16 : Kamu dimana?

126 9 7
                                    

Asing.

Gara-gara kejadian waktu itu, aku dan Ridho sama-sama tidak saling bicara, kami sama persis seperti orang yang tidak saling mengenal. Dia tidak pernah mau memberikan sedikit waktunya agar aku bisa menjelaskan semuanya padanya. dia bahkan tidak mau menatapku barang sebentar pun.

"Sekarang gimana Put lo sama Ridho?" tanya Rara

"entahlah Ra, gue bingung mau jelasinnya bagaimana lagi dia gapernah mau dengerin gue" aku tidak bisa menahannya tanpa sadar air mataku pun mengalir tanpa bisa ditahan. terisak, itulah yang terjadi padaku sekarang.

"lo yang sabar yah Put, kita akan cari cara agar dia bisa mengerti dan dengerin penjelasan lo, kita juga akan bantu lo jelasin semuanya ke dia" ucap Rara

"dia kecewa banget sama gue Ra, gue udah hancurin kepercayaannya, dia udah ga percaya lagi sama gue, gue harus bagaimana, hikss hikss.." tangisku pun pecah begitu saja.

"semua masalah pasti ada jalan keluarnya. Tenang yah kita akan bantu cari cara buat nyelesaiin masalah ini" ucap Alif

Tiba-tiba aku kembali merasakan mual pada perutku.
"Putri, lo kenapa?" tanya Rara dan Alif khawatir

"gue ke toilet bentar yah" pamitku aku langsung berlari menuju toilet berdiri didepan kaca wastaple dan memuntahkan isi perutku. lagi-lagi yang keluar hanyalah cairan merah berupa darah. Sebelum ada orang lain yang melihatnya aku langsung menyiramnya. Aku tidak mau orang-orang tahu tentang ini, aku tidak ingin mereka khawatir terlebih lagi kak Lesty.

"sebenarnya apa yang terjadi padaku ya Allah, semoga ini bukan hal yang serius" harapku

Putri.POV end

*****

"Dho lo gak mau gitu dengerin penjelasan Putri, pasti ada alasan kenapa dia melakukan itu" ucap Rizky

"dengan dia begitu, dia sama aja bantuin salsha ky, lu tau kan seberapa besarnya kepercayaan gue ke dia, tapi dia malah menyembunyikan masalah sebesar itu dari gue" ucap Ridho murung

"dari awal gue udah curiga sama Salsha dho, setiap kali lo bawa dia main kerumah dia selalu sibuk sama hpnya, terus juga lo gamau dengerin gue kalau Salsha itu sama lo cuman mau manfaatin lo dho, tapi lo udah dibutakan sama Cinta lo ke Salsha sampai lo gatau kalau Putri juga cinta sama lo" ucap Rizky

"gue harap sih lo bisa berpikir bijak, kasih kesempatan Putri buat jelasin semuanya, yaudah gue pergi dulu, ada janji sama dede Lesty" ucap Rizky bangkit setelah menepuk pundak sang adik kembarannya itu.

Butuh waktu beberapa menit untuk Ridho menyerap perkataan Rizky barusan padanya 'Putri juga cinta sama lo' apa yang dimaksud Rizky, Putri mencintainya? Apa itu benar?

"Arrgghhh" Ridho mengacak rambutnya gusar.

Pikirannya sangat kalut, dia tidak bisa berpikir secara jernih, kekecewaannya dengan Salsha sangat besar ditambah lagi dengan Putri.

....

Rara dan Alif berjalan menuju kelas seniornya.

"eh adek adek cantik, tumben kesini" ucap Ridwan

"maaf bang, kak Idho nya mana?" tanya Rara

"eh dek Rara ada apa nyari Idho, gak nyari abang aja kah?" tanya Irwan jahil

"apasih bang Irwan" ucap Rara tersipu, Alif langsung menyenggol lengan Rara

"ingat kita kesini mau ngapain" ucap Alif sedangkan Rara hanya cengengesan

"gak abang, lagi ada urusan sama kak Idho soalnya" ucap Rara dengan senyum manisnya

"ouh, ada urusan apa dek kalau boleh tau?" tanya Ridwan

Kutemukan gadis impianTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang