I didn't

15 2 0
                                    

Katanya, tidak ada yang susah di dunia ini. Semuanya mudah, asalkan kita berusaha.

Tapi nyatanya, ada satu hal paling susah untuk kulakukan. Merelakanmu.

◇◇◇

Aravela Lyrabel

12 September 2020

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

12 September 2020

Shakespeare bilang, waktu berjalan lambat bagi orang yang sedang bersedih atau kesulitan. Dia benar. Aku salah satu orang yang merasakan itu. Setiap hari, aku selalu menyibukkan diri dengan dunia perkuliahan. Bukan, bukan supaya lulus cepat atau dapat nilai bagus. Tapi, supaya aku tidak lagi memikirkannya.

Hari ini, hari Sabtu. Cuaca yang cerah bagus untuk jogging. Karena aku merasa bosan di kosan terus, akhirnya aku memilih untuk jogging. Yha, semoga saja semesta tidak mempertemukanku lagi dengannya. Aku memilih jogging di sekitar UPI. Udaranya sangat sejuk. Kampus sangat sepi, hanya ada beberapa dosen dan mahasiswa tingkat akhir yang mungkin sedang bimbingan skripsi.

Aku sudah melakukan jogging selama satu jam. Saatnya jajan! Dasar cewek emang, olahraga iya, ngemil juga iya. Pengen cilor, ada yang jual gak ya sekitar sini. Aku berjalan menuju kosanku sembari mencari tukang cilor. Nah itu dia!

"Mang cilornya lima ribu, ya," ujarku.

"Siap, Teh!"

Drrt ..

Ponselku bergetar, pertanda ada chat masuk.

Aries Austrinus

Sendirian aja? Pacarnya mana?

Mataku hampir loncat dan aku hampir berteriak saking kagetnya. Aku berusaha mengendalikan detak jantung yang tidak karuan. Aku melihat ke sekeliling, tetapi tidak kunjung menemukannya.

Jauh-jauh amat nyarinya, di belakang Ra ..

Satu chat kembali masuk. Aku pun menoleh ke belakang. Dia benar-benar tepat di belakangku. Dia tersenyum sambil melambaikan tangannya. Jarakku dengan dia sekitar lima meter. Aku membalas lambaian tangannya dengan kaku dan tersenyum tipis.

Semesta, apa lagi ini. Batinku.

"Teh, ini cilornya," ucap penjual itu yang mengagetkanku.

"O-oh, iya makasih, Mang," ujarku terbata-bata.

"Itu si Aa, pacarnya Teteh, ya?"

"Otw Mang, do'ain aja ya"

Bukan. Bukan aku yang bilang. Itu Aries. Mati aku. Gimana bisa move on, kalau dia makin manis gini.

In The End (Completed)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang