[BL] Broken Bonds

Extra chapter 108 - Hadiah Hari Valentine

PERINGATAN: Mungkin ada beberapa elemen dewasa dalam bab ini. Kebijaksanaan pembaca disarankan.

*****

"Masuk!"

"Master Sekte!" Yan Feili mengetuk pintu. Ketika dia berjalan ke dalam ruangan, dia menyaksikan sebuah adegan dan berdiri di sana sejenak, hanya untuk panik tak lama kemudian.

"Feili, kamu di sini." Beitang Ao menjawab di bak mandi di belakang layar.

"Bawahan ini kasar. Bawahan tidak tahu Master Sekte sedang mandi."

"Itu tidak masalah." Beitang Ao memejamkan matanya, berendam dengan nyaman di dalam air, mengendurkan seluruh tubuhnya, dan mengangkat tetesan air di tubuhnya dari waktu ke waktu.

Yan Feili bingung. Dia tidak bisa pergi tanpa instruksi dari Master Sekte, tapi dia belum mendengar pertanyaan dari Master Sekte, jadi dia tidak berani berbicara tanpa izin. Dia menundukkan kepalanya. Meskipun dia tidak bisa melihat warna penuh nafsu di balik layar, suara dan aroma dingin yang tidak akan hilang ketika Master Sekte tenggelam dalam air, dan erangan nyaman dari waktu ke waktu semuanya sangat merangsang Yan Feili.

Karena itu, Yan Feili sedikit kesal. Dia tidak tahu mengapa dia begitu gugup. Dia hampir lupa bernapas dan hanya berdiri di sana seperti pohon.

Setelah beberapa lama, ketika Yan Feili hampir meragukan apakah Master Sekte telah melupakannya, Beitang Ao berbicara dengan ringan, "Ada apa denganmu?"

"Ah? Hmm. Bisnis Gerbang Utara tahun ini telah selesai. Laporan dari cabang bawahan sudah siap. Aku telah memilahnya dan hanya menunggu Master Sekte untuk meninjaunya ketika mereka bebas."

"Sangat cepat? Kamu sangat baik. Aku tidak salah paham denganmu." Beitang Ao tidak pernah dengan keras kepala memuji rakyatnya, dan memerintahkan, "Berikan jubahku."

"A—Apa?"

"Di sana."

"Iya." Yan Feili buru-buru menghindari layar dan menemukan jubah Beitang Ao. Begitu dia berbalik untuk menyerahkan jubahnya, dia melihat bahwa Beitang Ao sudah berdiri, berdiri di dalam tong kayu dengan tubuh bagian atasnya dan menggunakan jari-jarinya untuk merapikan rambut hitamnya yang basah.

Wajah dingin yang tidak membedakan antara pria dan wanita, tubuh remaja yang ramping dan berkulit putih, kondensasi, dan napas tenang yang melayang di sekitar tubuh, semuanya memberi Yan Feili rangsangan hebat seperti mutiara malam yang paling berharga. Bahkan di hari yang cerah, Beitang Ao memancarkan cahayanya.

Otak Yan Feili membuat ledakan, matanya pusing, dan segera memalingkan wajahnya untuk melewati jubah itu.

"Kenapa kamu memerah?" Tanya Beitang Ao.

Yan Feili mencoba menekan degup jantungnya yang keras, menahan emosinya, dan menjawab, "Bawahan ini tidak terbiasa dengan ini..."

Beitang Ao tidak menganggapnya serius tetapi merasa sedikit lucu. Komandan militer muda dan tampan ini bertahun-tahun lebih tua dari dirinya dan bukan gadis kecil yang tidak mengerti orang. Mengapa dia begitu malu tentang hal itu? Apalagi keduanya adalah laki-laki.

Melangkah keluar dari bak mandi, Beitang Ao mengibaskan rambut panjangnya ke belakang dan berkata, "Laporkan padaku secara singkat apa yang penting sebelumnya. Aku akan melihat sisanya nanti."

"Iya." Yan Feili ragu-ragu, "Rambut Master Sekte..."

"Hah?"

"Lebih baik mengeringkan rambut."

"Tidak masalah, itu akan kering sebentar lagi."

"Tidak! Bagaimana jika Sekte Master masuk angin!"