1

93.8K 5.5K 1.2K
                                    

Hhhh....

Sudah berapa kali Jisung menghembuskan napasnya kasar. Hari ini hari pertamanya bergabung di sekolah barunya. Dia kesal karena harus ikut pindah dengan ayahnya di tingkat akhir. Itu tandanya ia harus menyesuaikan diri lagi.

"Aarrgghhh sial" runtuk Jisung karena saat ia sampai di dekat gerbang ia sudah melihat seorang guru yang memegang penggaris kayu panjang dan terlihat juga beberapa siswa yang memposisikan tubuhnya untuk push up.

Jisung sedikit menepikan tubuhnya, sambil mencoba mencari jalan keluar lainnya. Apa ia harus memanjat tembok? Itu tidak bagus untuk siswa baru sepertinya.

"Hey, apa yang kau lakukan?" Sapa seseorang dari dalam mobil audi berwarna hitam.

"A-aku?" Tunjuk Jisung pada dirinya.

"Aku akan turun disini" ucap orang tersebut terhadap supir mobil audi mahal tersebut, pria itu turun dari mobil dan menghampiri Jisung. Pria itu terlihat manis dengan rambut merah jambu dengan pipi yang sedikit merah. Serta pakaian yang terlihat modis beserta cardigan rajut yang terlihat cocok olehnya. Oh dan juga senyumnya.

"Kau ingin menaiki tembok itu? Apa kau lupa jika di balik tembok itu ada banyak sekali semak berduri?"

"Be-benarkah?" Tanya Jisung gugup sembari membenarkan kacamatanya.

"Hey, kau siswa baru? Dan telat di hari pertama?" Tanya pria manis itu lagi.

"A-aku baru pindah tadi ma-malam, jadi a-aku bangun kesiangan"

"Aaa seperti itu, siapa namamu? Park Ji-Sung?" Pria manis itu terlihat mengeja nametag di dada Jisung.

"Ah, i-iya salam kenal" Jisung mengulurkan tangannya.

"Zhong Chenle, tingkat tiga" jawab Chenle lalu menerima tangan Jisung dan tersenyum manis. Lagi.

"A-aku, juga tingkat tiga, semoga kita bisa berteman" Jisung terlihat lebih sumringah. Tapi senyumnya langsung luntur saat mendapat tatapan aneh dari Chenle. Lagi lagi ia menunduk dan membenarkan kaca matanya.

"Ayo masuk, kau ingin semakin terlambat?"

"Ta-tapi"

"Ikuti aku, dan menurutlah" bisik Chenle lalu menggenggam tangan Jisung.

"He-hey"

Chenle menggenggam tangan Jisung dan mulai melangkah memasuki gerbang megah dihadapannya dengan percaya diri.

"Selamat pagi Mr. Kim" sapa Chenle pada guru yang sedari tadi mengawasi siswa siswa yang terlambat.

"Selamat Pagi Chenleee" sapa para siswa yang terlihat sedang menjalankan hukuman dari Mr. Kim

"Hey, apa yang kalian lakukan? Oh, Chenle. Bagaimana kabarmu? Apa perjalananmu menyenangkan?" Mr. Kim menyapa dengan ramah.

"Ya, seperti biasa. Ah maaf aku sedikit terlambat hari ini, kami baru saja sampai tadi malam"

"Oh, tak apa aku tau, segeralah masuk, guru pengajar pasti sudah menunggumu" ujar Mr. Kim dan langsung mendapat tatapan membunuh dari para siswa lainnya atas perlakuan istimewanya pada pria manis dengan surai merah jambu itu.

"Baik, sampai jumpa Mr. Kim" pamit Chenle.

"Tapi, bisakah kau tinggalkan temanmu disini?"

"Hng? Jisungie?" Chenle menatap Jisung dengan gaya innocentnya.
"Dia kekasihku, dia baru pindah hari ini, aku ingin mengantarnya ke ruang guru terlebih dahulu. Bukan begitu Jisungie?"

CUP

Chenle mencium tangan Jisung yang sudah di genggamnya. Jisung yang melongo dengan keajaiban yang Chenle buat sedari tadi malah semakin membulatkan matanya saat mendapat perlakuan tiba tiba dari Chenle.

Duality - Jichen ✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang