02

289 46 1
                                    

Berita kali ini dari penyanyi terkenal, Lee Know yang mengumumkan bahwa dirinya akan menikah tidak lama lagi. Hal ini di konfㅡ

Suara dari layar persegi yang menampilkan seorang wanita membawakan berita tentang Lee Know masih terus mengoceh. Mereka mewawancarai para penggemar, orang awam, juga beberapa artis. Rajin sekali mereka rupanya.

Fokus Jisung terpecah karena suara pintu yang terbuka. "Apa kau sudah pulang, Hyung? "

Hari ini, Jisung tidak ikut Minho pergi keluar. Karena, Minho hanya pergi sebentar ke Agensi dan itupun bersama managernya.

Minho melepas topi, masker dan tas yang ia sandang di sofa. "Eung. Mereka tidak ada habis-habisnya membicarakan tentangku. Padahal ini sudah dua hari berlalu. "

"Wajar saja, kau kan artis terkenal. Mana mungkin mereka tidak membahasnya terus-menerus. Aku meragukan berita ini akan tidak akan turun dalam seminggu. " Ujar Jisung setuju dengan pendapat Minho. "Apa kau sudah makan? " Tambahnya.

"Belum, masakkan aku sesuatu. Aku akan pergi mandi. "

Jisung segera mematikan televisi dan beranjak dari duduknya ke dapur untuk membuatkan sesuatu yang bisa di makan sosok yang menjadi perbincangan tersebut.

Karena sudah malam juga, rasa malasnya menaik. Akhirnya, ia memutuskan untuk memasakkan Minho sebuah nasi goreng dengan lauk kimchi yang tertata rapi di meja makan.

Kini keduanya sudah terduduk di meja makan berhadapan. Jisung hanya memandangi sosok pria di depannya yang tengah menyantap masakkannya dengan hikmat.

"Hyung, bolehkah aku bertanya? " Jisung mengisi keheningan ruangan yang tadinya didominasi oleh suara pendingin ruangan.

"Tentu. "

"Bagaimana dengan pekerjaanmu? " Tanyanya hati-hati. Bagaimanapun juga, keputusan Minho ini akan berpengaruh pada popularitas serta pekerjaannya.

"Aku sudah menyelesaikan semuanya. "

"Maksudmu? "

"Ya, aku sudah menyelesaikan pekerjaanku. Aku sudah mengatur ini dari jauh-jauh hari. Makanya, aku hanya menerima pekerjaan sampai bulan ini saja. " Jelasnya setelah meneguk cairan bening dalam gelas.

"Bagaimana maksudmu? Kau keluar dari industri? " Tanya Jisung.

"Kurang lebih seperti itu. Aku tidak tahu bagaimana nanti. Tapi sepertinya, aku akan keluar dari industri sepenuhnya. " Jelasnya.

Berarti, Jisung tidak akan bekerja untuk Minho lagi kah? Ia ingin menanyakan hal itu, namun disisi lain hatinya juga ragu. Bagaimanapun juga, ini adalah keputusan Minho yang tidak bisa diganggu gugat. Apalagi, dirinya hanya seorang asisten.

"Hyung, bagaimana bisa kau tidak pernah ketahuan oleh Dispath sama sekali? Kau sungguh jago. " Ucap Jisung sembari memberikan dua jempol pada Minho.

Sosok tampan itu terkekeh melihat Jisung. Lalu, ia membusungkan dadanya bangga. "Tentu saja, aku jago. Lihat, tidak ada yang mengetahuinya, bahkan kau juga tidak tahu. "

"Terserahmu saja, Hyung. "

Ya, tapi memang benar sih.

"EH, AKU TAK DI UNDANG KAH? " Teriak Jisung. Masalahnya, katanya sebentar lagi Minho akan menikah, tapi tidak ada satupun undangan yang sampai padanya.

"Aduh, telingaku. " Ringisnya mendengar teriakkan membludak dari Jisung. "Kenapa kau hobi sekali berteriak sih? "

"Makanya, undang aku! Katanya, pernikahanmu kurang dari seminggu lagi. "

"Iya, iya. Tenang saja, kau ku undang kok. Hanya saja, aku tidak akan memberikan kartu undangannya untukmu. "

"KENAPA?! JADI AKU TIDAK DI UNDANG CERITANYA?!? "

"Aduh, Han Jisung. Jangan teriak-teriak. Aku bukannya tidak ingin mengundangmu. Hanya saja, kau kan sudah tahu, kau pasti akan ku undang. Jadi, aku tidak ingin menghabiskan biaya pernikahanku untuk mencetak satu kartu undangan lagi untukmu. " Jelasnya dengan panjang kali lebar kali tinggi.

"MINHO HYUNG PELIT SEKALI! HANYA MENCETAK SATU KARTU UNDANGAN UNTUKKU TIDAK AKAN MEMBUATMU JATUH MISKIN TAHU!!! " Final Jisung lalu meninggalkan Minho sendiri di meja makan dan menghilang dibalik pintu kamarnya.

𝕀𝕟𝕧𝕚𝕥𝕒𝕥𝕚𝕠𝕟 Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang