"ARAAA!!!!!" teriak Jia berhasil membuat Kiara dan Brian menoleh ke arahnya."Ara lo kemana aja sih? Katanya sakit perut kok kelayapan?" ucap Jia dengan cemas.
"Iya Kiara. Kita mencari kamu kemana-mana" tambah Shasa.
"Sha,Ji. Udahdeh jangan lebay. Orang gue keluar sebentar kok"
"Tapi tetep aja kan Ki..." ucapan Jia terpotong saat melihat cowok di sebelahnya.
"OMO...OMO...OPPA!!" teriak Jia histeris hingga membuat Kiara menutup telinganya. Berbeda dengan Shasa,ia tak mengerti apa yang diucapkan Jia barusan.
"Apakah Oppa menjeput Jia dan akan membawa Jia pergi ke pelaminan bersama?" ucap Jia dengan mata berbinar-binar.
"Hmm... Apa lo temennya Kiara" tanya Brian mencoba menghindari ucapan Jia.
"Iya Oppa, aku istrimu" ucap Jia sambil menggandeng lengan Brian.
Kiara melirik ke arah Brian, ia sepertinya terlihat tertekan dengan perlakuan Jia.
"Jiaa!! Malu-maluin tau nggak!" ucap Kiara sambil menarik lengan Jia
"Tanggung Ra.. Kapan lagi coba?"
"Babang ganteng" ucap Jia sambil menepis tangan Kiara.
"Boleh minta nomornya nggak?" tanya Jia sambil mengulurkan ponselnya.
Brian hanya menggaruk leher belakangnya yang tiba-tiba gatal.
Duh..ni anak nggak ngerti situasi.Batin Kiara
Kairapun memutar otaknya,mencari cara supaya bisa membawa Jia pergi dari sana.
"Aduhh!!" lirih Kiara tiba-tiba sambil memegang perutnya.
"Kamu kenapa Kiara?" tanya Shasa panik saat melihat Kiara kesakitan.
"Aduh perut gue" Kiara memulai actingnya.
"Lo ngapa Ra?" tanya Jia dengan santainya.
"Perut gue sakit Ji! Udah tau pakek nanya!!" ucap Kiara kesal.
"Jia, ayo kita bawa Kiara ke UKS!" ucap Shasa dengan panik sambil memopong Kiara.
Brian hanya diam melihat adegan itu. Ia bingung harus membantu Kiara atau langsung kabur saja.
Jujur,sebenarnya Brian merasa tertekan dengan sikap Jia,tapi dia tidak mungkin tega membiarkan ada orang yang butuh pertolongannya.
Bentardeh, kok perut gue beneran sakit ya?. Batin Kiara sambil meremas-remas perutnya.
"Duh..sakit banget!!" lirih Kiara merasakan perutnya seperti ditusuk-tusuk menggunakan pisau. Hah?!
"Sini biar gue gendong" ucap Brian sambil berjalan mendekati Kiara.
"HAH?!" Jia terkejut dengan perkataan Brian barusan.
Tak hanya Jia,tapi Kiara dan semua murid yang ada di sekitar merekapun terkejut mendengar perkataan Brian.
Kecuali Shasa."Sini" ucap Brian sambil meletakan tangan Kiara di bahunya.
"Ng-nggak usah. Gue bisa jalan kok" ucap Kiara mencoba meyakinkan Brian yang sudah siap akan menggendongnya.
"Udah. Nggaapa-apa" ucap Brian yang kini sudah menggendong Kiara dan berjalan menuju ruang UKS.
"Oppa!! Perut Jia juga sakit nih! Kaki Jia juga! Oppa ngga ada niatan gendong Jia gitu? Jia ringanan loh daripada Kiara" ucap Jia dengan nada yang sedikit dikeraskan, karena Brian dan Kiara sudah jauh dari hadapannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Kisah Di SMA
Teen Fiction[HiAtus, sampai cerita satunya tamat] "Keluarga,Sahabat,Cinta. Semua penting untuk kehidupan,tapi siapa yang tau takdir berjalan bagaimana? Akankah mulus-mulus saja atau ada lika-likunya?" Yuk ikuti keseruan kisah dari Kiara Anggelia dalam menjalani...