🔥Bab 21🔥

109 2 1
                                    

Kini mereka tidur dengan posisi Yadi memeluk pinggang ramping Anisa

Anisa terbangun dari tidurnya ia pun megucak mata agar lebih jelas Anisa melihat Yadi tidur seketika Anisa pun tersenyum dan megelus pucuk kepala Yadi.

Yadi pun terusik dari tidurnya dan pelahan-lahan Yadi pun membuka matanya ia melihat Anisa sedang tersenyum.

”Hmm gak usah diliatin gitu aku emang ganteng kok,”goda Yadi.

Seketika Anisa pun menjadi malu.

”Apaan, sih, kak,”jawab Anisa.

Yadi hanya bisa tersenyum melihat tinkah Anisa.

”Kak bangun gik lepas itu mandi emang kakak engak kerja,”tanyak Anisa.

”engak,”jawab Yadi

”kok engak kak

”saya igin bersama kamu terus saya engak igin jauh dari kamu,”ujarnya.

Anisa hanya bisa tersenyum dia bahagia karena Yadi sekarang banyak berubah Anisa pun turun dan menuju, kamar mandi dan mulai melakukan ritual mandinya, dan setelah selesai Anisa pun pergi kedapur dan mulai mengambil bahan didalam kulkas dan meyucinya Anisa pun mulai bergutat  dengan alat dapurnya tak butuh waktu lama semua makanan telah tersajikan.

”kamu masak apa Sayang?,”tanyak Yadi.

”Opor Ayam.

"kamu tau aja kalau itu kesukaan aku.

Anisa mengambilkan piring Yadi dan megisinya dengan semua lauk yang ada dimeja.

”Sayang hari ini aku igin megajak kamu kesuatu tempat,”ucap Yadi.

”tempat Apa kak?,”tanyak Anisa.

"Nantik juga kamu tau.

Waktu telah berganti kini Anisa dan jadi sedang bersiap-siap untuk pergi mereka pun meningalkan rumah tak butuh waktu lama mereka telah sampai disuatu tempat yang sangat indah tempat dimana mereka pertama kali bertemu.

”kamu ingat gak sama tempat ini,”tanyak Yadi.

”masihlah kak tempat dimana kita bermusuhan,”Jawab Anisa.

Yadi pun duduk dikursi sedangkan Anisa masih berdiri menatap tempat itu.

Diseberah lain ada Seseorang yang sedang memperhatikan mereka nampaknya orang tersebut, merencanakan sesuatu.

”malam ini akan menjadi malam terahir buat lho Anisa Aulia karena lho udah gehancurin gue,”ucap Sarah.

Kalian pasti tau siapa sarah

Sarah pun menancapkan gasnya lalu menuju Anisa disana hanya ada Anisa karena Yadi sedang membelikan cemilan untuk Anisa.

Bark

”Aaahk!,"teriak Anisa.

Yadi yang mendengar suara Anisa langsung menoleh dan ia pun belari menuju Anisa dengan cepat Yadi megangkat kepala Anisa yang sudah berdar.

”Sayang kamu bertahan aku akan bawa kamu kerumah sakit kamu bertahan yah,"ucap Yadi yang sudah menagis.

"En--ga--k perlu kak terimakasih selama ini kakak udah sayang sama Nisa Maafin Nisa belum bisa jadi istri yang baik,”ucap Anisa

”Kakak, yang seharusnya mintak Maaf sudah meyakiti hati kamu selama ini kamu harus kuat demi kakak,"ujar Yadi.

Yadi, tidak igin berlama-lama lagi ia pun langsung membawa Anisa kerumah sakit.

”ini waktu yang aku tungu-tungu semoga kamu engak selamat Anisa,”guman Sarah

Anisa pun sudah sampai dirumah sakit kini Anisa sedang megalami masa-masa keritisnya semua orang tua mereka juga ada Yadi tak henti-hentinya berdoa untuk kesembuhan Anisa.

Sudah hampir dua jam tapi dokter juga belum keluar itu membuat Yadi sangat kahwatir.

Ceklek!

”Dok gimana keadaan istri saya dia Baik-baik aja kan dok dia engak kenpa-kenpa? kan,”Tanyak Yadi dengan mata yang sudah berderai.

Dokter itu sama sekali tidak menjawab pertanyaan Yadi raut wajah dokter itu sangatlah sedih membuat Yadi sangat marah.

”Dok kenapa? Diem aja istri saya Baik-baik aja akan.

Lagi-lagi dokter itu tidak menjawab Yadi hampir saja memukul dokter itu untunglah Ayah Yadi menahannya entah kalau tidak dokter itu sudah babak belur.

"Jawab dok,”Teriak Yadi dengan emosi sangat besar.

”Maaf. pak kami sudah berusaha semampu kami tapi Tuhan berkehendak lain istri bapak tidak bisa diselamatkan,"ucap dokter itu

Deg

Seketika tubuh Yadi menjadi lemah muka Yadi menjadi pucat basi Yadi yang mendengar perkataan dokter itu menjadi lemah Yadi langsung masuk dan menemui jasad istrinya.

”engak aku engak percaya kamu pasti masih hidup bangun sayang kamu jagan tingalin aku kamu udah janji engak akan ningalian aku,”ucap Yadi.

Yadi terus meguncang Anisa dia yakin Anisa masih hidup dia sangat yakin.

”Yadi ini sudah takdir mukin Allah lebih sayang sama Anisa.

"Engak dia masih hidup Sayang tolong bangun kamu udah janji sama aku kalau kamu engak akan pergi aku engak ikhlas kalau kamu pergi ningalin aku Nisa bangun,"terik Yadi

Mereka hanya bisa menagis melihat keadaan Yadi yang sekarang Yadi belum bisa menerima keyataan kalau Anisa sudah pergi.

🍃🍃🍃🍃

Dijodohkan Dengan MafiaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang