sehun, semua mata di aula pernikahan tertuju pada Jongin yang berdiri di pintu.

"Y-ya?" jawab Jongin gugup.

"Kita akan foto bersama. Kau tidak ikut?" tanya Sehun.

Jongin menggigit bibir bawahnya gugup. Dia tidak bisa menolak sekarang. Semua mata orang-orang tertuju padanya.

"A-ah, ya.."

'

Chanyeol duduk bersampingan dengan Appanya di kursi taman hotelnya. Kerumunan yang berkumpul sudah pergi dan polisi juga sudah kembali.

Chanyeol menghisap rokok yang dipegangnya. Menghilangkan rasa canggung duduk berdua dengan Appanya.

Hampir 5 tahun keduanya tidak bertemu bahkan menghubungi satu sama lain, dan dipertemukan dengan cara paling menyebalkan menurut Chanyeol.

"Aku kira ahjussi hidup dengan baik bersama wanita itu." kata Chanyeol memulai topik pembicaraan.

Appanya membuang napas, "Tidak setelah dia melihat pria lain yang lebih muda juga posisinya yang lumayan tinggi."

Chanyeol tertawa kecil menghembus asap rokoknya.

Appa Chanyeol mengusap wajahnya muak, "Dia bahkan tidak memberiku sedikit hartanya untuk melanjutkan hidupku." lanjutnya.

Chanyeol mengangguk-angguk, "Karena itu kau ingin bunuh diri?"

Suasana canggung kembali menyelimuti percakapan keduanya karena perkataan Chanyeol.

Appa Chanyeol mengebaskan tangannya mengusir asap yang Chanyeol hembuskan, "Sejak kapan kau merokok? Dulu kau selalu marah-marah jika Appa merokok." tanyanya risih.

"Setelah Eomma meninggal. Jatuh di hadapanku."

Appa Chanyeol kembali terdiam beberapa saat, "Kau masih mengingatnya?" tanyanya pelan.

Chanyeol tersenyum kecut mendengarnya. Membuang rokoknya ke tempat sampah di sampingnya.

"Appa pikir aku bisa melupakannya? Aku baru mau masuk ke gedung apartemen kita. Tapi ada tubuh familiar jatuh di hadapanku sambil tersenyum.

Apa Appa pernah dengar suara tubuh yang terhantam ke jalan? Atau sepatu putih Appa yang berubah menjadi merah karena tergenang darah? Dan itu darah ibuku sendiri.

Bukankah itu lucu?"

Appa Chanyeol hanya bisa menatap Chanyeol yang sibuk menatap langit dengan matanya yang memerah.

"Tapi apa ahjussi tau apa yang lebih lucu?" tanya Chanyeol.

"Penyebab Eommaku lompat dari apartemenku, ingin mengakhiri hidupnya dengan cara yang sama hari ini." lanjut Chanyeol dengan tawa renyah.

"Maaf," ucap Appa Chanyeol tau persis dia yang dimaksud.

"Hah.. tidak perlu minta maaf. Karena aku tidak akan pernah memaafkan orang itu."

"Appa benar-benar minta maaf Chan, bahkan Appa sudah mendapat balasan yang sama sekarang. Appa sudah–"

"Seharusnya ucapkan kata maaf itu pada Eomma. Tapi sudah tidak bisa ya? Eomma sudah terlanjur pergi." potong Chanyeol melirik Appanya tersenyum.

Find A Way (🔞)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang