7. 🤏

52.2K 4.3K 1.8K
                                    

Chenle sedang duduk di ruang tamu rumahnya menunggu kedatangan Jisung, tidak mereka tidak akan pergi bermain lagi. Mereka mendapat tugas untuk melakukan pengamatan pertumbuhan tanaman. Mereka akan bercocok tanam hari ini, hari sudah mulai sore tapi Jisung belum juga datang.

Chenle sudah meminta Jisung untuk langsung datang sepulang sekolah, tapi pria itu menolak dan meminta untuk pulang terlebih dahulu. Jadilah Chenle harus menunggunya sebelum memulai semuanya.

Jam mulai menunjukkan pukul 5 sore dan suara pintu terbuka membuyarkan fokus Chenle pada layar ponselnya.

"Maaf, apa kau sudah menunggu lama?"

"Menurutmu?" Tanya Chenle balik sambil bersendekap dada di sofa agungnya.

"Baik, baik maafkan aku hm? Aku membelikanmu cheesecake saat kesini, kau ingin memakannya dulu?"

"Kau menyogokku?" Chenle semakin memicingkan matanya saat Jisung mulai mengeluarkan potongan  Strawberry Cheesecake itu.

"Hm? Tidak, aku hanya tiba tiba mengingatmu saat melihat kue ini, kau menyukainya bukan?"

"....."

"Kau marah?" Tanya Jisung lalu mendekat pada Chenle.
"Maaf, aku hanya ingin mandi dan mengganti bajuku"

"Kau kan bisa mandi di sini, aku juga bisa meminjamimu baju, kenapa harus pulang, aku tidak suka menunggu"

Lebay memang, tapi itulah Chenle. Ia selalu ingin menyelesaikan tugasnya dengan cepat agar ia bisa segera istirahat dan bermain.

"Maaf hm?" Jisung mengelus tangan Chenle.
"Jika begitu, ayo kita mulai, apa bahannya sudah ada semua?" Tanya Jisung yang memasukkan lagi kuenya tapi di tahan oleh Chenle.

"A-aku akan memakannya"

Jisung hanya mengangguk dan mengelus kepala Chenle.

🐹🐬

Setelah menyelsaikan acara makan Cheesecake pemberian Jisung, Chenle mengajak Jisung pergi kemarnya untuk mengerjakan tugasnya. Jisung tak bisa mengatupkan mulutnya saat memasuki kamar Chenle, kamarnya sangat luas, mungkin lebih luas kamar Chenle dibanding ruang kelas mereka. Apa Chenle tak merasa ngeri jika harus tidur sendiri?

"Jisung"

"Jisungie?"

"Eh ya?" Lamunan Jisung terbuyarkan karena panggilan Chenle.

Chenle sudah duduk di atas karpet dengan meja kecil didepannya beserta peralatan menanam lainnya.

"Aku punya 3 bibit tanaman, daun bawang, rosemary , dan kacang , mana yang akan kau pilih?"

Jisung mendekat kearah Chenle dan duduk disebelahnya.
"Menurutku daun bawang, dan kacang, cukup mudah perawatannya"

"Benar, dan daun bawang juga sedang mahal mahalnya, kita bisa menghemat jika memanennya nanti"

Mereka melakukan kegiatan menanamnya dengan tenang, lebih banyak Jisung yang bekerja Chenle hanya mengganggu Jisung karena ia merasa bosan.

"Apa masih lama?" Tanya Chenle.

"Hm? Hanya tinggal membuat kolom pengamatan"

"Aku akan mengambil minum" pamit Chenle lalu meninggalkan Jisung dikamarnya untuk mengambil minum.

Jisung meregangkan tubuhnya, duduk bersila cukup lama membuat kakinya sedikit pegal. Jisung mencoba melihat lihat kamar Chenle. Kamarnya sangat bangus dengan nuansa abu putih yang terkesan nyaman. Ada kaca jendela besar yang langsung mengarah ke pemandangan di luar rumah Chenle. Jisung mencoba melihat keluar sana. Ada kursi ayunan di bagian pojok serta meja kecil dan beberapa tanaman kaktus kecil.

Duality - Jichen ✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang